biasa ia rasakan ketika zat-zat tersebut bereaksi dalam tubuhnya dalam bentuk perubahan perasaan dan pikiran. Pikiran dan perasaannya kembali tenang ketika zat
tersebut kembali ke dalam tubuhnya. Zat-zat yang memberikan “kenikmatan” bagi pemakainya inilah yang mendorong kekambuhan kembali.
Kekambuhan kembali ini disebabkan oleh sifat khas NAPZA itu sendiri yaitu habitual, adiktif, dan toleran.
Adiktif adalah sikap yang membuat pemakainya terpaksa memakai terus dan tidak dapat menghentikan, penghentian atau pengurangan pemakaian
narkoba akan menimbulkan ‘efek putus zat’ yaitu perasaan sakit yang luar biasa.
5.2. Faktor Eksternal
5.2.1. Hubungan Teman Sebaya dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012
Dalam mekanisme terjadinya penyalahgunaan atau ketergantungan NAPZA, teman sebaya peergroup merupakan faktor utama sebagai penyebab atau pemicu
penyalahgunaan atau ketergantungan NAPZA pada diri seseorang. Perkenalan pertama dan kemudian kekambuhan pada penyalahguna NAPZA, justru datangnya
dari teman kelompok Hawari, 2006. Hasil penelitian tentang variabel teman sebaya ditemukan 54,46 teman sebaya memengaruhi dengan persentase kekambuhan
kembali sebesar 74,55. Uji statistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara teman sebaya dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di
Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian kualitatif yang dilakukan
oleh Marlatt dan Gordon 1980 terhadap para penyalahguna NAPZA yang kambuh,
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
menyatakan bahwa mereka kembali kambuh karena ditawari oleh teman-temannya yang masih menggunakan NAPZA mereka kembali bertemu dan bergaul. Kondisi
pergaulan sosial dalam lingkungan yang seperti ini merupakan kondisi yang dapat menimbulkan kekambuhan.
Penyalahguna NAPZA yang telah memasuki masa pemulihan terutama jika mereka telah mengikuti rehabilitasi akan menghadapi kesulitan dalam menyesuaikan
diri dengan keluarga dan lingkungan sekitar. Mereka akan sering ingin kembali ke teman sebaya asli mereka yang masih menggunakan NAPZA dengan alasan hanya
sekedar ingin berteman dan akan membujuk mereka untuk ikut rehabilitasi. Dikelilingi oleh individu yang tidak mendukung pemulihan pasti akan memberikan
tekanan pada mantan penyalahguna NAPZA untuk kembali menggunakan NAPZA untuk menyesuaikan diri dan mempertahankan persahabatan.
Dengan kata lain pengaruh teman sebaya ini dapat menciptakan keterikatan dan kebersamaan, sehingga yang bersangkutan sukar melepaskan diri. Pengaruh
teman kelompok ini tidak hanya pada saat perkenalan pertama dengan NAPZA, melainkan juga menyebabkan seseorang tetap menyalahgunakan NAPZA dan yang
menyebabkan kekambuhan.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
5.3. Hasil Uji Multivariat