Panduan Wawancara Instrumen Penelitian
62 Ma.Pd.. Peneliti memilih guru sebagai penguji validitas instrumen tersebut,
sebab guru adalah orang yang memahami tentang pembelajaran membaca permulaan di sekolah. Penelitian ini dilaksanakan untuk memperbaiki
permasalahan belajar yang dialami anak berkesulitan belajar, sehingga guru tentu memiliki kepentingan untuk menilai peningkatan kemampuan siswa.
3 Aspek validitas mencakup:
a. Kesesuaian soal tes dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b. Kesesuaian tingkat kesukaran soal tes dengan kemampuan anak, yang
meliputi indikator:
blending
atau membaca suku kata,
blending
atau membaca
kata, dan
blending
atau membaca kata menjadi kalimat
sederhana. c.
Kesesuaian pemberian nilai pada setiap soal tes dan jumlah soal tes yang diujikan.
Validasi instrumen observasi dan wawancara dilakukan dengan menggunakan
logical validite.
Yakni validasi instrumen panduan observasi yang disusun berdasarkan logika. Panduan tersebut dinyatakan valid
berdasarkan pertimbangan logika peneliti setelah berkonsultasi dengan guru kelas dan dosen pembimbing. Berikut langkah yang dilakukan dalam
memperoleh validitas instrumen observasi dan wawancara: 1
Peneliti menyusun instrumen panduan observasi dan wawancara sesuai indikator yang telah ditetapkan sebelumnya.
2 Panduan observasi divalidasi oleh guru kelas, sedangkan panduan
wawancara dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.
63 3
Aspek validitas instrumen observasi mencakup: a.
Kesesuaian substansi instruman dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
b. Kesesuaian pada studi literatur mengenai membaca permulaan
menggunakan metode Fernald dalam model kelas inklusi kluster. c.
Kesesuaian pemberian nilai pada setiap item indikator observasi.