Kriteria Keberhasilan METODE PENELITIAN
68 siswa normal dan 5 siswa berkebutuhan khusus yang termasuk subjek dalam
penelitian ini. Peran guru kelas dalam mengajar dibantu oleh guru pembimbing khusus atau GPK untuk berkolaborasi bersama-sama menangani kelas. Secara
khusus pembelajaran ini dilakukan melalui model kelas inklusi kluster. Kelas inklusi kluster merupakan cara penempatan siswa berkebutuhan khusus ke
dalam kelas reguler, sehingga guru menangani siswa berkebutuhan khusus dengan siswa normal secara bersama-sama. Pembagian tugas berupa guru kelas
mengajar siswa normal, sedangkan guru khusus menangani siswa berkebutuhan khusus. Siswa berkebutuhan khusus yang ditangani guru khusus
dalam kluster kelas II ini dinyatakan sebagai siswa yang memiliki capaian akademik terbawah. Siswa tersebut berjumlah dua siswa, satu siswa dengan
gangguan perilaku dan siswa satunya adalah kesulitan belajar membaca.
B.
Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seorang anak berkesulitan belajar kelas II SD N Bangunrejo 2 Yogyakarta. Adapun deskripsi subjek yakni
sebagai berikut:
1.
Identitas Subjek
Siswa yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa laki-laki dengan inisial And. Subjek berusia 7 tahun 11 bulan yang saat ini duduk di
kelas II. Secara fisik subjek tidak mengalami hambatan sehingga subjek dapat melaksanakan aktivitas seperti anak sebayanya. Dalam lingkungan
bermain subjek juga tidak mengalami permasalahan, ia dapat mengikuti permainan dengan baik. Subjek tidak terlibat aktif dalam proses
69 pembelajaran di kelas. Berdasarkan informasi guru dan pengamatan
langsung dari peneliti, subjek memiliki kecenderungan pasif. Subjek sering menolak untuk membaca ketika pelajaran Bahasa Indonesia berlangsung.
Subjek dalam kegiatan menulis cukup baik namun masih dengan arahan dan
pendampingan dari guru khusus ataupun dari guru kelas.
2.
Karakteristik Subjek
a. Karakteristik Fisik
Subjek memiliki tubuh rata-rata lebih kecil dan tinggi badan lebih pendek dibandingkan dengan teman sekelasnya. Subjek memiliki kulit
yang bersih dengan warna kulit kuning langsat. Subjek tidak mengalami gangguan fisik apapun.
b. Karakteristik Kecerdasan
Subjek merupakan salah satu siswa di kelas II yang ditangani dalam kluster atau kelompok. Berdasarkan dokumen tes pemeriksaan
psikologis atau tes intelegensi oleh lembaga CMT, diperoleh informasi mengenai kapasitas intelegensi yang dimiliki subjek. Pertama melalui
skala CPM atau
Colour Progressive Matrix
subjek diketahui memiliki tingkat kecerdasan dalam rentang rerata anak seusianya yakni pada
grade III
. Hal ini menunjukkan bahwa potensi kemampuan yang dimiliki subjek sama dengan teman sebayanya. Kedua melalui tes BG atau
Bender Gestalt
guna mengetahui fungsi kognitif, subjek memiliki kemampuan visual motorik di bawah rerata teman seusianya. Ahli