Faktor- faktor yang Memengaruhi Pola Asuh Hubungan Pola Asuh dengan Status Gizi Anak

2.2.4. Faktor- faktor yang Memengaruhi Pola Asuh

Adapun faktor yang mempengaruhi pola asuh balita adalah: Edwards, 2006 adalah : a. Pendidikan orang tua Pendidikan dan pengalaman orang tua dalam perawatan balita akan mempengaruhi persiapan mereka menjalankan pengasuhan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjadi lebih siap dalam menjalankan peran pengasuhan antara lain: terlibat aktif dalam setiap pendidikan anak, mengamati segala sesuatu dengan berorientasi pada masalah anak, selalu berupaya menyediakan waktu untuk anak-balita dan menilai perkembangan fungsi keluarga dan kepercayaan anak. Hasil riset dari Sir Godfrey Thomson menunjukkan bahwa pendidikan diartikan sebagai pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap atau permanen di dalam kebiasaan tingkah laku, pikiran dan sikap. Orang tua yang sudah mempunyai pengalaman sebelumnya dalam mengasuh balita akan lebih siap menjalankan peran asuh, selain itu orang tua akan lebih mampu mengamati tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangan yang normal Supartini, 2004. b. Lingkungan Lingkungan banyak mempengaruhi perkembangan anak, maka tidak mustahil jika lingkungan juga ikut serta mewarnai pola-pola pengasuhan yang diberikan orang tua terhadap anaknya. Universitas Sumatera Utara c. Budaya Sering kali orang tua mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh masyarakat dalam mengasuh anak, kebiasaan-kebiasaan masyarakat disekitarnya dalam mengasuh anak. Karena pola-pola tersebut dianggap berhasil dalam mendidik balita kearah kematangan. Orang tua mengharapkan kelak anaknya dapat diterima di masyarakat dengan baik, oleh karena itu kebudayaan atau kebiasaan masyarakat dalam mengasuh balita juga mempengaruhi setiap orang tua dalam memberikan pola asuh terhadap anaknya Anwar, 2000.

2.2.5. Hubungan Pola Asuh dengan Status Gizi Anak

Perawatan atau pola pengasuhan ibu terhadap balita yang baik merupakan hal yang sangat penting, karena akan mempengaruhi proses tumbuh kembang balita. Pola pengasuhan ibu terhadap anaknya berkaitan erat dengan keadaan ibu terutama kesehatan, pendidikan, pengetahuan dan keterampilan tentang pengasuhan balita WHO Suharsi, 2001. Menurut Rahayu 2001 balita yang diasuh dengan baik oleh ibunya akan lebih berinteraksi secara positif dibandingkan bila diasuh oleh selain ibunya. Pengasuhan balita oleh ibunya sendiri akan terjadi hubungan balita merasa aman, balita akan memperoleh pasangan dalam berkomunikasi dan ibu sebagai peran model bagi balita yang berkaitan dengan keterampilan verbal secara langsung. Pola pengasuhan balita akan berkaitan dengan keadaan gizi balita dan usaha ibu merangsang balita untuk makan turut menentukan volume makan pada balita Jus’at, 2000. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian Khomsan, dkk 1999 menunjukkan bahwa ibu memegang peranan utama dalam pengasuhan anak. Penyuluhan stimulasi psikososial kepada ibu dengan menggunakan paket “Ibu maju Balita Bermutu” berdampak meningkatkan stimulasi psikososial balita dalam keluarga. Artinya, ibu menjadi lebih proaktif di dalam mengasuh balita dengan memberikan stimulasi psikososial. Dalam jangka panjang hal ini akan berdampak positif bagi tumbuh kembang anak. Studi Suharsi 2001 di Kabupaten Demak menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan secara statistik pola asuh ibu dengan balita balita kurang energi dan protein, namun pola asuh ibu yang tidak baik terhadap balita balita mempunyai risiko lebih besar terhadap kejadian kurang energi protein dibandingkan pola asuh yang baik. Studi penyimpangan positif positive deviance masalah KEP di Jakarta Utara dan Bogor oleh Jus’at, dkk 2000 menyimpulkan bahwa pengasuhan balita berkaitan dengan keadaan gizi anak. Pemberian Kolostrum pada bayi di hari-hari pertama kehidupannya berdampak positif pada keadaan gizi balita diumur-umur selanjutnya terutama di Bogor. Interaksi ibu dengan balita yang diamati mendalam, melalui participant obversation, berhubungan positif dengan keadaan gizi anak. Anak-balita yang selalu diupayakan untuk mengkonsumsi makanan, mendapat respon ketika berceloteh, dan selalu mendapat senyuman dari ibu, keadaan gizinya lebih baik dibandingkan dengan teman sebaya lainnya yang kurang memperoleh perhatian orang tuanya. Universitas Sumatera Utara Bahar 2002 dalam penelitian tentang pengaruh pola pengasuhan terhadap pertumbuhan balita di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan menyimpulkan bahwa kualitas pengasuhan makanan balita yang dimiliki ibu, berpengaruh terhadap pertumbuhan anak. Kualitas pengasuhan perawatan dasar balita yang dimiliki ibu, berpengaruh terhadap pertumbuhan anak. Kualitas pengasuhan hygiene perorangan balita kesehatan lingkungan dan keamanan anak, berpengaruh terhadap pertumbuhan anak.

2.3. Lama Kerja