seminggu untuk 6 hari kerja, atau 8 jam sehari dan 40 jam seminggu untuk 5 hari kerja. Ketentuan ini tidak berlaku bagi sektor usaha atau pekerjaan tertentu.
Pengusaha yang mempekerjakan pekerja melebihi waktu kerja tersebut, wajib membayar upah kerja lembur. Selanjutnya pasal 79 ayat 1, pengusaha wajib memberi
waktu istirahat dan cuti kepada pekerja. Waktu istirahat dan cuti meliputi, istirahat antara jam kerja sekurang-kurangnya setengah jam, setelah bekerja selama 4 empat
jam terus menerus dan waktu istirahat tersebut tidak termasuk jam kerja, istirahat mingguan 1 satu hari untuk 6 enam hari kerja dalam seminggu, dan cuti tahunan
sekurang-kurangnya 12 hari kerja, setelah pekerja yang bersangkutan bekerja selama 12 bulan secara terus menerus.
2.3.1. Lama Kerja Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Berdasarkan jenis pekerjaan, lama kerja dapat dibedakan atas lama kerja ringan, sedang dan berat. Menurut WHO dalam Santoso 2004 penggolongan
pekerjaanlama kerja meliputi kerja ringan yaitu jenis pekerjaan di kantor, dokter, perawat, guru dan pekerjaan rumah tangga dengan menggunakan mesin. Kerja
sedang adalah jenis pekerjaan pada industri ringan, mahasiswa, buruh bangunan, petani, kerja di toko dan pekerjaan rumah tangga tanpa menggunakan mesin. Kerja
berat adalah jenis pekerjaan petani tanpa mesin, kuli angkat dan angkut, pekerja tambang, tukang kayu tanpa mesin, tukang besi, penari dan atlit.
2.3.2. Faktor yang Memengaruhi Lama kerja
Menurut Tarwaka 2004 secara umum lama kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sangat kompleks, baik faktor external maupun internal. Pengaruh faktor
Universitas Sumatera Utara
external adalah faktor yang mempengaruhi lama kerja yang berasal dari luar tubuh pekerja antara lain tugas-tugas yang dilakukan bersifat fisik seperti tempat kerja,
sarana kerja dan sikap kerja. Selain itu organisasi kerja juga dapat memengaruhi lama kerja seperti, lamanya waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilir, kerja malam dan
sistem pengupahan. Lingkungan kerja dapat memberikan beban tambahan pada pekerja seperti suhu udara, intensitas penerangan, kebisingan, pencemaran udara,
bakteri, virus, parasit, jamur dan serangga.
2.3.3. Kapasitas Kerja
Kapasitas Kerja merupakan berat ringannya lama kerja yang dapat diterima oleh tenaga kerja, dan dapat digunakan untuk menentukan berapa lama seseorang
tenaga kerja dapat melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuannya. Semakin berat lama kerja, akan semakin pendek waktu kerja seseorang untuk bekerja tanpa
kelelahan dan gangguan fisiologis yang berarti atau sebaliknya. Herrianto 2010 menyatakan bahwa untuk pekerjaan manual di sektor
industri yang menggunakan waktu selama 8 jam per hari, seseorang dapat bekerja paling banyak 33 , dari kapasitas maksimal tanpa merasa kelelahan. Sedangkan
untuk pekerjaan manual selama 10 jam per hari, seseorang dapat bekerja hanya 28 , dari kapasitas maksimal tanpa merasa kelelahan. Kapasitas kerja individu tergantung
pada derajat kebugaran tubuh, kapasitas kerja otot dan kapasitas kerja jantung.
2.3.4. Analisis Lama kerja