Taman Nasional Bukit Barisan Selatan TNBBS

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tupoksi Penyuluh SPTN II Bengkunat: - Penyuluh memfasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan kelompok masyarakat - Penyuluh memfasilitasi kelompok masyarakat dalam mengakses teknologi dan mengetahui informasi pasar - Memfasilitasi kelompok masyarakat mengetahui peluang usaha dan permodalan - Memfasilitasi kelompok masyarakat untuk menyusun rencana usaha bersamaMemfasilitasi kelompok masyarakat menyusun RDKRDKK di wilayah kerjanya - Menyebarluaskan informasi pembangunan kehutanan di wilayah kerjanya dengan cara : - menyampaikan visi dan misi - menyampaikan tujuan, strategi dan prinsip dari pembangunan kehutanan - Penyuluh membimbing dan memberikan solusi kepada kelompok masyarakat dalam mengambil keputusan untuk mengembangkan usahanya. - Penyuluh mendorong peran masyarakat dalam pembangunan kehutanan - Penyuluh mampu menumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan, kewirausahaan dan kemampuan manajerial kelompok masyarakat. Jika penyuluh SPTN II Bengkunat mampu memenuhi indikator-indikator yang telah dijelaskan di atas, maka kinerja penyuluh akan baik sehingga tercapainya tujuan dari penyuluhan itu sendiri yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta mengubah sikap dan perilaku masyarakat agar masyarakat sadar akan pentingnya sumberdaya hutan bagi kehidupan manusia. Namun jika penyuluh SPTN II Bengkunat tidak mampu memenuhi indikator-indikator di atas maka kinerja penyuluh dapat dikatakan tidak baik sehingga tujuan dari penyuluhan juga tidak akan tercapai. Bagan 1. Kerangka pikir dalam penelitian ini: Kinerja Penyuluh SPTN II Bengkunat Tidak Maksimal Indikator Pengukuran Kinerja Penyuluh: Tugas Pokok dan Fungsi Tupoksi Penyuluh - Penyuluh memfasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan kelompok masyarakat - Penyuluh memfasilitasi kelompok masyarakat dalam mengakses teknologi dan mengetahui informasi pasar - Memfasilitasi kelompok masyarakat mengetahui peluang usaha dan permodalan - Memfasilitasi kelompok masyarakat untuk menyusun rencana usaha bersama - Memfasilitasi kelompok masyarakat menyusun RDKRDKK di wilayah kerjanya - Menyebarluaskan informasi pembangunan kehutanan di wilayah kerjanya dengan cara : - menyampaikan visi dan misi - menyampaikan tujuan, strategi dan prinsip dari pembangunan kehutanan - Penyuluh membimbing dan memberikan solusi kepada kelompok masyarakat dalam mengambil keputusan untuk mengembangkan usahanya. - Penyuluh mendorong peran masyarakat dalam pembangunan kehutanan - Penyuluh mampu menumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan, kewirausahaan dan kemampuan manajerial kelompok masyarakat. Maksimal

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode penelitian kualitatif. Tipe penelitiannya adalah tipe kualitatif yang dideskriptifkan yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran serta memahami dan menjelaskan bagaimana kinerja penyuluh Badan Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Bengkunat SPTN II Bengkunat dalam pemberdayaan masyarakat di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Tipe penelitian kualitatif digunakan karena penelitian kualitatif dapat memberikan gambaran yang lebih sistematis, faktual, akurat dan terperinci. Menurut Moleong Herdiansyah, 2012: 9 penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi tindakan dan lain sebagainya. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Menurut Usman 2009: 130 penelitian deskriptif kualitatif diuraikan dengan kata-kata menurut pedapat responden, apa adanya sesuai dengan pertanyaan penelitiannya kemudian dianalisis pula dengan kata-kata apa yang melatar belakangi responden berperilaku berpikir, berperasaan, dan bertindak seperti itu tidak seperti lainnya direduksi, ditriangulasi, disimpulkan diberi makna oleh peneliti, dan diverifikasi dikonsultasikan kembali kepada responden dan teman sejawat.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif sangat diperlukan karena fokus penelitian akan mengarahkan serta membatasi penelitian yang akan kita lakukan sehingga tujuan penelitian kita dapat tercapai. Fokus penelitian harus diungkapkan secara terperinci dan operasional untuk mempermudah peneliti sebelum melaksanakan observasi. Fokus penelitian adalah garis besar dari penelitian, jadi observasi serta analisa hasil penelitian akan lebih terarah. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan tentang bagaimana kinerja penyuluh SPTN II Bengkunat dalam pemberdayaan masyarakat di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. SPTN II Bengkunat memiliki tiga bidang yaitu bidang penyuluhan, polisi kehutanan dan bidang pengamat ekosistem hutan PEH. Namun dalam penelitian ini peneliti hanya melihat kinerja dari penyuluh pada kantor SPTN II Bengkunat tersebut. Penelitian ini menggunakan teori kinerja yang dikemukakan oleh Indra Bastian Fahmi,

Dokumen yang terkait

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 65 94

Analisis Kerusakan Hutan Di Kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah VI Besitang

8 83 139

PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DI RESORT PUGUNG TAMPAK TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN (Studi Kasus di Resort Pugung Tampak Taman Nasional Bukit Barisan Selatan)

1 8 53

KAJIAN VEGETASI DI KANAN-KIRI JALAN SANGGI-BENGKUNAT KM 30 – KM 32 TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN SEBAGAI HABITAT GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus)

1 10 40

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DISEKITAR OBYEK WISATA TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN WILAYAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT (STUDI KASUS DI DESA KUBU PERAHU)

3 24 86

Pengembangan Ekowisata Gajah di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Provinsi Lampung

0 19 182

Perubahan Tutupan Lahan di Taman Nasional Bukit Barisan Nama NIM Selatan Provinsi Lampung

0 6 60

Pendugaan Populasi Harimau Sumatra dan Satwa Mangsanya di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

0 0 7

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 2 14

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 1 11