Penentuan nilai IC Larutan uji vitamin C

kedalam masing-masing labu ukur ditambahkan 5 ml larutan DPPH 0,5 mM konsentrasi 40 ppm lalu volumenya dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda. Diamkan selama 60 menit, lalu diukur serapannya menggunakan spektrofotometer UV-visible, panjang gelombang 516 nm.

3.8.4 Penentuan nilai IC

50 Menurut Utami, dkk 2009 nilai IC 50 dihitung berdasarkan persentase inhibisi terhadap radikal DPPH dari masing-masing konsentrasi larutan sampel dengan rumus : inhibisi = 100 x blangko A sampel A - blangko A Keterangan : A Kontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel A sampel = Absorbansi sampel Nilai IC 50 merupakan bilangan yang menunjukkan konsentrasi sampel uji yang memberikan peredaman DPPH 50 mampu meredam proses oksidasi DPPH sebesar 50. Nilai 0 berarti tidak mempunyai aktivitas antioksidan, sedangkan nilai 100 berarti peredaman total dan pengujian perlu dilanjutkan dengan pengenceran larutan uji untuk melihat batas konsentrasi aktivitasnya. Perhitungan yang digunakan dalam penentuan aktivitas pemerangkapan radikal bebas adalah nilai IC 50 Inhibitory Concentration. Secara spesifik, suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat jika nilai IC 50 kurang dari 50 μgml, kuat untuk IC 50 bernilai 50-100 μgml, sedang jika IC 50 bernilai 100-150 μgml, dan lemah jika IC 50 bernilai 151-200 μgml Mardawati, 2008.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan

Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan di Herbarium Bogoriense, Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Bogor menunjukkan bahwa sampel termasuk suku Ebenaceae, spesies Diospyros kaki Thunb. 4.2 Hasil Karakteristik Simplisia 4.2.1 Identifikasi organoleptis Hasil karakteristik simplisia secara organoleptis berupa potongan- potongan berwarna kuning, rasa manis dan berbau karamel.

4.2.2 Identifikasi mikroskopik

Secara mikroskopik terlihat adanya parenkim, pati, sel batu, jaringan pengangkut dengan bentuk spiral dan kristal kalsium oksalat bentuk prisma. Hasil mikroskopik buah kesemek dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 57. Hasil pemeriksaan kadar air, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol, kadar abu total dan kadar abu yang tidak larut asam dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil karakteristik simplisia buah kesemek No. Penetapan Hasil 1. Kadar air 5,32 2. Kadar sari larut air 35,38 3. Kadar sari larut etanol 42,92 4. Kadar abu total 4,93 5. Kadar abu tidak larut asam 0,26

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Sarang Semut (Myrmecodia Tuberosa Jack. Var Versteegii.)

3 49 77

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Air dan Ekstrak Etanol Hidrilla (Hydrilla verticillata (L.f.) Royle)

14 95 83

Karkterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Kesemek (Diospyros kaki Thunb.

8 98 93

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Paprika (Capsicum annum L. cv.group grossum)

14 112 116

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Jus Buah Sirsak Dan Ekstrak Etanol Daun Sirsak

5 68 100

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Naga (Hylocereus undatus (Haw.) Britton & Rose)

8 81 79

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

17 74 78

Karkterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Kesemek (Diospyros kaki Thunb.

1 0 23

Karkterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Kesemek (Diospyros kaki Thunb.

0 2 15

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Paprika (Capsicum annum L. cv.group grossum)

3 3 15