Keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan hubungan, kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan mengembangkan komunikasi
antaranggota kelompok, sedangkan peranan tugas dilakukan dengan membagi tugas antaranggota kelompok selama kegiatan.
Tabel 2.1 Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif. Tahap
Tingkah laku guru Tahap 1
Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa
Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada kegiatan pelajaran dan menekankan pentingnya topik
yang akan dipelajari dan memotivasi siswa belajar.
Tahap 2 Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi atau materi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau melalui bahan bacaan.
Tahap 3 Mengorganisasikan
siswa ke
dalam kelompok-kelompok
belajar Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok belajar dan membimbing setiap kelompok agar melakukan transisi secara efektif dan
efisien.
Tahap 4 Membimbing kelompok
bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat
mereka mengerjakan tugas mereka.
Tahap 5 Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari
atau masing-masing
kelompok mempersentasikan hasil kerjanya.
Tahap 6 Memberikan
penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya
maupun hasil belajar individu dan kelompok.
2.1.3 Prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif
Riger dan David johnson Lie, 2008, Rusman 2011:212 ada lima unsurdasar dalampembelajarankooperatif cooperatif learning, yaitu sebagai berikut:
1. Prinsip ketergantungan positif positive interdependence, yaitu dalam pembelajaran
kooperatif, keberhasilan dalam penyelesaian tugas tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut.
2. Tanggungjawab perseorangan individual accountability, yaitu keberhasilan
kelompok sangat tergantung dari masing-masing anggota kelompoknya. 3.
Interaksi tatap muka face to face promotion interaction, yaitu memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka
melakukan interaksi dan diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi dari anggota kelompok lain.
4. Partisipasi dan komunikasi participacion communication, yaitu melatih siswa untuk
dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran. 5.
Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka, agar selanjutnya
bisa bekerjasama dengan lebih efektif.
2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think pair share TPS
Model pembelajaran Think-Pair-Share TPSadalah salah satu model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk menunjukkan
partisipasi kepada orang lain. Dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu siswa maju dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas, tipe Think-Pair-Share TPS
ini memberi kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain.
Frank Lyman dalam Trianto 2010:81. Mengatakan bahwa Think Pair Share TPS adalah strategi diskusi. Model ini memberikan siswa kesempatan untuk bekerja
sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan dari model ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. Dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu
siswa maju membagikan hasilnya untuk seluruh kelas, model ini memberikan kesempatan setiap siswa untuk dikenali dan menunjukan partisipasi mereka kepada
orang lain. Model ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan semua tingkat didik dan member kesempatan kepada setiap siswa untuk menunjukkan partisipasi
kepada orang lain.TPS mampu mengubah asumsi bahwa metode resitasi dan diskusi perlu diselenggarakan dalam setting kelompk kelas secara keseluruhan.Think Pair
Share memberikan kepada siswa waktu untuk berpikir dan merespon serta saling bantu satu sama lain.
Strategi TPS yang digunakan oleh para guru menerapkan langkah-langkah sebagai berikut:
Tahap Tingkah laku guru
Tahap 1 Thinking berfikir
Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran kemudian siswa diminta untuk memikirkan
pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat.
Tahap 2 Pairing berpasangan
Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap
pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban jika telah diajukan suatu pertanyaan atau berbagi ide
jika suatu persoalan khusus telah diidentifikasi. Biasanya guru memberi waktu 4-5 menit untuk berpasangan.
Tahap 3 Share berbagi
Pada tahap akhir, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka
bicarakan. Keterampilan berbagi dalam seluruh kelas dapat dilakukan dengan menunjuk pasangan yang secara sukarela
bersedia melaporkan hasil kerja kelompoknya atau bergiliran pasangan demi pasangan hingga sekitar seperempat
pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan hasil pekerjaannya.
2.1.5 Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS