Dimana : ε = Regangan
= Panjang mula-mula spesimen sebelum diberikan pembebanan m ΔL = Pertambahan panjang m
2.6.2. Uji Kuat Lentur
Kekuatan lentur ialah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha untuk melengkungka benda uji, atau untuk menahan beban mati maupun hidup
selain beban pukulan. Kuat lentur adalah nilai tegangan tarik yang dihasilkan dari momen lentur
dibagi dengan momen penahan penampang balok uji. Kuat lentur dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
2.8
Dimana: Kuat lenturKgf
Berat beban maksimum Kgf Jarak sanggamm
Lebar sampel uji mm
2.7. FT-IR
FT-IR singkatan dari Fourier Transform InfraRed. Spektroskopi Infrared, IR radiasi dilewatkan melalui sampel. Beberapa radiasi inframerah diserap oleh
Universitas Sumatera Utara
sampel dan sebagian dilewatkan ditransmisikan. Spektrum yang dihasilkan merupakan molekul penyerapan dan transmisi, menciptakan sidik jari molekul
sampel. Seperti sidik jari tidak ada dua struktur molekul yang unik menghasilkan spektrum inframerah sama. Hal ini membuat spektroskopi inframerah berguna
untuk beberapa jenis analisis. Spektroskopi merupakan studi antaraksi radiasi elektromagnetik dengan
materi. Radiasi elektromagnetik adalah suatu bentuk dari energi yang diteruskan melalui ruang dengan kecepatan yang luar biasa. Dikenal berbagai bentuk radiasi
elektromagnetik dan yang mudah dilihat adalah cahaya atau sinar tampak.
Spektropotometer infrared ialah instrumen menentukan penyerapan spektrum untuk sebuah bahan campuran atau senyawa. Spektropotometer menentukan
jumlah dan posisi relatif dari semua serapan dalam daerah infrared dan memplotnya di atas kertas grafik kalibrasi. Plot dari intensitas serapan versus
jumlah gelombang atau panjang gelombang ialah dikenal sebagai spektrum infrared dari bahan campuran atau senyawa.
Untuk mendapatkan informasi struktural dari spektra infrared, harus umum dikenal dengan frekuensi atau panjang gelombang pada variasi serapan gugus
fungsional. Pada tabel 2.2
tertera beberapa gugus fungsional beserta puncak absorpsi karakteristiknya yang dapat membantu dalam mengidentifikasi suatu senyawa.
Tabel 2.2. Absorpsi Inframerah Beberapa Gugus Fungsional
Jenis dari getaran Frekuensi
cm
-1
Panjang gelombang
Universitas Sumatera Utara
C-H Alkanes
stretching 3000-2850
3.33-3,51 bending
1450 dan 1375 6,90 dan 7,27
bending 1465
6,83 Alkenes
stretching 3100-3000
3,23-3,33 Bending keluar
bidang 1000-650
10,0-15,3
Aromatik stretching
3150-3050 3,17-3,28
Bending keluar bidang
900-690 11,1-14,5
Alkyne stretching
ca. 3300 ca. 3,03
Aldehyde 2900-2800
3,45-3,57 2800-2700
3,57-3,70 C=C
Alkene 1680-1600
5,95-6,25 Aromatik
1600 dan 1475 6,25 dan 6,78
C C Alkyne
2250-2100 4,44-4,76
C=O Aldehyde
1740-1720 5,75-5,81
Ketone 1725-1705
5,80-5,87 Asam Karbosilat
1725-1700 5,80-5,88
Ester 1750-1730
5,71-5,78 Amide
1670-1640 6,00-6,10
Anhydride 1810 dan 1760 5,52 dan 5,68
Acid Chloride 1800
5,56 C-O
Alcohol, Ethers, Esters, Asam Karbosilat, Anhydrides
1300-1000 7,69-10,0
O-H Alcohol, Phenols
Bebas 3650-3600
2,74-2,78 Ikatan Hidrogen
3500-3200 2,86-3,13
Asam Karbosilat 3400-2400
2,94-4,17 N-H
Amines dan Amida stretching
3500-3100 2,86-3,23
bending 1640-1550
6,10-6,45
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Donald, Pavia, dan Lampman 1979
2.8. Maleic Anhydride Sebagai Aditif