Keratin Bulu Ayam Bulu Ayam

Gambar 2.3. SEM bulu ayam a bulu bagian dalam b serat c bulu bagian luar d bulu bagian dalam e serat Sumber: Kock 2006

2.3.1. Keratin Bulu Ayam

Pada bulu ayam terdapat lebih dari 90 protein keratin, Kani, dkk2012. Komponen utamanya adalah , sebuah protein struktur berserat dan tidak larut secara ekstensif cross linked dengan ikatan sulfide. Struktur -Heliks tersebut cenderung agregat oleh ikatan hidrogen untuk membentuk unit silinder polipeptida struktur rantai yang unik. Dalam istilah sederhana, pena bulu itu adalah keras, poros tengah dari yang lembut, serat saling bercabangHong dan Wol, 2005. Universitas Sumatera Utara Keratin memiliki daya tahan yang baik dan tahan terhadap degradasi. Schrooyen 1999 menemukan keratin tidak larut dalam pelarut polar, seperti air, serta dalam pelarut nonpolar. Metode yang paling umum untuk melarutkan bulu keratin adalah dengan pemotongan ikatan peptide bersamaan melalui hidrolisis asam dan alkali, pengurangan ikatan disulfide dengan larutan natrium sulfida . Teknik ini efektif untuk mengekstraksi keratin 75 . Dan menyimpulkan keratin adalah protein yang relative stabil dan kokoh, Kock, J.W2006. Keratin adalah produk pengerasan jaringan epidermal dari tubuh dan merupakan protein fibrous yang kaya akan sulfur dan banyak terdapat pada rambut, kuku dan bulu, Haurowitz, F1984. Keratin merupakan polimer alami yang dapat digunakan di dalam berbagai aplikasi untuk produk berbahan dasar keratin, secara umum di dalam aplikasi ini, produk yang dihasilkan dari keratin akan memberikan sifat yang baik mencakup untuk memperbaiki sifat mekanik seperti kestabilan, memperbaiki sifat fisika dan kimia, dan baik untuk pembentukkan property film Floris dan Slangen, 2007. Banyaknya ikatan disulfida S-S, ikatan hydrogen dan interaksi hidrofobik pada struktur keratin yang ditunjukkan pada Gambar 2.4 menyebabkan protein keratin sangat stabil, kaku, dan tidak dapat didegradasi oleh enzim proteolitik yang umum seperti tripsin, pepsin, dan papain. Keratin digunakan dalam film, serat, pelapisan, dan lain-lain. Keratin digunakan dalam formula sebagai pengontrol system pelepasan, contohnya untuk bahan aktif seperti parmasi, agrokimia, bidang kosmestik, minyak wangi, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara Gambar.2.4. Skema Struktur Bangun Keratin Sumber: WEST dan TODD 1961

2.5. Sentrifugasi