H. Teknik Analisis Data
Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian. Dalam melakukan analisis, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu teknik analisis data dimana penulis terlebih dahulu memaparkan semua
data yang diperoleh mengenai segala bentuk sikap politik para elite partai di DPD I Partai GOLKAR Provinsi Lampung.
Dengan menggunakan teknik analisis data yang bersifat kualitatif menurut Miles dan Huberman Satori, 2009:54 terjadi tiga alur kegiatan untuk
mendapatkan data yang valid, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
1. Reduksi data
Reduksi dalam penelitian ini adalah proses memilah, memusatkan, dan menyederhanakan data yang baru diperoleh dari catatan-catatan tertulis
di lapangan. Tujuan dari reduksi data ini adalah untuk mendapatkan data yang lebih mudah untuk diolah.
2. Penyajian Data
Penyajian data dalam penelitian ini yaitu menyajikan data yang diperoleh dalam bentuk text naratif yang berguna untuk mempermudah dalam
proses analisa data dan penarikan kesimpulan. 3.
Penarikan Kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian ini adalah merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas, sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kasual atau
interaktif, hipotesis atau teori.
IV. GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Partai Golongan Karya GOLKAR
Sejarah Partai Golongan Karya GOLKAR bermula pada tahun 1964 dengan berdirinya Sekretariat Bersama SEKBER GOLKAR di masa akhir
pemerintahan Presiden Soekarno. SEKBER GOLKAR didirikan oleh golongan militer, khususnya perwira Angkatan Darat seperti Letkol
Suhardiman dari SOKSI menghimpun berpuluh-puluh organisasi pemuda, wanita, sarjana, buruh, tani, dan nelayan dalam Sekretariat Bersama
Golongan Karya SEKBER GOLKAR.
SEKBER GOLKAR didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964. SEKBER GOLKAR ini lahir karena rongrongan dari PKI beserta ormasnya dalam
kehidupan politik baik di dalam maupun di luar Front Nasional yang semakin meningkat. SEKBER GOLKAR ini merupakan wadah dari golongan
fungsionalgolongan karya murni yang tidak berada dibawah pengaruh politik tertentu. Terpilih sebagai Ketua Pertama SEKBER GOLKAR adalah Brigadir
Jenderal Brigjen Djuhartono sebelum digantikan Mayor Jenderal Mayjen Suprapto Sukowati lewat Musyawarah Kerja Nasional Mukernas I, Bulan
Desember Tahun 1965.