Hubungan Pola Makan Utama dengan Pengalaman ECC Hubungan Pola Makan Selingan dengan Pengalaman ECC

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4. 1 Karakteristik Responden Anak

Berdasarkan jenis kelamin, persentase anak laki-laki sebanyak 46,7 dan perempuan sebanyak 53,3. Berdasarkan usia, persentase kelompok anak berusia 37-47 bulan sebanyak 21,9, usia 48-59 bulan 42,8 dan usia 60-71 bulan 35,2 Tabel 9. Hasil penelitian menunjukkan rerata deft pada anak usia 37-47 bulan 6,61 ± 5,598, usia 48-59 bulan 8,73 ± 4,663 dan usia 60-71 bulan 9,54 ± 4,729. Rerata deft keseluruhan pada anak usia 37-71 bulan diperoleh sebesar 8,55 ± 4,977. Berdasarkan jenis kelamin anak usia 37-71 bulan, rerata deft laki-laki sebesar 8,43 ± 5,021 dan perempuan 8,66 ± 4,981, secara statistik diperoleh nilai p=0,813. Terdapat 5,7 anak yang bebas karies dan 1,0 orang anak dengan nilai deft 20 Tabel 9 . Tabel 9. Karakteristik responden anak Karakteristik Jumlah N Bebas Karies n Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Laki-Laki + Perempuan 49 46,7 56 53,3 105 100,0 3 6,1 3 5,4 6 5,7 Usia 37-47 bulan 48-59 bulan 60-71 bulan 23 21,9 45 42,8 37 35,2 5 21,7 1 2,2 0 0,0

4.2 Hubungan Pola Makan Utama dengan Pengalaman ECC

Pola makan utama dikategorikan dengan dua variabel yaitu frekuensi dan durasi. Hasil penelitian menunjukkan rerata deft pada frekuensi makan utama 1-3 kalihari sebesar 8,44 ± 4,96 dan frekuensi ≥4 kalihari 9,00 ± 5,15 p=0,647. Universitas Sumatera Utara Rerata deft pada durasi makan utama 1-20 menit sebesar 6,25 ± 4,12, durasi 21-30 menit 7,55 ± 4,90 dan durasi 30 menit 10,43 ± 4,75 p=0,004 Tabel 10. Tabel 10. Hasil analisis statistik hubungan perilaku diet pola makan utama dengan rerata pengalaman karies Variabel Kategori n Rerata deft ± SD p Frekuensi makan utama 1-3 kalihari ≥4 kalihari 84 80,0 21 20,0 8,44 ± 4,96 9,00 ± 5,15 0,647 Durasi makan utama 1-20 menit 21-30 menit 30 menit 12 11,4 51 48,6 42 40,0 6,25 ± 4,12 7,55 ± 4,90 10,43 ± 4,75 0,004 p0,05 Secara statistik menunjukkan terlihat ada hubungan yang bermakna antara pola makan utama dengan pengalaman karies p=0,049. Rerata deft tertinggi berada pada kategori buruk dengan nilai 9,83 ± 4,96 sebesar 17,1 Tabel 11. Hasil Post-Hoc test untuk Tabel 11 menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara kategori pola makan utama baik dan buruk p=0,153 dengan perbedaan rerata 2,50, antara kategori baik dan sedang p=0,081 dengan perbedaan rerata 2,31 dan antara kategori buruk dan sedang p=0,990 dengan perbedaan rerata 0,19. Tabel 11. Hasil analisis statistik hubungan pengalaman karies dengan rerata pola makan utama Pola makan utama n Rerata deft ± SD p Baik Sedang Buruk 51 48,6 36 34,3 18 17,1 7,33 ± 4,81 9,66 ± 4,94 9,83 ± 4,96 0,049 Total 105 100 8,55 ± 4,98 p0,05

4.3 Hubungan Pola Makan Selingan dengan Pengalaman ECC

Variabel pola makan selingan terdiri atas frekuensi, durasi, jenis, dan bentuk makanan selingan. Hasil penelitian menunjukkan rerata deft pada frekuensi makan Universitas Sumatera Utara selingan 0-1 kalihari sebesar 7,27 ± 4,67, frekuensi 2-3 kalihari 9,34 ± 5,02 dan frekuensi ≥4 kalihari 13,70 ± 3,32 p=0,013. Rerata deft pada durasi makan selingan 1-20 menit sebesar 6,17 ± 4,51, durasi 21-30 menit 8,93 ± 4,88 dan durasi 30 menit 13,44 ± 2,51 p=0,000. Rerata deft pada jenis makanan selingan 0-1 hariminggu sebesar 3,00 ± 3,32, 2-3 hariminggu 5,50 ± 4,80 dan ≥4 hariminggu 8,97 ± 4,87 p=0,014. Rerata deft pada bentuk makanan selingan padat sebesar 3,00 ± 3,32, bentuk lengket 8,83 ± 4,89 dan variabel bentuk makanan selingan cair tidak terdapat sampel p=0,010 Tabel 12. Tabel 12. Hasil analisis statistik hubungan perilaku diet pola makan selingan dengan rerata pengalaman karies Variabel Kategori n Rerata deft ± SD p Frekuensi 0-1 kalihari 2-3 kalihari ≥4 kalihari 48 45,7 53 50,5 4 3,8 7,27 ± 4,67 9,34 ± 5,02 13,70 ± 3,32 0,013 Durasi 1-20 menit 21-30 menit 30 menit 29 27,6 67 63,8 9 8,6 6,17 ± 4,51 8,93 ± 4,88 13,44 ± 2,51 0,000 Jenis Makanan Selingan 0-1 hariminggu 2-3 hariminggu ≥4 hariminggu 5 4,8 4 3,8 96 91,4 3,00 ± 3,32 5,50 ± 4,80 8,97 ± 4,87 0,014 Bentuk Padat Cair Lengket 5 4,8 0 0,0 100 93,2 3,00 ± 3,32 - 8,83 ± 4,89 0,010 p0,05 Pola makan selingan secara keseluruhan secara statistik menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pola makan selingan dengan pengalaman karies p=0,003. Rerata deft tertinggi berada pada kategori buruk dengan nilai 9,29 ± 4,84 sebesar 81,0. Tabel 13. Hasil Post-Hoc test untuk Tabel 13 menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kategori pola makan selingan baik dan buruk p=0,013 dengan perbedaan rerata 6,29. Kategori pola makan selingan baik dan sedang menunjukkan Universitas Sumatera Utara tidak ada hubungan yang bermakna p=0,394 dengan perbedaan rerata 3,20, dan antara kategori buruk dan sedang p=0,056 dengan perbedaan rerata 3,09 Tabel 13. Tabel 13. Hasil analisis statistik hubungan pola makan selingan dengan rerata pengalaman karies Pola makan selingan n Rerata deft ± SD p Baik Sedang Buruk 5 4,8 15 14,3 85 81,0 3,00 ± 3,32 6,20 ± 4,49 9,29 ± 4,84 0,003 Total 105 100 8,55 ± 4,98 p0,05

4.4 Hubungan Pola Minum Minuman Manis dengan Pengalaman ECC