Variabel Penelitian Tempat Penelitian dan

50 saat guru kolaborator melaksanakan tindakan. Observasi yang dilakukan menggunakan jenis observasi terstruktur. Wijaya dan Dedi 2010: 71 menyatakan bahwa observasi terstruktur yakni perekaman data yang sederhana dengan disediakannya format rinci. Tujuan observasi terstruktur agar dalam kegiatan observasi dilakukan berdasarkan kerangka kerja yang memuat pokok data-data yang akan diperoleh. Observasi ini bertujuan untuk mengamati kemampuan kognitif, perilaku afektif, dan partisipasi psikomotorik subjek selama proses tindakan. Observasi juga ditujukan terhadap kinerja guru pembimbing khusus dalam proses pembelajaran membaca permulaan. 3. Metode wawancara Penelitian ini akan menggunakan metode wawancara tidak terstruktur sebagai alat pengumpulan data mengenai penilaian guru terhadap proses tindakan yang dilaksanakan. Sugiyono 2012: 140 menyatakan bahwa wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara bebas yang mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap. Pedoman wawancara dalam penelitian ini berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan terkait dengan pelaksanaan pembelajaran membaca melalui metode Fernald dalam kelas inklusi kluster. 4. Metode dokumentasi Suharsimi Arikunto 2010b: 274 menyebutkan metode dokumentasi sebagai cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa 51 catatan, transkip, buku, dan sebagainya. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa hal-hal yang berkaitan dengan upaya meningkatkan kemampuan membaca permulaan. Dokumentasi tersebut berupa dokumen yang terkait dengan catatan tentang subjek, proses tindakan, dan kolaborasi peneliti dengan guru.

H. Instrumen Penelitian

Sugiyono 2012: 92 menjelaskan bahwa instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yakni kemampuan membaca permulaan. Hamzah Uno, Nina, dan Satria 2011: 87 berpendapat bahwa peningkatan dapat diketahui melalui proses pembelajaran, hasil belajar, dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan pendapat tersebut instrumen yang akan digunakan dalam penelitian tindakan ini yakni tes kemampuan membaca permulaan, panduan observasi partisipasi siswa, panduan observasi kinerja guru, panduan wawancara, dan dokumentasi proses pembelajaran. Berikut penjelasan mengenai instrumen yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Tes Kemampuan Membaca Permulaan

Tes kemampuan membaca permulaan memuat tiga indikator, yakni mengenal blending suku kata, blending kata, dan blending kata menjadi kesatuan kalimat sederhana. Tes dilaksanakan sebelum tindakan pre test dan setelah tindakan post test . Tes dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Melalui post test diketahui ada atau tidaknya peningkatan kemampuan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE FERNALD BERBASIS MULTISENSORI SEBAGAI UPAYA PENANGANAN MEMBACA BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN : Studi Kasus terhadap Anak Berkesulitan Membaca.

0 5 105

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR MELALUI INKLUSI MODEL KLUSTER DI SD ALFIRDAUS SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 18

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR MELALUI INKLUSI MODEL KLUSTER.

0 4 12

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN UNTUK ANAK BERKESULITAN BELAJAR MENULISDIKELAS II DI SD BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

1 2 203

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI AKOMODASI PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA DI KELAS III SD N BANGUNREJO 2.

0 2 157

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE SAS (STRUKTUR ANALITIK SINTETIK) BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA DI SD N BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

0 0 207

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR KELAS III DI SD INKLUSI BANGUNREJO II YOGYAKARTA.

0 3 85

KEEFEKTIFAN METODE LINGUISTIK PADA PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA KELAS II DI SD NEGERI MUSTOKOREJO.

0 0 218

PENGGUNAAN METODE FONIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK BERKESULITAN BELAJAR KELAS 2 DI SD N JAGAMANGSAN 1.

9 100 144

Pengaruh Metode Kata Lembaga Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Berkesulitan Belajar Melalui Inklusi Model Kluster Pull Out | Widhiyanto | Prosiding Ilmu Pendidikan 7867 16473 1 SM

0 0 12