Atmosfer X
4
Atmosfer merupakan
desain toko dan tata ruang
toko yang
dimodifikasi sedemikian rupa
demi menarik
perhatian konsumen dan memudahkan
dalam pencarian barang.
1. Kenyamanan
2. Keamanan
3. Kebebasan
memilih 4.
Pemetaan lokasi dalam
toko a.
Temperatur udara sejuk
b. Kemanan
dalam bertransaksi
c. Fasilitas fisik toko
terlihat jelas d.
Tata letak
mempermudah konsumen
untuk menjelajahi toko
LIKERT
Customer Service
X
5
Pelayanan Konsumen
customer service
adalah satuan aktivitas dan
program yang
dikerjakan oleh
ritel untuk
membuat pengalaman berbelanja
lebih bersifat
memberikan penghargaan
untuk pelanggan mereka.
1. Keramahan
2. Kesigapan
dalam melayani
3. Ketelitian
a. Pelayan
toko menyapa
dan memberi senyum
b. Pelayan toko selalu
siap sedia c.
Transaksi bebas
dari kesalahan LIKERT
Untuk menjawab masalah dan mengungkap tujuan penelitian pertama yaitu untuk
mengetahui seberapa besar perbandingan antara variabel X ritel tradisional dengan variabel X ritel modern, digunakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan
sumber data primer yang diperoleh dari penyebaran kuisioner kepada responden. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah :
X
1
: Lokasi X
2
: Harga X
3
: Barang Dagang X
4
: Atmosfer X
5
: Costumer Service
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiono 2009, populasi adalah wilayah generalisasi dari subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti dan dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen yang pernah
berbelanja di ritel tradisional dan ritel modern sekitar Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung. Oleh karena itu, ini merupakan populasi yang tidak terbatas
karena tidak diketahui secara pasti jumlah konsumen yang pernah berbelanja di ritel tradisional dan ritel modern di Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung.
Dalam penelitian ini terdapat dua populasi dikarenakan terdapat dua toko ritel yang berbeda yaitu populasi ritel tradisional dan ritel modern.
3.4.2 Sampel
Sampling yang digunakan didalam penelitian ini adalah menggunakan teknik non probability sampling, dimana populasi tidak mempunyai kesempatan untuk
dijadikan sampel lagi. Metode pengambilan sampel yang digunakan didalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu dimana pengambilan elemen-
elemen yang dimasukkan didalam sampel dilakukan dengan sengaja, dengan catatan bahwa sampel tersebut respresentative atau wakil populasi Arikunto,
2004. Syarat-syarat yang harus dipenuhi responden didalam penelitian ini, yang menggunakan metode purposive sampling adalah :
a. Usia responden dalam penelitian ini adalah 17 tahun, dimana pada usia
ini diasumsikan responden telah mampu dan mengerti serta dapat menanggapi masing-masing pertanyaan dalam kuisioner penelitian dengan
baik. b.
Responden pernah berbelanja minimal 2 kali di ritel tradisional dan 2 kali di ritel modern dengan alasan para konsumen yang pernah berbelanja di
ritel tradisional maupun ritel modern dengan responden yang berbeda mampu menginterpretasikan keadaan ritel dengan tepat sehingga mampu
memahami maksud dari kuesioner yang diberikan.
Penetuan jumlah sampel pada penelitian ini digunakan dengan menentukan suatu proposi dimana sampel tersebut dianggap dapat mewakili keseluruhan terhadap
konsumen ritel di Kecamatan Rajabasa yang tidak diketahui. Rumus metode ini adalah rumus penentuan ukuran sampel untuk dugaan proposi Supranto, 2011.
n = 0,25
maka, diketahui
: n
= Jumlah sampel minimum Z
= Nilai distribusi normal α
= Tingkat signifikan E
= Kesalahan yang direncanakan 0,25 = Koefisien proposi Karena populasi tidak diketahui
Perhitungan di atas menunjukkan bahwa dengan jumlah responden sebanyak minimal 96 orang, kita dapat percaya sebesar 95 bahwa data yang diperoleh
memiliki kesalahan tidak lebih dari 10. Jumlah kuesioner penelitian yang disebarkan adalah sebanyak 100 kuesioner.
n = 0,251,960,1
2
= 96,04
= 96
3.5 Sumber Data
Pengumpulan data dilakukan melalui dua metode, yaitu metode survey primer dan metode sekunder.
a. Data primer
Menurut Umar 2005 data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik secara individu atau perorangan, seperti hasil wawancara
atau hasil pengisian kuesioner. Data primer hasil peninjauan langsung yang meliputi data lokasi ritel
tradisional dan ritel modern di sekitar Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung yang diperoleh dari penyebarluasan hasil kuesioner dan hasil
interview mengenai persepsi konsumen. b.
Data Sekunder Menurut Umar 2005, data sekunder adalah data primer yang telah diolah
lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya sehingga lebih informatif oleh pihak lain. Data sekunder
berupa rencana tata ruang dan literatur yang diperoleh dari pihak lain dan bukan diusahakan sendiri. Biasnaya berupa dokumentasi, jurnal-jurnal,
laporan, dari pakar atau peneliti dan instansi yang terkait dengan penelitian. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari majalah,
artikel, surat kabar dan internet.