51 catatan, transkip, buku, dan sebagainya. Dokumen yang digunakan dalam
penelitian ini berupa hal-hal yang berkaitan dengan upaya meningkatkan kemampuan membaca permulaan. Dokumentasi tersebut berupa dokumen
yang terkait dengan catatan tentang subjek, proses tindakan, dan kolaborasi peneliti dengan guru.
H. Instrumen Penelitian
Sugiyono 2012: 92 menjelaskan bahwa instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Variabel yang diteliti
dalam penelitian ini yakni kemampuan membaca permulaan. Hamzah Uno, Nina, dan Satria 2011: 87 berpendapat bahwa peningkatan dapat diketahui
melalui proses pembelajaran, hasil belajar, dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan pendapat tersebut instrumen yang akan digunakan
dalam penelitian tindakan ini yakni tes kemampuan membaca permulaan, panduan observasi partisipasi siswa, panduan observasi kinerja guru, panduan
wawancara, dan dokumentasi proses pembelajaran. Berikut penjelasan mengenai instrumen yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Tes Kemampuan Membaca Permulaan
Tes kemampuan membaca permulaan memuat tiga indikator, yakni mengenal
blending
suku kata,
blending
kata, dan
blending
kata menjadi kesatuan kalimat sederhana. Tes dilaksanakan sebelum tindakan
pre test
dan setelah tindakan
post test
. Tes dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Melalui
post test
diketahui ada atau tidaknya peningkatan kemampuan
52 membaca permulaan melalui metode Fernald. Berikut penjabaran kisi-kisi
tes kemampuan membaca permulaan: Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Membaca Permulaan
No. Indikator Sub-Indikator
No. Item Soal
1.
Blending
suku kata
Membaca Suku Kata
a. Kata berpola tiga suku kata berimbuhan
1-5 b.
Kata berpola vokal rangkap diftong 6-10
c. Kata dalam kalimat sederhana
11-20 2.
Blending
kata
Membaca Suku Kata
a. Kata berpola tiga suku kata berimbuhan
1-5 b.
Kata berpola vokal rangkap diftong 6-10
c. Kata dalam kalimat sederhana
11-20 3.
Blending
kata ke dalam
kalimat sederhana
Blending
Kalimat Sederhana
a. Pola VKV – tiga suku kata – VKV
11 b.
Pola KVKV – konsonan rangkap – KVKVK
12 c.
Pola KVKVK – konsonan rangkap – KVKVK
13-15 d.
Pola KVKVK – konsonan rangkap imbuhan
– KVKVK 16-18
e. Pola vokal rangkap – konsonan rangkap
imbuhan – konsonan rangkap
19-20
Tes tersebut dilakukan pada akhir siklus. Guru memberikan 20 kata pada setiap subjek sesuai dengan kemampuan yang akan ditingkatkan. Pola kata
yang dipilih untuk tes merupakan pola kata yang diajarkan sebagai materi dalam tindakan. Rubrik penskoran tes yakni sebagai berikut:
1. Penilaian Indikator 1
Nilai 3 = membaca semua suku kata secara benar tanpa bantuan Nilai 2 = membaca beberapa suku kata dengan benar tanpa bantuan
Nilai 1 = membaca satu suku kata dengan benar dengan bantuan Nilai 0 = kesalahan membaca semua suku kata meski dengan bantuan
2. Penilaian Indikator 2
53 Nilai 3 =
blending
kata utuh secara benar tanpa bantuan Nilai 2 =
blending
bagian kata secara benar tanpa bantuan Nilai 1 =
blending
bagian kata secara benar dengan bantuan Nilai 0 = terdapat kesalahan
blending
kata meski dengan bantuan 3.
Penilaian Indikator 3 Nilai 3 = membaca tiga kata dalam kalimat secara benar tanpa bantuan
Nilai 2 = membaca dua kata dalam kalimat secara benar tanpa bantuan Nilai 1 =membaca satu kata dalam kalimat secara benar tanpa bantuan
Nilai 0 = salah membaca semua kata dalam kalimat secara benar tanpa bantuan
Skor maksimal dalam tes membaca permulaan yakni sebagai berikut: Indikator 1
3 x 20 = 60
Indikator 2 3 x 20 =
60 Indikator 3
3 x 10 = 30
Total maksimal =
150
Rumus yang digunakan dalam mengolah data atau penyekoran kemampuan membaca permulaan menggunakan pedoman penilaian menurut M. Ngalim
Purwanto 2012: 112 yakni sebagai berikut: S = x 100
Keterangan: S = Nilai yang ingin diketahui
R = Skor yang diperoleh N = Skor maksimum
54 Perhitungan skor tes yaitu:
Nilai siswa =
Skor betul X 100
Skor maksimal
Pengkategorian pencapaian subjek dalam kemampuan membaca permulaan dikategorikan dalam tabel pedoman penilaian di bawah ini:
Tabel 3. Pedoman Penilaian Tingkat Penguasaan
Ketegori Nilai 86-100
Sangat Baik 76-85
Baik 60-75
Cukup 55-59
Kurang 54
Kurang Sekali M. Ngalim Purwanto, 2012: 103
Nilai tes kemampuan membaca permulaan pada penelitian ini menggunakan penilaian dengan angka bulat. Hal ini untuk mempermudah guru kolaborator
untuk mengetahui hasil kemampuan yang dicapai pada subjek.
2. Panduan Observasi Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Membaca
Permulaan Melalui Metode Fernald
Pengamatan pada siswa dalam pembelajaran membaca permulaan memuat sikap dan partisipasi siswa dalam mengikuti proses pelaksanaan
pembelajaran. Penyusunan
instrumen observasi
partisipasi siswa
berdasarkan langkah pembelajaran yang telah dirumuskan dalam bagian langkah pelaksanaan pembelajaran membaca melalui metode Fernald.
Berikut kisi-kisi instrumen panduan observasi partisipasi siswa dalam pembelajaran membaca permulaan: