C. Kerangka Berpikir
Pada umumnya, proses pembelajaran di dalam kelas sering kali didominasi oleh guru sebagai sumber ilmu pengetahuan. Sedangkan
keberhasilan pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh guru, tapi juga pengaruh faktor- faktor lain misalnya, perilaku siswa, strategi yang digunakan
dalam pembelajaran, sarana dan prasarana dan sumber belajar. Strategi pembelajaran adalah merupakan salah satu kunci keberhasilan
dalam meningkatakan kualitas pembelajaran. Tanpa adanya strategi pembelajaran yang baik dan terarah, pembelajaran hanya akan berada pada
sistem pembelajaran konvensional sehingga ketertarikan siswa cenderung berkurang dan pada akhirnya kualitas belajar menjadi menurun.
Fungsi pembelajaran sistem pemindah tenaga adalah untuk
mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap agar peserta didik dapat merefleksikannya kembali dalam kehidupan keluarga dan bermasyarakat.
Berdasarkan fungsi tesebut maka pembelajaran Sistem Pemindah Tenaga harus dapat rnenjadikan siswa paham dan mengerti akan setiap pengetahuan
yang diberikan untuk nantinya diaplikasikan. Dalam pembelajaran Sistem Pemindah Tenaga diperlukan strategi yang
relevan dengan jenis pelajarannya, Strategi yang digunakan dalam pembelajaran Sistem Pemindah Tenaga didominasi oleh gaya lama yaitu
bersifat verbalistis dan jarang sekali pengenalan terhadap masalah lewat realitas kehidupan nyata. Sedangkan untuk membantu siswa agar dapat dengan
mudah mengerti dan pembelajaran menjadi bermakna perlu untuk membawa
anak pada dunia nyata. Dengan begitu, mereka akan bisa langsung berhadapan dengan realitas dunia baik dalam bentuk masalah maupun untuk selanjutnya
dicari solusi serta bisa mengkonstruksikan sendiri makna yang telah mereka temukan dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan konteks
pada dunia nyata. Dengan strategi ini pembelajaran tidak harus menghafal yang kadang kala membosankan.
Untuk membuat pembelajaran semakin efektif maka diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat mengemas pembelajaran menjadi kelompok-
kelompok kecil, sehingga memudahkan dalam pengecekan saat pembelajaran, selain itu metode yang dapat merangsang partisi aktif siswa dalam
pembelajaran yaitu metode pembelajaran kooperatif tipe STAD STAD merupakan bagian dari metode pembelajaran kooperatif. Dalam
penerapan metode STAD, pembelajaran dikemas dalam kelompok yang dituntut berperan aktif untuk saling melengkapi satu dengan yang lain sehingga
semua anggota dapat menguasai materi yang telah ditetapkan serta mampu mempresentasikannya.
Strategi pembelajaran Cotextual Teaching and Learning dengan menggunakan metode STAD untuk mengemas pembelajaran diharapkan
juga mampu mendorong siswa untuk aktif selama proses pembelajaran. Dengan demikian dapat diduga bahwa kualitas belajar siswa akan lebih baik.
D. Hipotesis Tindakan