Uji Asumsi Klasik Analisis Data

Gambar 6. Diagram Pie Frekuensi Kecenderungan Variabel Tekanan Ketaatan

C. Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan uji analisis regresi pada variabel-variabel dalam penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik dengan tujuan adalah agar data yang digunakan layak untuk dijadikan sumber pengujian hipotesis, dan dapat dihasilkan kesimpulan yang benar. Uji asumsi klasik dalam penelitian ada tiga pengujian, yaitu: a. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui variabel-variabel dalam penelitian yaitu variabel independen dan variabel dependen mempunyai hubungan yang linear atau tidak dengan melihat apakah data yang dimiliki sesuai dengan garis linear atau tidak. Hubungan 38 54 8 Tekanan Ketaatan Rendah Sedang Tinggi antara variabel independen dan dependen dikatakan linear bila nilai signifikansi pada masing-masing variabel bebas lebih besar dari nilai taraf signifikansi Deviation from Linearity sebesar 0,05. Berikut adalah hasil dari uji linear: Tabel 14. Hasil Uji Linearitas Hubungan Variabel Deviation from Linearity Keterangan Framing X 1 dengan Persepsi tentang Audit Judgment Y 0,215 Linear Tekanan Ketaatan X 2 dengan Persepsi tentang Audit Judgment Y 0,858 Linear Sumber: Data Primer yang Diolah Berdasarkan tabel uji linearitas di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara Framing dengan Persepsi tentang Audit Judgment mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,215 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear. Hubungan antara Tekanan Ketaatan dengan Persepsi tentang Audit Judgment mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,858 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bawah terdapat hubungan yang linear. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independennya. Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antar variabel independennya, maka dapat diperiksa menggunakan Variance Inflation Factor VIF untuk masing-masing variabel independen. Dengan menggunakan VIF, nilai yang dihasilkan harus 10 dan besar dari nilai toleransi harus 0,10, jika tidak maka akan terjadi multikolinearitas dan model regresi tidak layak untuk dilakukan. Berikut adalah hasil dari uji multikolinearitas: Tabel 15. Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Perhitungan Keterangan Tolerance VIF Framing 0,993 1,007 Tidak terjadi multikolinearitas Tekanan Ketaatan 0,993 1,007 Tidak terjadi multikolinearitas Sumber: Data Primer yang Diolah Berdasarkan tabel pengujian multikolinearitas di atas dapat diketahui bahwa semua variabel independen dalam penelitian ini mempunyai nilai Tolerance sebesar 0,993 lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF sebesar 1,007 lebih kecil dari 10,00. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian yang sama atau tidak dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang heteroskedastisitasnya tidak terjadi atau yang homoskedastisitas. Ghozali 2001 menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik plot scatterplot. Berikut adalah hasil dari uji heteroskedastisitas: Gambar 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas Dari grafik scatterplot di atas menunjukkan bahwa penyebaran titik-titik yang ditimbulkan terbentuk secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu, serta arah penyebarannya berada di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi, dari grafik scatterplot di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas pada model regresi ini sehingga model regresi yang dilakukan layak untuk dipakai.

2. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

“PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN PENGALAMAN TERHADAP AUDIT JUDGMENT” Pengaruh Keahlian Audit, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Dan Pengalaman Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik d

0 1 31

PERSEPSI AUDITOR INDEPENDEN ATAS PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN DAN Persepsi Auditor Independen Atas Pengaruh Pengalaman Audit, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan Dan Pengetahuan Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris P

0 2 15

PERSEPSI AUDITOR INDEPENDEN ATAS PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN DAN Persepsi Auditor Independen Atas Pengaruh Pengalaman Audit, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan Dan Pengetahuan Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris P

0 2 18

PENGARUH TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ETIS TERHADAP Pengaruh Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengetahuan Dan Persepsi Etis Terhadap Audit Judgment (Studi empiris pada KAP Surakarta dan Yogyakarta).

0 2 18

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, PENGETAHUAN, DAN PERSEPSI ETIS TERHADAP AUDIT Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengetahuan, Dan Persepsi Etis Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik d

0 1 15

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, PENGETAHUAN, DAN PERSEPSI ETIS TERHADAP AUDIT JUDGMENT Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengetahuan, Dan Persepsi Etis Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris pada Kantor Akuntan

0 2 17

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT (SurveipadaKAP Surakarta dan Yogyakarta).

0 0 15

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah.

0 2 16

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah.

0 1 17

PENGARUH KEAHLIAN AUDITOR, TEKANAN KETAATAN DAN INDEPENDENSI PADA AUDIT JUDGMENT.

0 0 33