Hubungan Pola Minum Minuman Manis dengan Pengalaman ECC

tidak ada hubungan yang bermakna p=0,394 dengan perbedaan rerata 3,20, dan antara kategori buruk dan sedang p=0,056 dengan perbedaan rerata 3,09 Tabel 13. Tabel 13. Hasil analisis statistik hubungan pola makan selingan dengan rerata pengalaman karies Pola makan selingan n Rerata deft ± SD p Baik Sedang Buruk 5 4,8 15 14,3 85 81,0 3,00 ± 3,32 6,20 ± 4,49 9,29 ± 4,84 0,003 Total 105 100 8,55 ± 4,98 p0,05

4.4 Hubungan Pola Minum Minuman Manis dengan Pengalaman ECC

Variabel pola minum minuman manis dibagi atas tiga yaitu frekuensi, durasi, dan minum minuman manis dengan botol pada malam hari. Hasil penelitian menunjukkan rerata deft pada frekuensi minum minuman manis tanpa botol 0-1 kalihari sebesar 7,28 ± 4,42, frekuensi 2-3 kalihari 10,41 ± 5,22 dan frekuensi ≥4 kalihari 13,00 ± 5,66 p=0,003. Rerata deft pada durasi minum minuman manis 1-20 menit sebesar 7,54 ± 4,63, durasi 21-30 menit 10,94 ± 4,29, dan durasi 30 menit 13,13 ± 4,63 p=0,001. Rerata deft pada minum minuman manis tidak menggunakan botol pada malam hari sebesar 8,39 ± 4,89, menggunakan botol 1-3 hariminggu 11,33 ± 6,66, dan 4-7 hariminggu 17,00 ± 0,00 p=0,140 Tabel 14. Universitas Sumatera Utara Tabel 14. Hasil analisis statistik hubungan perilaku diet pola minum minuman manis dengan rerata pengalaman karies Variabel Kategori n Rerata deft ± SD P Frekuensi 0-1 kalihari 2-3 kalihari ≥4 kalihari 64 61,0 39 37,1 2 1,9 7,28 ± 4,42 10,41 ± 5,22 13,00 ± 5,66 0,003 Durasi 1-20 menit 21-30 menit 30 menit 79 75,2 18 17,1 8 7,6 7,54 ± 4,63 10,94 ± 4,29 13,13 ± 4,63 0,001 Minum dengan botol malam hari Tidak 1-3 hariminggu ≥4 hariminggu 101 96,2 3 2,9 1 1,0 8,39 ± 4,89 11,33 ± 6,66 17,00 ± 0,00 0,140 p0,05 Pola minum minuman manis secara keseluruhan menunjukkan ada hubungan yang bermakna dengan pengalaman karies p=0,000. Rerata deft tertinggi berada pada kategori sedang dengan nilai 12,11 ± 4,52 sebesar 18,1 Tabel 15. Hasil statistik menunjukkan pada kategori baik rerata deft 7,77 ± 4,75 81,9, kategori sedang 12,11 ± 4,52 18,1, dan kategori buruk tidak terdapat sampel, sehingga dengan hanya dua kategori dilakukan T-test tidak dilakukan One-Way Anova. Hasil menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kategori pola makan utama baik dan sedang p=0,000 dengan perbedaan rerata 4,34 Tabel 15. Tabel 15. Hasil analisis statistik hubungan pola minum minuman manis dengan rerata pengalaman karies Pola minum minuman manis n Rerata deft ± SD p Baik Sedang Buruk 86 81,9 19 18,1 0 0 7,77 ± 4,75 12,11 ± 4,52 - 0,000 Total 105 100 8,55 ± 4,98 p0,05 Universitas Sumatera Utara

4.5 Hubungan Pola Minum Susu dengan Pengalaman ECC