2.2.2 Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Menurut Kurikulum KTSP Depdiknas, 2006 Sekolah Dasar net, 2011 secara terperinci adalah:
1 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya,
2 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
3 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat, 4 Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan
masalah dan membuat keputusan, 5 Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan
6 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs.
2.2.3 IPA sebagai pemupukan sikap
Makna “sikap” pada pengajaran IPA dibatasi pengertiannya pada “sikap ilmiah terhadap alam sekitar”. Ada Sembilan aspek sikap dari ilmiah yang dapat
dikembangkan pada anak usia SDMI, yaitu : 1. Sikap ingin tahu curiousity
Sikap ingin tahu sebagai bagian sikap ilmiah di sini maksudnya adalah suatu sikapyang selalu ingin mendapatkan jawaban yang benar dari objek yang
diamatinya. 2. Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru originality
Sikap ini bertitik tolak dari kesadaran bahwa jawaban yang telah mereka peroleh dari rasa ingin tahu itu tidaklah bersifat final atau mutlak, tetapi masih bersifat
sementara atau tentatif. Orang mempunyai sikap yang ingin mendapatkan sesuatu yang baru adalah orang yang ingin menguak tembok ketidaktahuannya itu untuk
memperoleh sesuatu yang original meskipun ia tahu akan sampai ketembok ketidaktahuan berikutnya.
3. Sikap kerjasama cooperation Yang dimaksud dengan cara kerjasama di sini adalah kerjasama untuk memperoleh
pengetahuan yang lebih banyak. Oleh karena itu untuk meningkatkan pengetahuannya ia merasa membutuhkan kerjasama dengan orang lain. Kerjasama
ini dapat bersifat berkesinambungan. 4. Sikap tidak putus asa presevernce
Adalah tugas guru untuk memberikan motivasi bagi anak-anak didik yang mengalami kegagalan dalam upayanya menggali ilmu dalam bidang IPA agar tidak
putus asa. 5. Sikap tidak berprasangka open-mindedness
Sejak awalnya IPA mengajarkan kepada kita untuk menetapkan kebenaran berdasarkan dua kriteria, yaitu rasionalitas dan objektivitas. Munculnya faktor
pbjektivitas dalam menetapkan kebenaran menjadikan orang tidak lagi purba sangka. Sikap tidak purba sangka dapat dikembangkan secara dini kepada anak
usia SD dengan jalan melakukan observasi dan eksperimen dalam mencari kebenaran ilmu.
6. Sikap mawas diri self criticism Seorang ilmuwan sangat menjunjung tinggi kebenaran. Anak usia SD harus
dikembangkan sikapnya untuk jujur pada dirinya sendiri, menjunjung tinggi kebenaran dan berani melakukan koreksi pada dirinya sendiri.
7.Sikap bertanggungjawab responsibility Berani mempertanggungjawabkan apa yang telah diperbuatnya adalah sesuatu
yang mulia. Sikap bertanggungjawab harus dikembangkan sejak usia SD misalnya dengan membuat dan melaporkan hasil pengamatan, hasil eksperimen ataupun
hasil kerjanya yang lain kepada teman sejawat, guru atau orang lain, dengan sejujur-jujurnya.
8. Sikap berpikir bebas independence in thingking Katakan merah kalau memang bunga mawar itu berwarna merah, katakan biru
kalau air laut itu berwarna biru. Itulah gambaran berpikir bebas.
9. Sikap kedisiplinan diri self discipline Sikap kedisiplinan diri dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk dapat
mengontrol ataupun mengatur dirinya menuju kepada tingkah laku yang dikehendaki dan yang dapat diterima oleh masyarakat.
2.3 Pengertian hasil belajar