Perkara Kasasi di Mahkamah Agung Memori Kasasi yang Digunakan

untuk membayar biaya perkara dalam tingkat banding sebesar Rp 17.750,- tujuh belas ribu rujuh ratus lima puluh rupiah.

3.10. Perkara Kasasi di Mahkamah Agung

Menyusul putusan Pengadilan Tinggi di atas telah diberitahukan kepada Tergugat I Pembanding pada tanggal 19 Februari 1986, kemudian terhadapnya oleh Tergugat I Pembanding dengan perantaraan kuasanya khusus berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 28 Februari 1986 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 3 Maret 1986 sebagaimana ternyata dari akta permohonan kasasi No. 014Srt. Perdata1986 yang dibuat oleh Panitera Kepala Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Permohonan Kasasi tersebut kemudian disusul oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kapaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 14 Maret 1986. Setelah itu oleh Penggugat-Terbanding yang pada tanggal 15 Maret 1986 telah diberitahu tentang memori kasasi dari Tergugat I-Pembanding, diajukan jawaban memori kasasi, diterima Kapaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat tanggal 5 April 1986. Baik pemberitahuan isi putusan maupun permohonan kasasi dilakukan sesudah Undang-Undang No.14 tahun 1985 berlaku, maka terhadap perkara kasasi tersebut diberlakukan tenggang-tenggang waktu kasasi menurut Undang-Undang No.14 tahun 1985. Permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasan yang telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut secara legal dapat diterima.

3.11. Memori Kasasi yang Digunakan

Keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pemohon kasasi dalam memori kasasi tersebut pada pokoknya diuraikan oleh Penulis di bawah ini. Putusan Pengadilan Tinggi yang menguatkan Putusan Pengadilan Negeri tentang putusan dapat dijalankan lebih dahulu uitvoerbaar bij voorraad adalah melanggar Pasal 189 1 HIR jo. Instruksi Mahkamah Agung tanggal 13 Februari 1958 No.348K5216M dan surat Mahkamah Agung terganggal 30 Mei 1975 No. 1580254ium1975 serta surat-surat edaran Mahmakah Agung No. 061975 tanggal 1 Desember 1975, No.31971 tanggal 17 Mei 1971, No.021975 tanggal 28 Agustus 1975. Menurut Pemdion Kasasi, dalam perkara tersebut tidak ada hal-hal yang bersifat eksepsional, lagipula terhadap barang-barang milik Tergugat Asal 1 Ayat 15 Wali Amanat adalah kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank Umum untuk mewakili kepentingan pemegang Surat Berharga berdasarkan perjanjian antara Bank Umum dengan emiten Surat Berharga yang bersangkutan telah diletakkan sita jaminan yang nilainya melebihi nilai gugatan. Terlihat menurut dalil Pemohon Kasasi bahwa dalam gugatan, yang menjadi pokok perkara bukan karena telah diserahkannya barang yang diangkut oleh Tergugat Asal I yang in casu atas permintaan Tergugat Asli kepada pemesan sebagaimana terlihat dalam BL nya. Melainkan karena masih adanya kewajiban pembayaran oleh Tergugat Asal II kepada Penggugat asal, uang sejumlah US. 169.000,- sebagai akibat dibukanya LC untuk mengimpor pupuk dari Australia. Dengan adanya kenyataan tersebut, maka menurut pemohon kasasi Judex Facti seharusnya mempertimbangkan, siapa yang dibebani tanggung jawab. Pengadilan Tinggi menganggap telah terbukti bahwa Tergugat Asal II melakukan perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan kerugian bagi Penggugat asal, maka sesuai dengan bunyi ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata, yang wajib mengganti kerugian adalah Tergugat Asal II. Di samping itu, menurut pemohon kasasi Judex Facti 4 juga tidak mempertimbangkan akan hak-hak dan kewajiban masing-masing pihak terhadap perjanjian yang dibuatnya, yang dalam perkara a quo adalah adanya LC yang dibuat oleh dan di antara Penggugat asal dengan Tergugat Asal II dan adanya BL yang dibuat oleh dan di antara Tergugat Asal II dengan Tergugat Asal I. Kedua perjanjian itu menurut Pemohon Kasasi berbeda, yaitu LC diatur dalam Undang-Undang Pokok Perbankan Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan 4 Yang dimaksud dengan judex facti e adalah pengadilan dimana majelis hakim di Pengadilan Tinggi memutus dengan pemeriksaan fakta. Berbeda dengan judex juris , hakim memutus hanya mempertimbangkan hukumnya saja. pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sedangkan Wali Amanat adalah kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank Umum untuk mewakili kepentingan pemegang surat berharga berdasarkan perjanjian antara Bank Umum dengan emiten surat berharga yang bersangkutan . 5 Sedangkan BL diatur dalam KUHD yang menyamakan dengan konosemen atau Surat Berhaga dalam mana pengangkut menerangkan bahwa ia telah menerima barang tertentu untuk diangkut ke suatu tempat tujuan yang ditunjuk dan disana menyerahkannya kepada orang yang ditunjuk Penerima disertai dengan janji – janji apa penyerahan akan terjadi 6 dan dalam perkara a quo kedua perjanjian itu merupakan perjanjian yang masing-masing berdiri sendiri- sendiri. Sehingga menurut Pasal 1338 1 dan Pasal 1340 KUHPerdata, hak-hak dan kewajiban-kewajibannya juga terpisah satu sama lain, karena perjanjian hanya mengikat bagi para pihak yang membuatnya 7 dan tidak dapat membawa rugi kepada pihak ketiga. Mengenai hal ini dapat dilihat tentang asas kepribadian dalam KUHPerdata asas Kepribadian adalah asas yang menentukan bahwa seseorang 5 UU Perbankan Nomor 10 tahun 1998 Pasal 1 Ayat 11 dan 15. 6 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang KUHD. 7 Asas Kepribdian, dalam KUHPerdata Pasal 1340. yang akan melakukan kontrak hanya untuk kepentingan perorangan Pasal 1315 dan 1340 BW. 8 Atas dari itu, menurut Pemohon Kasasi maka kerugian yang ditimbulkan oleh belum dibayarnya lunas LC oleh Tergugat asal II tidak dapat dibebankan kepada Tergugat Asal I dengan alasan barang-barang yang diangkutnya telah diserahkan tanpa BL asli, yang notebene penyerahan tersebut telah mendapat jaminan dari Tergugat Asal II dan sebelumnya telah mendapat pula persetujuan dari prinsipnya.

3.12. Putusan yang Kontradiktif