Tupoksi Penyuluh SPTN II Bengkunat Kewajiban Penyuluh SPTN II Bengkunat.

VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan kinerja penyuluh SPTN II Bengkunat sebagai berikut: 1. Kinerja penyuluh kehutanan SPTN II Bengkunat dalam pemberdayaan masyarakat menunjukkan hasil yang tidak maksimal ini berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan mengacu pada indikator-indikator yang telah ditetapkan antara lain: a. Penyuluh tidak mampu memfasilitasi kelompok masyarakat dalam mengakses teknologi dan mengetahui informasi pasar; b. penyuluh tidak mampu memfasilitasi kelompok masyarakat mengetahui peluang usaha dan permodalan; c. penyuluh tidak mampu memfasilitasi kelompok masyarakat untuk menyusun rencana usaha bersama; d. penyuluh tidak mampu memfasilitasi kelompok masyarakat menyusun RDKRDKK di wilayah kerjanya; e. tidak mampu membimbing dan memberikan solusi kepada kelompok masyarakat dalam mengambil keputusan untuk mengembangkan usahanya; f. penyuluh tidak mampu menumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan, kewirausahaan dan kemampuan manajerial kelompok masyarakat. Sedangkan ada beberapa indikator yang telah dilaksanakan namun belum berjalan dengan maksimal antara lain: a. Penyuluh memfasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan kelompok masyarakat; b. penyuluh menyebarluaskan informasi pembangunan kehutanan di wilayah kerjanya dengan cara menyampaikan visi dan misi serta menyampaikan tujuan, strategi dan prinsip dari pembangunan kehutanan; penyuluh mendorong peran masyarakat dalam pembangunan kehutanan. 2. Faktor-faktor yang menjadi penghambat kinerja penyuluh SPTN II Bengkunat adalah keterbatasan dana, keterbatasan pegawai atau tenaga penyuluh, akses yang sulit dijangkau, cakupan wilayah yang cukup besar serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan.

B. SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa terhadap permasalahan, maka peneliti memberikan saran terkait kinerja penyuluh SPTN II Bengkunat sebagai berikut: 1. Pemerintah harus memberikan program pendidikan dan latihan diklat kepada penyuluh SPTN II Bengkunat agar penyuluh memiliki kemampuan dan keahlian sehingga kinerja penyuluh pun semakin baik. 2. Pemerintah harus menambah jumlah tenaga penyuluh dan juga menambah dana untuk mendanai berbagai program penyuluhan.

Dokumen yang terkait

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 65 94

Analisis Kerusakan Hutan Di Kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah VI Besitang

8 83 139

PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DI RESORT PUGUNG TAMPAK TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN (Studi Kasus di Resort Pugung Tampak Taman Nasional Bukit Barisan Selatan)

1 8 53

KAJIAN VEGETASI DI KANAN-KIRI JALAN SANGGI-BENGKUNAT KM 30 – KM 32 TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN SEBAGAI HABITAT GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus)

1 10 40

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DISEKITAR OBYEK WISATA TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN WILAYAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT (STUDI KASUS DI DESA KUBU PERAHU)

3 24 86

Pengembangan Ekowisata Gajah di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Provinsi Lampung

0 19 182

Perubahan Tutupan Lahan di Taman Nasional Bukit Barisan Nama NIM Selatan Provinsi Lampung

0 6 60

Pendugaan Populasi Harimau Sumatra dan Satwa Mangsanya di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

0 0 7

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 2 14

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 1 11