Keanggotaan dan Sistem Kaderisasi Partai

3. Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah Provinsi 4. Memberikan penghargaan dan sanksi sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Dewan Pimpinan Pusat selain memiliki wewenang juga memiliki kewajiban, kewajiban Dewan Pimpinan Pusat adalah: 1. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat Tingkat Nasional, serta Peraturan Organisasi Partai GOLKAR. 2. Memberikan pertanggungjawaban kepada Musyawarah Nasional. b. Dewan Pimpinan Daerah DPD Dewan Pimpinan Daerah Provinsi adalah badan pelaksana partai yang bersifat kolektif di tingkat Provinsi yang memiliki wewenang: 1. Menentukan kebijakan tingkat Provinsi sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik tingkat Nasional maupun tingkat Provinsi, serta Peraturan Organisasi Partai GOLKAR. 2. Mengesahkan Komposisi Personalia Dewan Pertimbangan DPD Partai GOLKAR Provinsi.Mengesahkan Komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan Daerah KabupatenKota. 3. Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah KabupatenKota. Dewan Pimpinan Daerah Provinsi memiliki kewajiban: 1. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik tingkat Nasional maupun tingkat Provinsi serta Peraturan Organisasi Partai GOLKAR. 2. Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Daerah Provinsi. c. Dewan Pimpinan Daerah KabupatenKota Dewan Pimpinan Daerah KabupatenKota adalah badan pelaksana partai yang bersifat kolektif di tingkat KabupatenKota. Dewan Pimpinan Daerah KabupatenKota berwenang: 1. Menentukan kebijakan tingkat KabupatenKota sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik tingkat Nasional, tingkat Provinsi, maupun tingkat KabupatenKota, serta Peraturan Organisasi Partai GOLKAR. 2. Mengesahkan Komposisi Personalia Dewan Pertimbangan DPD Partai GOLKAR KabupatenKota. 3. Mengesahkan Komposisi dan Personalia Pimpinan Kecamatan. 4. Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Pimpinan Kecamatan.

Dokumen yang terkait

Pola Kaderisasi Partai Golongan Karya Kotamadya Pematangsiantar (Studi Etnografi Antropologi Politik tentang Kekuasaan)

0 90 142

IMPLIKASI KONFLIK INTERNAL PARTAI GOLONGAN KARYA (GOLKAR) TERHADAP DEWAN PIMPINAN DAERAH (DPD) PARTAI GOLONGAN KARYA PROVINSI LAMPUNG

1 32 115

STRATEGI CALON LEGISLATIF PEREMPUAN UNTUK DPRD PROVINSI LAMPUNG DALAM PEMENANGAN PEMILU 2014 STUDI PADA PARTAI GOLONGAN KARYA (GOLKAR) PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (PDI-P) DAN PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP)

0 19 84

STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENINGKATKAN KUANTITAS DAN KUALITAS POLITISI PEREMPUAN (Studi kasus Partai Golongan Karya periode 2009-2014 Provinsi DIY)

0 2 159

PERAN PARTAI POLITIK DALAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PADA MASYARAKAT KABUPATEN DAIRI (STUDI KASUS DPD II PARTAI GOLONGAN KARYA KABUPATEN DAIRI).

0 7 22

PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU ORGANISASI TERHADAP PEMANTAPAN MILITANSI KADER PARTAI POLITIK :Studi Deskriptif Terhadap DPD Partai Golongan Karya Kota Bandung.

0 0 48

Pendidikan Politik Pada Partai Golongan Karya Di Jawa Barat.

0 1 2

KEANGGOTAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM PARTAI POLITIK ATAU GOLONGAN KARYA

0 0 14

PEMASARAN POLITIK (POLITICAL MARKETING) PARTAI GOLONGAN KARYA DAN PARTAI DEMOKRAT (Studi Tentang Perbandingan Pemasaran Politik Partai Golkar dan Partai Demokrat Dalam Rangka Menarik Massa Pada Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2009 di Daerah Pilihan II Kab

0 0 150

IMPLIKASI PEMBERHENTIAN SYAHRUL YASIN LIMPO SEBAGAI KETUA UMUM DPD SUL - SEL TERHADAP EKSISTENSI PARTAI GOLONGAN KARYA SUL - SEL

0 2 87