Kecenderungan Kepribadian Berdasarkan Kebutuhan Menurut

Semua kebutuhan itu saling berhubungan satu dengan yang lainnya dalam berbagai cara. Ada kebutuhan tertentu yang membutuhkan kepuasan sebelum kebutuhan lainnya, misalnya orang harus terbebas dari sakit, lapar dan haus sebelum berusaha memuaskan kebutuhan memahami datau bermain.Ada kebutuhan yang berlawanankonflik dengan kebutuhan lainnya, misalnya kebutuhan otonomi konflik dengan kebutuhan afiliasi. Ada kebutuhan yang cenderung bergabung dengan kebutuhan lain, misalnya agresi mungkin bergabung dengan dominan. Akhirnya kebutuhan juga mungkin menjadi bagian dari kebutuhan lain-beroperasi hanya untuk memudahkan lainnya-misalnya kebutuhan merendah mungkin melayani kebutuhan afiliasi

2.2.2.2 Kecenderungan Kepribadian Berdasarkan Kebutuhan Menurut

Abraham Maslow Maslow dalam Ujam, 2015:127berpendapat bahwa “manusia itu didasari oleh kerangka kebutuhan, yang kemudian disebut dangan teori kebutuhan Maslow ”. Maslow mengajukan suatu teori kebutuhan yang berdasarkan kepada kirarki, dimana kebutuhan yang mendasar adalah kebutuhan akan biologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa cinta kasih, kebuthan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. 1 Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan fisiologis atau yang biasa disebut dengan kebutuhan biologis. Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang paling kuat dan paling jelas diantara kebutuhan-kebutuhan yang lainnya, yaitu kebutuhan mempertahankan hidupnya secara fisik diantaranya adalah: kebutuhan akan makan, minum, gula istirahat dan seks. Maslow dalam Ujam, 2015:129mengatakan “seseorang yang belum terpenuhi kebutuhan dasarnya, maka ia akan terlebih dulu memburu kebutuhan dasarnya itu sebelum beranjak kepada kebutuhan lainnya ”.Kebutuhan fisiologis ini sangat kuat, dalam keadaan absolut kelaparan dan kehausan semua kebutuhan lain ditinggalkan dan orang mencurahkan semua kemampuannya ini untuk memenuhi kebutuhan ini. 2 Kebutuhan Keamanan Setelah kebuthan-kebutuhan fisiologis dapat terpenuhi, maka akan muncul kebutuhan rasa aman, stabilitas, proteksi, struktur hukum, keteraturan, batas, kebebasan dari rasa takut dan cemas. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan hidup jangka pendek, sedang keamanan kebutuhan hidup jangka panjang.Kebutuhan rasa aman sudah muncul sejak bayi, dalam bentuk menangis dan teriak ketakutan karena perlakuan yang kasar. Karena kebutuhan rasa aman biasanya terpuaskan pada orang dewasa yang normal dan sehat, maka cara yang terbaik untuk mengetahui kebutuhan tersebut adalah dengan mengamati tingkah laku orang dewasa yang mengalami gangguan neurotic. Maslow dalam Ujam, 2015:130mengatakan “bahwa orang dewasa yang tidak aman neurotic, maka ia akan bertingkah laku seperti anak-anak yang tidak aman, ia akan merasa dalam keadaan terancam, disamping itu ia akan bertindak seakan-akan dalam keadaan darurat ”. 3 Kebutuhan Dimiliki dan Cinta Kebutuhan selanjutnya yaitu kebutuhan dimiliki dan cinta. Kebutuhan dimiliki atau menjadi bagian dari kelompok sosial dan cinta menjadi tujuan yang dominan. Maslow menolak pandangan Freud bahwa cinta adalah sublimasi dari insting seks.Cinta adalah hubungan sehat antara sepasang manusia yang melibatkan perasaan saling menghargai, menghormati dan mempercayai. Ada dua jenis cinta dewasa yaitu Deficiency atau D-love dan Being atau B-love. D-love yaitu mencintai karena kekurangan, cinta yang mementingkan diri sendiri.Misalnya, hubungan pacaran atau perkawinan yang membuat seseorang merasa puas, nyaman dan aman. B-love didasarkan pada penilaian mengenai orang lain apa adanya, tanpa mengubah ata memanfaatkan orang itu. Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan dimiliki dan cinta menjadi sebab hampir semua bentuk psikopatologi.Pengalaman kasih sayang anak – anak menjadi dasar perkembangan kepribadian yang sehat. Gangguan pemyesuaian bukan disebabkan oleh frustasi keinginan sosial, tetapi lebih karena tidak adanya keintiman psikologik dengan orang lain. 4 Kebutuhan Harga Diri Menurut Maslow dalam Ujam, 2015 : 133Setelah kebutuan dimiliki dan cinta kebutuhan yang selamjutnya yaitu kebutuhan harga diri. Ada dua jenis harga diri : Menghargai diri sendiri Self respect : kebutuhan kekuatan, prestasi, kepercayaan diri, kemandirian, dan kebebasan. Orang membutuhkan pengetahuan tentang dirinya sendiri, bahwa dirinya berharga, mampu menguasai tugas dan tantangan hidup. Mendapat penghargaan dari orang lain respect from others: kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain, status ketenaran, dominasi, menjadi orang penting, kehormatan, diterima dan apresiasi. Orang membutuhkan pengetahuan bahwa dirinya dikenal baik dan dinilai baik oleh orang lain. 5 Kebutuhan Aktualisasi Diri Setelah semua kebutuhan dasar terpenuhi selanjutnya yaitu kebutuhan meta atau kebutuhan aktualisasi diri. Aktualisasi diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri self fulfilment, untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja yang dia dapat lakukan, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasi potensinya. Menurut Maslow dalam Ujam, 2015 : 140 kebutuhan Meta : Kebutuhan Estetik dan KognitifKeanggunan Beauty : Keindahan, keseimbangan bentuk, menarik perhatian. 1 Bersemangat Aliveness : Hidup, bergerak spontan, berfungsi penuh, berubah dalam aturan. 2 Keunikan Uniqueness : Keistimewaan, kekhasan, takada yang sama, keharuan. 3 Bermain – main Playfullness : Gembira, riang, senang, menggelikan, humor. 4 Kesederhanaan simplicity : jujur, terbuka, menasar, tidak berlebihan, tidak rumit. 5 Kebaikan self sufficiency : positif, bernilai, sesuai dengan yang diharapkan. 6 Teratur order : Rapi, terencana, mengikuti aturan, seimbang 7 Kemandirian self sufficiency : otonom, menentukan diri sendiri, tidak tergantung 8 Kemudahan Effortlessness : ringan, tanpa usaha, tanpa hambatan, bergaya 9 Kesempurnaan perfection : mutlak, pantas, tidak berlebih dan tidak kurang, optimal. 10 Kelengkapan completion : selesai, tamat, sampai akhir, puas terpenuhi, tanpa sisa. 11 Berisi Richness : kompleks, rumit, penuh, berat, semua sama penting. 12 Hukum justice : tidak berat sebelah, menurut hukum, yang seharusnya. 13 Penyatuan dicotomytranscendence : menerima perbedaan,perubahan, penggabungan. 14 Keharusan necessity : tak dapat ditolak, syarat sesuatu harus seperti itu. 15 Kebulatan wholeness : kesatuan, integrasi, kecenderungan menyatu, saling berhubungan 16 Kebenaran Truth : kenyataan, apa adanya, faktual, tidak berbohong. Dari beberapa kebutuhan – kebutuhan Maslow tersebut merupakan keinginan untuk terus menerus mewujudkan potensi diri. Kebutuhan – kebutuhan itu merupakan kodrat manusia. Kebutuhan dapat dengan mudah diabaikan dan manusia tidak akan merasa puas, apabila kebutuhan telah terpuaskan akan ada kebutuhan lain yang akan menuntut untuk dipuaskan.

2.2.2.3 Kecenderungan Kepribadian Berdasarkan Kebutuhan Menurut Eric

Dokumen yang terkait

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP AGRESIVITAS PADA PERSEPSI SISWA KELAS IX DI SMP KESATRIAN 2 SEMARANG 2015 2016

0 13 161

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BACA SISWA KELAS V SD NEGERI 101767 TEMBUNG TAHUN AJARAN 2015/2016.

7 27 29

PERBEDAAN DISIPLIN DIRI SISWA DILIHAT DARI POLA ASUH ORANG TUA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5 STABAT TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 33

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI Pengaruh Lingkungan Belajar Dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SD Negeri Munggung 1 Tahun Ajaran 2015/2016.

0 4 18

PROFIL KECAKAPAN PROBLEM SOLVING SISWA KELAS X SMA PLUS MUTHAHHARI BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013 BERDASARKAN POLA ASUH ORANG TUA.

5 8 64

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMP NURUL ISLAM Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas VII SMP Nurul Islam Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 18

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMP NURUL ISLAM Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas VII SMP Nurul Islam Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 19

PROFIL KECERDASAN EMOSIONAL SISWA BERDASARKAN POLA ASUH ORANG TUA : Studi Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 44

Perbedaan Kecerdasan Emosional Siswa Ditinjau dari Pola Asuh Orang Tua Siswa Kelas VIII SMP Negeri 22 Semarang Tahun Ajaran 2011/1012.

0 0 1

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN ASPEK KEPRIBADIAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 DELANGGU TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - UNWIDHA Repository

0 0 25