4.2 Pembahasan
4.2.2 Gambaran tentang profil kepribadian siswa kelas VII SMP Negeri 37
Semarang
Individu merupakan makhluk yang memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Karakteristik yang khas dari
seeorang itu disebut dengan kepribadian.kepribadian adalah ciri khas atau karakteristik yang dimiliki individu yang dapat dilihat dari sikap atau perilakunya,
dan setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda. Perbedaan kepribadian tersebut dapat dilihat dari karakter, sikap atau perilaku seseorang yang berbeda
antara individu satu dengan individu yang lainnya. Kepribadian juga dipengaruhi oleh beberapa faktor dan memiliki keterpaduan antara aspek
– aspek tertentu. Bagi seorang anak kepribadian merupakan hal yang penting. Karena
kepribadian memiliki aspek-aspek yang mempengaruhi kehidupan seseorang. Dalam penelitian ini ada 10 aspek kepribadian yang cenderung dimiliki oleh
seseorang, yaitu archievement prestasi, autonomy mandiri, counteraction mengimbangi, ekshibition penonjolan diri, order ketertiban, play
permainan, understanding
pemahaman, affiliation
menggabung, harmavoidancemenghindari bahaya dan sex seks.
Kelas VII SMP Negeri 37 Semarang terdapat 8 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 256 kemudian dalam penelitian ini, peneliti menggunakan ramdom
sampling untuk menentukan sampel penelitian. Jumlah siswa yang dijadikan sampel sebanyak 40 siswa dengan rincian sebagai berikut: 5 siswa dari kelas VII
A, 5 siswa dari kelas VII B, 5 siswa dari kelas VIIC, 5 siswa dari kelas VIID, 5
kelas siswa dari kelas VIIE, 5 siswa dari kelas VIIF, 5 siswa dari kelas VIIG dan 5 siswa dari kelas VII H.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase profil kepribadian siswa dapat diketahui bahwa siswa kelas VII di SMP Negeri 37 Semarang memiliki
kecenderungan kepribadian pada aspekekshibition penonjolan diri terlihat dari presentase sebesar 20.00 hal ini menunjukan siswa cenderung bersikap
membuat orang lain terkesan, berusaha aktif untuk membuat orang lain kagum, merasa senang jika diperhatikan, ingin di kenal dan dinilai baik oleh banyak
orang. Pada indikator understanding pemahaman memiliki presentase sebesar 17,50. Hal ini menunjukan siswa memiliki kecenderungan bersikap berani
bertanya jika belum paham, berani mendebat pendapat yang tidak sesuai, mengetahui apa yang harus dan tidak harus dilakukan, berani berpendapat dan
berani menjawab pertanyaan. Indikator autonomy mandiri memiliki presentase 15,00. Hal ini
menunjukan siswa cenderung bebas bertindak sesuai keinginan, tidak tergantung dengan orang lain, mampu menolak paksaan dan mematuhi aturan karena takut
terhadap hukuman. Selanjutnya indikator sex seks memiliki presentase 12,50. Hal ini menunjukan siswa cenderung berdandan ketika ingin menemui lawan
jenis, ingin tampil menarik di hadapan lawan jenis, ingin mengetahui tentang hubungan sexual, ingin membuat lawan jenis tertarik dan ingin mengetahui lebih
dalam tentang lawan jenis. Indikator counteraction mengimbangi memiliki presentase 10,00 hal
ini menunjukan siswa cenderung mampu memperbaiki kesalahan dan kegagalan
dengan berusaha kembali, mampu mempertahankan harga diri yang tinggi, mampu mengatasi hambatan dan tantangan hidup. Indikator affiliation
menggabung memiliki presentase 7,50 hal ini menunjukan siswa cenderung menjadi teman yang menyenangkan, menjadi anggota organisasi, memahami
perasaan teman yang sedang kesusahan, selalu siap menolong teman yang membutuhkan bantuan, suka berinteraksi dan berkumpul dengan orang lain, suka
bekerjasama dengan orang lain dan suka mempunyai banyak teman. Indikator archievement prestasi memiliki presentase 5,00 hal ini
menunjukan bahwa siswa cenderung mampu menyelesaikan tugas dengan tuntas, mandiri, berani bersaing untuk mendapat prestasi, mampu memanfaatkan
kemampuan berpikir dan percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki. Pada indikator order ketertiban memiliki presentase 5,00 hal ini menunjukan siswa
cenderung senang menyusun hal – hal secara rapi, berusaha merapikan segala hal
dengan cermat dan teliti, selalu menjaga kebersihan dan dapat mengatur waktu dengan baik.
Indikator harmavoidance menghindari bahaya memiliki presentase 5,00 hal ini menunjukan siswa memiliki kecenderungan manpu menjaga diri
dari prasangka buruk orang lain, tidak berlarut – larut dalam kesedihan,
membutuhkan rasa aman dan melakukan pencegahan sebelum hal buruk terjadi. Selanjutnya pada indikator play permainan memiliki presentase sebesar 2,50
hal ini menunjukan siswa senang membuat orang lain tertawa, ikut serta dalam permainan bersama teman, suka menghibur orang lain, dan senang melakukan hal
– hal menyenangkan untuk meredakan stress.
Dari hasil penelitian tersebut terlihat presentase terbanyak yaitu pada profil kepribadian ekshibition penonjolan diri. Sehingga siswa kelas VII di SMP
Negeri 37 Semarang cenderung bersikap membuat orang lain terkesan, berusaha aktif untuk membuat orang lain kagum, merasa senang jika diperhatikan, ingin di
kenal dan dinilai baik oleh banyak orang.
4.2.2. Gambaran tentang pola asuh orang tua siswa kelas VII SMP Negeri