Umum Kerapatan ANALISA DATA

4. Tarif angkutan yang selalu meningkat. 5. Sering terjadinya kemacetan pada waktu jam puncak. • Keluhan dari para supir 1. Jumlah penumpang yang semakin berkurang. 2. Harga bahan bakar minyak BBM yang selalu meningkat. 3. Jumlah angkutan yang terlalu banyak beroperasi sehingga berpengaruh kepada tingkat pemasukan.

IV.2 ANALISA DATA

IV.2.1 Umum

Hasil pengolahan data yang digunakan ialah sebagai dasar untuk mendapatkan tingkat efektifitas dan efisiensi angkutan umum kota yang beroperasi di kawasan wilayah penelitian. Data yang diperlukan untuk mendapatkan tingkat efektifitas ialah frekuensi headway, kerapatan dan kecepatan. Untuk mendapatkan tingkat efisiensi dilihat dari persediaan sarana dan prasarana dengan penggunaan seperti parameter tingkat operasional, faktor muat penumpang dan daerah layanan. Universitas Sumatera Utara Tabel IV.I. Indikator Pelayanan Mobil Penumpang Umum Berdasarkan standar Departemen Perhubungan dan standar World Bank No PARAMETER satuan Standard penilaian Standar World Bank Standar Dephub Kurang Sedang baik 1 Load factor 1 0,8-1 0,8 70 70 2 Kecepatan perjalanan Kmjam 5 5-10 10 10-12 - 3 Headway Menit 15 10-15 10 10-20 5-10 4 Waktu perjalanan MenitKm 12 6-12 6 2 2-3 5 Frekuensi KendJam 4 4-6 6 1,5-2 - 6 Waktu tunggu Menit 30 20-30 20 10-20 10-20 7 Jumlah kendaraan 82 82-100 100 - Sumber : Marsudi, dalam Mario p 2011.

IV.2.2 Kerapatan

Kerapatan atau konsentrasi kendaraan rata-rata adalah suatu ukuran yang menyatakan rata-rata jumlah kendaraan per lajur gerakruas jalan dengan panjang tertentu pada waktu pengamatan. Kerapatan rata-rata kendaraan masing-masing diperoleh dengan cara membagi antara jumlah kendaraan yang beroperasi selama waktu survey dengan panjang jalan. Dapat dilihat pada lampiran tabulasi data II.B . Kerapatan rata-rata untuk setiap rute untuk jam sibuk peak dan jam tidak sibuk off peak secara lengkap dapat dilihat pada tabel 4.2 dan tabel 4.3 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Dari table 4.2 dan table 4.3 salah satu pengaturan jadwal angkutan umum kota dinilai dari parameter kerapatan. Kerapatan rata-rata untuk Anatra 04 dari Panyabungan-Kayulaut mencapai 1,72 kendjam pada jam sibuk pagi, 1,4 kendjam pada jam tidak sibuk dan 1,40 kendjam pada jam sibuk sore. Kerapatan rata-rata untuk Selatan Jaya 01 dari Panyabungan-Siabu mencapai 0,99 kendjam pada jam sibuk pagi, 1,23 kendjam pada jam tidak sibuk dan 1,19 kendjam pada jam sibuk sore. TABEL 4.2 KERAPATAN RATA-RATA SETIAP RUTE PEAK No Rute Jam Sibuk Peak Kerapatan kendkm Kerapatan Rata-rata Kmjam Senin Kamis Sabtu 1 Payabungan - Kayulaut Anatra 04 07.00 - 09.00 2.1 1.5 1.55 1.72 16.00 - 18.00 1.16 1.35 1.7 1.40 2 Payabungan - Siabu Selatan jaya 01 07.00 - 09.00 1.3 1.03 0.63 0.99 16.00 - 18.00 1.2 1.2 1.16 1.19 TABEL 4.3 KERAPATAN RATA-RATA SETIAP RUTE OFF PEAK No Rute Off Peak Kerapatan kendkm Kerapatan Kenderaan Kmjam Senin Kamis Sabtu 1 Payabungan - Kayulaut Anatra 04 11.00 - 13.00 1.55 1.6 1.05 1.4 2 Payabungan - Siabu Selatan Jaya 01 11.00 - 13.00 0.96 1.5 1.23 1.23 Universitas Sumatera Utara Secara keseluruhan, dari penelitian yang telah dilakukan diketahui kerapatan rata-rata sebesar 1,35 kendjam pada jam sibuk pagi, 1,30 kendjam pada jam sibuk sore, 2.63 kendjam pada jam tidak sibuk. Kerapatan tertinggi di temukan dengan rute Panyabungan-kayulaut anatra 04 sebesar 1,72 kendjam, Sedangkan kerapatan paling rendah ditemukan pada ruta Panyabungan-Siabu sebesar 0,99 kendjam pada pagi hari. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI 1997, standar kerapatan kendaraan adalah 8 kendjam. Dari penelitian diperoleh nilai kerapatan yang jauh berbeda dengan nilai kerapatan yang telah ditetapkan. DIAGRAM 4.1 KERAPATAN RATA-RATA

IV.2.3 Kecepatan Rata-rata