Kondisi Geografi dan Topografi Kependudukan Pengambilan Data Pengolahan dan Penyajian Data Masalah Angkutan Umum

IV.1.2 Kondisi Geografi dan Topografi

Gambaran secara geografis, Kabupaten Mandailing Natal terletak pada 0°10- 1°50 Lintang Utara dan 98°10-100°10 Bujur Timur. Secara geografis Panyabungan memiliki batas-batas adminisratif dengan kecamatan lain, adapun batasan wilayahnya adalah : • Sebelah Utara berbatsan dengan Kecamatan Panyabungan Utara • Sebelah Timur berbatsan dengan Kecamatan Panyabungan Timur • Sebelah Barat berbatsan dengan Kecamatan Panyabungan Barat • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Panyabungan Selatan

IV.1.3 Kependudukan

Penduduk yang berada di kota Panyabungan berjumlah 13.159 jiwa dengan luas wilayah sebesar 39.787 Km 2 dan kepadatan penduduk sebesar 33 jiwaKm 2 . Penduduk di Kota Panyabungan ini mayoritas bekerja sebagai Pegawai Kantoran, pedagang, dan petani. Peta Kabupaten Mandailing Natal Universitas Sumatera Utara

IV.1.4 Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan pada saat jam sibuk peak dan jam tidak sibuk off peak. Jam sibuk pagi 07.00-09.00 WIB dan jam sibuk sore 16.00-18.00 WIB. Untuk waktu tidak sibuk dilakukan pada pukul 11.00-13.00 WIB. Pengambilan data dilakukan sebanyak tiga kali dalam periode satu minggu yaitu Senin, Rabu dan Sabtu pada tanggal 1, 3 dan 6 Juli 2013.

IV.1.5 Pengolahan dan Penyajian Data

Data yang diperlukan untuk penelitian ini dikelompokkan dalam 2 jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diambil langsung di lapangan. Pencatatan data lapangan meliputi jarak tempuh, waktu tempuh, kecepatan, jumlah angkutan yang beroperasi, waktu menunggu serta jumlah penumpang. Data sekunder yang digunakan diperoleh dari dinas perhubungan.

IV.1.6 Masalah Angkutan Umum

Berdasarkan hasil wawancara dengan penumpang dan supir terdapat keluhan – keluhan yang disampaikan mengenai permasalahan angkutan umum yakni: • Keluhan dari penumpang 1. Pengemudi angkutan umum masih belum disiplin dalam menjalankan kendaraannya di jalan raya. 2. Kondisi sebahagian angkutan umum belum nyaman. 3. Pengemudi angkutan umum yang selalu menaikkan penumpang walaupun angkutannya sudah melebihi kapasitas normal. Universitas Sumatera Utara 4. Tarif angkutan yang selalu meningkat. 5. Sering terjadinya kemacetan pada waktu jam puncak. • Keluhan dari para supir 1. Jumlah penumpang yang semakin berkurang. 2. Harga bahan bakar minyak BBM yang selalu meningkat. 3. Jumlah angkutan yang terlalu banyak beroperasi sehingga berpengaruh kepada tingkat pemasukan.

IV.2 ANALISA DATA