Analisis Bivariat 10-20 tahun

4.2.3. Kekambuhan Kembali

Pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang yang ya, pernah kambuh kembali setelah pernah berhenti sebanyak 63 orang 62,38 dan tidak sebanyak 38 orang 37,62, seperti pada tabel 4.12. Tabel 4.12. Distribusi Proporsi Kekambuhan Kembali Responden di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 No Kekambuhan Kembali f Proporsi 1 Ya 63 62,38 2 Tidak 38 37,62 Jumlah 101 100

4.3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dalam penelitian ini dimaksudkan untuk melihat hubungan variabel bebas yaitu faktor internal umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, motivasi, lama pemakaian NAPZA, dan jenis NAPZA yang digunakan dan faktor eksternal teman sebaya dengan variabel terikat kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang dengan menggunakan uji chi square. Hasil uji dinyatakan ada hubungan yang bermakna secara statistik jika diperoleh nilai p 0,05. 4.3.1. Hubungan Umur Responden dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Hubungan umur dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan hasil analisis uji Fisher’s Exact diperoleh bahwa ada sebanyak 63 orang 64,95 dari 97 orang yang ada pada kelompok umur UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 10-40 tahun yang pernah kambuh kembali dan 34 orang 35,05 yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Sedangkan responden pada kelompok umur 41-65 tahun seluruhnya yaitu sebanyak 4 orang 100 tidak pernah mengalami kekambuhan. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0, 018 menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prevalence Ratio umur dengan kekambuhan kembali sebesar 0,85 Confidence Interval 0,48 – 1,50, artinya umur mempunyai hubungan 0,85 kali dengan kekambuhan kembali pada pasien penyalahguna NAPZA dapat dilihat pada tabel 4.13. Tabel 4.13. Hubungan Umur dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Umur Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Jumlah Nilai p PR 95 CI Ya Tidak f f f 10-40 tahun 63 64,95 34 35,05 97 100 0,018 0,85 41-65 tahun 4 100 4 100 0,48-1,50 4.3.2. Hubungan Pendidikan Responden dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Hubungan pendidikan dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan hasil analisis uji chi square diperoleh bahwa dari 32 orang responden dengan pendidikan dasar ada sebanyak 19 orang 59,38 yang kambuh kembali dan 13 orang 40,63 yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Dari 51 orang responden dengan pendidikan menengah UNIVERSITAS SUMATRA UTARA sebanyak 33 orang 64,71 yang mengalami kekambuhan kembali dan 18 orang 35,29 yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Sedangkan dari 18 orang responden dengan pendidikan tinggi sebanyak 11 orang 61,11 yang mengalami kekambuhan kembali dan 7 orang 38,89 tidak pernah mengalami kekambuhan. Pada Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0, 881 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 4.14. Tabel 4.14. Hubungan Pendidikan dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Pendidikan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Jumlah Nilai p Ya Tidak f F f Dasar 19 59,38 13 40,63 32 100 0,881 Menengah 33 64,71 18 35,29 51 100 Tinggi 11 61,11 7 38,89 18 100 4.3.3. Hubungan Pekerjaan Responden dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Hubungan pekerjaan dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan hasil analisis uji chi square diperoleh bahwa dari 64 orang responden yang bekerja ada sebanyak 46 orang 71,88 yang kambuh kembali dan 18 orang 28,13 yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Dari 37 orang responden yang tidak bekerja sebanyak 17 orang 45,95 yang mengalami kekambuhan kembali dan 20 orang 54,05 yang tidak UNIVERSITAS SUMATRA UTARA pernah mengalami kekambuhan. Pada Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0, 010 menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prevalence Ratio pekerjaan dengan kekambuhan kembali sebesar 1,92 Confidence Interval 1,18 – 3,14, artinya pekerjaan mempunyai hubungan 1,92 kali dengan kekambuhan kembali pada pasien penyalahguna NAPZA dapat dilihat pada tabel 4.15. Tabel 4.15. Hubungan Pekerjaan dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Pekerjaan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Jumlah Nilai p PR 95 CI Ya Tidak f f f Bekerja 46 71,88 18 28,13 64 100 0,010 1,92 Tidak Bekerja 17 45,95 20 54,05 37 100 1,18-3,14 4.3.4. Hubungan Pengetahuan Responden dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Hubungan pengetahuan dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan hasil analisis uji chi square diperoleh bahwa dari 24 orang responden dengan pengetahuan kurang+cukup ada sebanyak 13 orang 54,17 yang kambuh kembali dan 11 orang 45,83 yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Dari 77 orang responden dengan pengetahuan baik sebanyak 50 orang 64,94 yang mengalami kekambuhan kembali dan 27 orang 35,06 yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Pada Hasil uji statistik UNIVERSITAS SUMATRA UTARA diperoleh nilai p = 0, 342 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 4.16. Tabel 4.16. Hubungan Pengetahuan dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Pengetahuan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Jumlah Nilai p Ya Tidak f f f Kurang + Cukup 13 54,17 11 45,83 24 100 0,342 Baik 50 64,94 27 35,06 77 100 4.3.5. Hubungan Sikap Responden dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Hubungan sikap dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan hasil analisis uji chi square diperoleh bahwa dari 51 orang responden dengan sikap cukup ada sebanyak 32 orang 62,75 yang kambuh kembali dan 19 orang 37,25 yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Dari 50 orang responden dengan sikap baik sebanyak 31 orang 62 yang mengalami kekambuhan kembali dan 19 orang 38 yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Pada Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0, 938 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 4.17. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Tabel 4.17. Hubungan Sikap dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Sikap Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Jumlah Nilai p Ya Tidak f f f Cukup 32 62,75 19 37,25 51 100 0,938 Baik 31 62,00 19 38,00 50 100 4.3.6. Hubungan Motivasi Responden dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Hubungan motivasi dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan hasil analisis uji chi square diperoleh bahwa dari 20 orang responden dengan motivasi rendah+sedang ada sebanyak 17 orang 85 yang kambuh kembali dan 3 orang 15 yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Dari 81 orang responden dengan motivasi yang tinggi sebanyak 46 orang 56,79 yang mengalami kekambuhan kembali dan 35 orang 43,21 yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Pada Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,020 menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara motivasi dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prevalence Ratio motivasi dengan kekambuhan kembali sebesar 2,88 Confidence Interval 0,98 – 8,42, artinya motivasi mempunyai hubungan 2,88 kali dengan kekambuhan kembali pada pasien penyalahguna NAPZA dapat dilihat pada tabel 4.18. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Tabel 4.18. Hubungan Motivasi dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Motivasi Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Jumlah Nilai p PR 95 CI Ya Tidak f f F Rendah + Sedang 17 85,00 3 15,00 20 100 0,020 2,88 0,98-8,42 Tinggi 46 56,79 35 43,21 81 100 4.3.7. Hubungan Lama Pemakaian NAPZA dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Hubungan lama pemakaian NAPZA dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan hasil analisis uji chi square diperoleh bahwa dari 45 orang responden dengan lama pemakaian NAPZA 6 tahun ada sebanyak 33 orang 73,33 yang kambuh kembali dan 12 orang 26,67 yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Dari 22 orang responden dengan lama pemakaian NAPZA 3-6 tahun sebanyak 15 orang 68,18 yang mengalami kekambuhan kembali dan 7 orang 31,82 yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Sedangkan dari 34 orang responden dengan lama pemakaian NAPZA 3 tahun sebanyak 15 orang 44,12 yang mengalami kekambuhan kembali dan 19 orang 55,88 yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Pada Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,024 menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara lama pemakaian NAPZA dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prevalence Ratio lama pemakaian NAPZA dengan kekambuhan kembali sebesar 1,47 Confidence UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Interval 1,10 – 1,97, artinya lama pemakaian NAPZA mempunyai hubungan 1,47 kali dengan kekambuhan kembali pada pasien penyalahguna NAPZA dapat dilihat pada tabel 4.19. Tabel 4.19. Hubungan Lama Pemakaian NAPZA dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Lama Pemakaian NAPZA Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Jumlah Nilai p PR 95 CI Ya Tidak f f f 6 tahun 33 73,33 12 26,67 45 100 0,024 1,47 3-6 tahun 15 68,18 7 31,82 22 100 1,10-1,97 3 tahun 15 44,12 19 55,88 34 100 4.3.8. Hubungan Jenis NAPZA yang Digunakan dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Hubungan jenis NAPZA yang digunakan dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan hasil analisis uji chi square diperoleh bahwa dari 42 orang responden yang menggunakan NAPZA lebih dari 1 jenis multiple ada sebanyak 32 orang 76,19 yang kambuh kembali dan 10 orang 23,81 yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Dari 59 orang responden yang menggunakan NAPZA hanya 1 jenis saja non multiple sebanyak 31 orang 52,54 yang mengalami kekambuhan kembali dan 28 orang 47,46 yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Pada Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,016 menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara jenis NAPZA yang digunakan dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Deli Serdang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prevalence Ratio jenis NAPZA yang digunakan dengan kekambuhan kembali sebesar 1,99 Confidence Interval 1,09 – 3,65, artinya jenis NAPZA yang digunakan mempunyai hubungan 1,99 kali dengan kekambuhan kembali pada pasien penyalahguna NAPZA dapat dilihat pada tabel 4.20. Tabel 4.20. Hubungan Jenis NAPZA yang Digunakan dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Jenis NAPZA yang Digunakan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Jumlah Nilai p PR 95 CI Ya Tidak f f f Multiple 32 76,19 10 23,81 42 100 0,016 1,99 Non Multiple 31 52,54 28 47,46 59 100 1,09 – 3,65 4.3.9. Hubungan Teman Sebaya dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Hubungan teman sebaya dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan hasil analisis uji chi square diperoleh bahwa dari 55 orang responden dengan teman sebaya yang memengaruhi ada sebanyak 41 orang 74,55 yang kambuh kembali dan 14 orang 25,45 yang tidak pernah mengalami kekambuhan. dari 46 orang responden dengan teman sebaya yang tidak memengaruhi ada sebanyak 22 orang 47,83 yang mengalami kekambuhan kembali dan 24 orang 52,17 yang tidak pernah mengalami kekambuhan. Pada Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,006 menunjukkan bahwa UNIVERSITAS SUMATRA UTARA ada hubungan yang bermakna antara teman sebaya dengan kekambuhan kembali pasien penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prevalence Ratio teman sebaya dengan kekambuhan kembali sebesar 2,05 Confidence Interval 1,20 – 3,48, artinya teman sebaya mempunyai hubungan 2,05 kali dengan kekambuhan kembali pada pasien penyalahguna NAPZA dapat dilihat pada tabel 4.21. Tabel 4.21. Hubungan Teman Sebaya dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Teman Sebaya Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Jumlah Nilai p PR 95 CI Ya Tidak f f f Memengaruhi 41 74,55 14 25,45 55 100 0,006 2,05 Tidak Memengaruhi 22 47,83 24 52,17 46 100 1,20-3,48

4.4. Analisis Multivariat

Dokumen yang terkait

Hubungan Faktor Internal dan Faktor Eksternal Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014

1 65 88

Analisis Usaha Pengolahan Batu Bata di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus : Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Pagar Merbau)

29 221 76

Pengaruh Faktor Predisposisi, Faktor Pendukung Dan Faktor Kebutuhan Terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan Pada Ibu Bersalin Di Wilayah Kerja Puskesmas Binjai Serbangan Kabupaten Asahan

3 52 118

Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perkonomian Wilayah Kabupaten Deli Serdang dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB

4 70 129

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH REMAJA DI INDONESIA (ANALISIS DATA SDKI 2012).

0 4 18

HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN MOTIVASI KONSULTASI GIZI PADA PASIEN HIPERTENSI Hubungan Faktor Internal dan Faktor Eksternal dengan Motivasi Konsultasi Gizi pada Pasien Hipertensi di Poliklinik Gizi RSUD Dr.Moewardi.

0 0 18

Hubungan Faktor Internal Dan Faktor Eksternal Dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 28

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. NAPZA 2.1.1. Pengertian NAPZA - Hubungan Faktor Internal Dan Faktor Eksternal Dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 38

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Faktor Internal Dan Faktor Eksternal Dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 8

Hubungan Faktor Internal Dan Faktor Eksternal Dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 19