Pengertian Tema Fasilitas Olahraga Penyandang Tunanetra Bandung

FASILITAS OLAHRAGA PENYANDANG TUNANETRA BANDUNG ] STUDIO TUGAS AKHIR BAB III ELABORASI TEMA

3.1 Pengertian Tema

Tema yang diambil pada perancangan proyek ini adalah braille filosofi. Braille adalah sejenis sistem tulisan sentuh yang digunakan oleh orang buta. Sistem Braille merupakan sistem yang berdasar pada metode berkomunikasi yang dikembangkan oleh Charles Barbier untuk merespon permintaan Napoleon untuk membuat kode yang dapat dimengerti tentara untuk berkomunikasi secara diam-diam dan dapat digunakan pada malam hari sehingga disebut night writing. Sistem tersebut ternyata terlalu kompleks untuk dipelajari tentara dan ditolak oleh militer. Pada tahun 1821 Charles Barbier mendatangi National Institute for the Blind di Paris Francis. Di lembaga ini dia bertemu dengan Louis Braille. Braille mengidentifikasi kesalahan fatal pada kode ini dan melakukan modifikasi dengan menggunakan sebuah blok dengan 6 buah titik yang kemudian lebih dikenal dengan sistem Braille . Pada referensi dijelaskan Braille merupakan tulisan timbul yang dibuat sesuai dengan pola 6 titik, dimana dapat dikenali dengan meraba tulisantersebut sesuai dengan bentuknya. Huruf-huruf braille disusun berdasarkan pola enam titik timbul dengan posisi tiga titik vertikal dan dua titik horizontal seperti pola kartu domino. Titik-titik tersebut dikenal juga dengan ”Braille Cell” atau 3- by-2 terdiri dari 3 baris dan 2 kolom. Dari kombinasi keenam titik itu akan tersusun berbagai karakter yang diinginkan. Setiap titik yang ada pada cell dapat aktif timbulterisi ataupun tidak aktif MIGIE NASEPUL QURBANI | 10403022 2 1 FASILITAS OLAHRAGA PENYANDANG TUNANETRA BANDUNG ] STUDIO TUGAS AKHIR datarkosong. Titik-titik tersebut diberi nomor tetap 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 pada posisi sebagai berikut : Gambar 3.1 Sistem Penulisan Braille Teknik membaca naskah braille dimulai dari atas ke bawah dan kiri ke kanan sama seperti membaca naskah biasa. Sebuah naskah braille dapat di tulis di kedua sisinya bagian depan dan belakang. Naskah yang hanya memiliki satu sisi saja disebut single-sided, sedangkan yang memiliki kedua-duanya disebut double-sided. Penggunaan double-sided di lakukan untuk menghemat biaya kertas dan materi. Ukuran kertas yang digunakan pun berbeda-beda, diantaranya : 12 x 10 atau 30.5 x 25 cm , 11 x 11.5 , 121525015 atau 30.5 x 25 cm ataupun menggunakan standar A4 8,27” x 11,69 . Standarisasi Braille Standarisasi braille yang digunakan di setiap negara berbeda-beda. Ada yang menggunakan kombinasi 6 titik dan ada juga yang menggunakan 8 titik. Cara Penulisan Huruf Braille MIGIE NASEPUL QURBANI | 10403022 2 2 FASILITAS OLAHRAGA PENYANDANG TUNANETRA BANDUNG ] STUDIO TUGAS AKHIR Ada berbagai macam alat yang dapat digunakan untuk menulis Huruf Braille diantaranya reglet, mesin tik braille dan embosser. Cara yang paling sederhana dalam menulis tulisan braille adalah dengan menggunakan reglet. Reglet terdiri dari sebuah jarum stylus untuk membuat titik timbul braille pada kertas dan sebuah penggaris cetak slate yang terdiri dari pola-pola titik Braille sebagai cetakan untuk menulis, seperti yang terlihat pada gambar dan gambar di bawah ini Menulis menggunakan reglet dilakukan dari kanan ke kiri, karena ketikapenulis titik timbul berada pada arah yang berlawanan. Sehingga jika kertasdibalik, huruf braille yang tercetak dapat dibaca dari kiri ke kanan.

3.2 Interpretasi Tema