Landasan Teori Pengaruh Lama Kerja dan Pola Asuh Penenun Ulos Terhadap Status Gizi Balita di Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir

tidak seimbang dan penyakit infeksi, dan diantara keduanya saling berhubungan. Pada balita yang konsumsi makanannya tidak cukup, maka daya tahan tubuhnya lemah. Pada keadaan tersebut mudah terserang penyakit infeksi yang dapat mengurangi nafsu makan dan akhirnya dapat menderita kurang gizi Azwar, 2004. Sedangkan penyebab tidak langsung berupa ketersediaan makanan, pola asuh serta sanitasi dan pelayanan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pendidikan, pengetahuan dan keterampilan.

2.5. Landasan Teori

Status gizi adalah keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Jika keseimbangan antara pengeluaran energi lebih banyak dibandingkan pemasukan maka akan terjadi kekurangan energi dan begitu juga sebaliknya akan terjadi kelebihan, jika berlangsung lama akan timbul masalah gizi Waspadji, 2010. Status gizi dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi dalam tubuh. Bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi dan digunakan secara efisien akan tercapai status gizi optimal yang memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin Almatsier, 2001. Menurut UNICEF 1998 gizi kurang disebabkan oleh beberapa faktor yang kemudian diklasifikasikan sebagai penyebab langsung, tidak langsung, pokok masalah dan akar masalah seperti dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Dampak Penyebab Langsung Penyebab Tidak langsung Kurang Pendidikan, Pengetahuan dan Keterampilan Pokok maslah Di masyarakat Pengangguran, Inflasi, Kurang Pangan dan Kemiskinan Akar masalah Nasional Gambar 2.1. Kerangka Teori Faktor Masalah Gizi Menurut UNICEF 1998. Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa akar permasalahan gizi adalah krisis ekonomi, politik dan sosial dalam masyarakat, sehingga menyebabkan terjadinya permasalahan kekurangan pangan, kemiskinan dan tingginya angka inflasi dan KURANG GIZI Makan Tidak Infeksi Seimbang Tidak cukup persediaan pangan Pola asuh balita tidak memadai Sanitasi dan air bersihpelayanan kesehatan dasar tidak memadai Kurang pemberdayaan wanita dan keluarga, kurang pemanfaatan sumberdaya masyarakat Krisi Ekonomi, Politik dan Sosial Universitas Sumatera Utara pengangguran. Sedangkan pokok masalahnya di masyarakat adalah kurangnya pemberdayaan wanita sumber daya manusia, rendahnya tingkat pendidikan, pengetahuan dan keterampilan. Adapun faktor tidak langsung menyebabkan kurang gizi adalah tidak cukup persediaan pangan akibat krisis ekonomi dan rendahnya daya beli masyarakat, pola asuh balita yang tidak memadai akibat dari rendahnya pengetahuan, pendidikan orang tua dan buruknya sanitasi lingkungan dan akses kepelayanan kesehatan dasar masih sulit sehingga berdampak terhadap pola konsumsi dan terjadi penyakit infeksi yang secara langsung menyebabkan gizi kurang.

2.6. Kerangka Konsep