17
perkebunan terpenting dalam sektor pertanian di I ndonesia. Aspek yang analisis mencakup produksi, harga, konsumsi, dan pendapatan.
Dampak makro didefinisikan sebagai dampak dalam konteks agregat, dalam arti mencakup beberapa komoditas; dan karakteristik saling keterkaitan antar
komoditas diperhitungkan sebagai bagian dari mekanisme terbentuknya dampak untuk masing-masing komoditas yang tercakup dalam model maupun dalam
konteks agregat komoditas tersebut. Komoditas pangan utama adalah komoditas pangan yang pangsanya dalam
penyediaan pangan nasional termasuk kelompok 5 besar yaitu padi, jagung, ubikayu, kedele, dan gula. Komoditas perkebunan terpenting dalam konteks ini
adalah komoditas perkebunan yang sumbangannya dalam pembentukan PDB termasuk paling menonjol yaitu kelapa sawit, kelapa, kakao, kopi, dan teh.
Unit analisis adalah nasional. Agar tersedia informasi yang lebih lengkap untuk bahan masukan dalam perumusan kebijakan maka dampak terhadap
konsumsi rumah tangga dirinci lebih lanjut menurut kelompok pendapatan maupun wilayah yakni perkotaan dan perdesaan.
3.2.2. I dentifikasi Cabang Usahatani Terpenting
Khususnya untuk komoditas pangan, mengingat bahwa peran utama sektor pertanian adalah sebagai penyedia pangan dalam membangun ketahanan pangan
nasional maka kriteria yang digunakan untuk mengidentifikasinya dapat pula didekati dari sisi konsumsi. Untuk itu data SUSENAS dapat dipergunakan.
Berbeda dengan komoditas pangan, untuk komoditas perkebunan maka yang kriterianya difokuskan pada kontribusi sektor cabang usahatani tersebut
dalam pembentukan PDB, ekspor, dan penyerapan tenaga kerja. Untuk komoditas perkebunan maka pendekatan yang lebih tepat adalah dengan menganalisis data
I nput – Output perekonomian I ndonesia yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik setiap 3 tahun sekali.
Mengacu pada sasaran penelitian, aspek lain yang digunakan sebagai kriteria penentuan cabang usahatani terpenting adalah tingkat kerentanannya
terhadap perubahan iklim. I ni dapat dilakukan dengan studi pustaka maupun dari
18
hasil-hasil penelitian empiris yang dilakukan, baik di dalam negeri ataupun di negara lain.
3.2.3. Estimasi Dampak Perubahan I klim
Estimasi dampak perubahan iklim pada sektor pertanian dilakukan dengan melakukan simulasi. Dalam hal ini model yang akan dipakai adalah multimarket
model yang telah dimodifikasi. Sesuai namanya, model ini pada dasarnya untuk melakukan simulasi dimana mekanisme terbentuknya dampak adalah melalui
keterkaitan antar pasar; baik antar pasar keluaran maupun antar pasar masukan, serta pasar masukan – keluaran. Mengikuti cara yang ditempuh dalam I FPRI ’s
I MPACT Model Suite, skenario simulasi dalam penelitian ini memanfaatkan sebagian data dari hasil studi CSI RO dan MI ROC.
3.2.4. I dentifikasi simpul- simpul strategis
Penentuan simpul-simpul strategis untuk meminimalkan dampak negatif perubahan iklim dilakukan dengan cara mengkombinasikan hasil estimasi dampak
dari butir 3.2.3 yang dipadukan dengan hasil analisis kualitatif yang diperoleh dari survey di lapangan. Simpul-simpul strategis tersebut akan terpilah menjadi
setidaknya dua ketegori: 1 simpul-simpul strategis untuk perumusan kebijakan adaptasi terhadap perubahan iklim yang sifatnya lintas sektor, dan 2 simpul-
simpul strategis untuk akselerasi kapasitas adaptasi untuk masing-masing sub sektor pada sektor pertanian.
3.3. Lokasi Penelitian dan Responden 3.3.1. Dasar Pertimbangan