Data primer. METODE PENELITIAN

3.6.2 Sampel

Menurut Sugiyono 2010:118 sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, dikarenakan adanya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative Sugiyono, 2010. Sampel penelitian ini adalah konsumen CV Aan Ibrahim Brother’s yang pernah melakukan pembelian produk CV Aan Ibrahim Brother’s sebanyak 3 kali. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability dengan metode purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja . Maksudnya, peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan tertentu. Jadi, sampel diambil tidak secara acak, tapi ditentukan sendiri oleh peneliti . Purposive sampling juga bisa berarti sampling yang menentukan target kelompok tertentu. Ketika populasi yang diinginkan untuk penelitian ini adalah langka atau sangat sulit untuk ditemukan dan diajak untuk menyelesaikan studi, purposive sampling mungkin adalah satu-satunya pilihan. Menurut Widiyanto 2008:58 untuk ukuran populasi dalam penelitian yang tidak dapat diketahui dengan pasti jumlahnya, maka besar sampel yang digunakan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: n = ukuran sampel Z = score pada tingkat signifikasi tertentu derajat keyakinan ditentukan 95 maka Z=1,96 Moe = Margin of eror, tingkat kesalahan maksimum adalah 10 Dengan menggunakan diatas, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut: n= 1,96 2 . 410 2 n= 96,04= 97 atau dibulatkan menjadi 100 respdenon dari hasil perhitungan diatas, diperoleh jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebesar 100 responden. 3.7 Definisi operasional variabel Tabel 3 Definisi operasional variabel Variabel Sub. Variabel Indikator Skala Pengukuran Kepercayaan Merek X Karakteristik Merek X1, yaitu keputusan konsumen untuk mempercayai suatu merek, hal ini disebabkan konsumen melakukan penilaian sebelum membelinya. Lau dan Lee: 1999 1. Reputasi Merek 2. Prediksi Merek 3. Kompetensi merek Skala likert 1-5 , dengan teknik sangat tidak setuju sampai dengan sampai setuju. n= Z 2 . 4Moe 2

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS PADA MINUMAN VITA ZONE DI KOTA BANDAR LAMPUNG

0 11 66

ABSTRAK ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN SMARTPHONE IPHONE DI BANDAR LAMPUNG

2 24 91

Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek Sepeda Motor Kawasaki Ninja 150 R Di Bandar Lampung

6 45 62

Pengaruh citra, kualitas layanan, kepercayaan dan komitmen terhadap loyalitas pelanggan (studi pada pelanggan Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung)

3 25 71

MEMBANGUN LOYALITAS MEREK MELALUI KEPERCAYAAN MEREK, KARAKTERISTIK MEREK, DAN KARAKTERISTIK HUBUNGAN PELANGGAN-MEREK (Studi Pada Pelanggan Bedak Muka Pixy di Bandar Lampung)

2 12 85

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPERCAYAAN MEREK PADA LOYALITAS MEREK ( Studi pada Produk Smartphone Samsung Di Bandar Lampung )

1 18 69

ANALISIS PENGARUH EVALUASI MEREK, KEPUASAN PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK Analisis Pengaruh Evaluasi Merek, Kepuasan Pelanggan Dan Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek Yang Dimediasi Hubungan Merek (Studi Pada Konsumen Pro

0 5 19

ANALISIS PENGARUH EVALUASI MEREK, KEPUASAN PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK Analisis Pengaruh Evaluasi Merek, Kepuasan Pelanggan Dan Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek Yang Dimediasi Hubungan Merek (Studi Pada Konsumen Pro

0 3 15

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PRODUK OUTDOOR MEREK EIGER DI BANDAR LAMPUNG

0 1 3

PENGARUH CITRA MEREK, KEPERCAYAAN MEREK DAN KEPERCAYAAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS MEREK MY SALON DI KOTA GRESIK - Perbanas Institutional Repository

0 1 16