Diameter Koloid Nanopartikel Sintesa dan Karakterisasi Koloid Nanopartikel Emas (Au) Dengan Metode Laser Ablasi di dalam Medium Cair

2.12Keuntungan dari Pulsa Laser Ablasi dalam Cairan PLAL Pembuatan koloid nanopartikel telah dilakukan dengan berbagai teknik seperti pulsa laser pengendapan, pembakaran logam, pengurangan kimia, pengurangan-foto, pengurangan elektrokimia, solvothermal, elektrolisis, Green synthesis, induksi- gelombangmikro, aliran reaktor aerosol, pengurangan fotokimia, chemical vapor deposition CVD, spray pyrolysis, dan memicu pada pelepasan. Diantara mereka, pulsa laser ablasi dalam cairan PLAL menjadi semakin populer melalui pendekatan top-downuntuk menghasilkan koloid nanopartikel. Metode itu relatif baru yang pertama kali diperkenalkan oleh Fotjik et.el pada tahun 1993 sebagai teknik yang menjanjikan. Dengan ablasi pada Surface Plasmon Resonance SPR menimbulkan hilangnya sebagian dari suatu material yang diradiasi dengan tingkat nanopartikel yang dihasilkan sangat tinggi dan juga nanopartikel yang diperoleh bebas dari bahan kimia berbahaya. Yang paling menarik dimana bagaimana membuat stabilitas koloid nanopartikel untuk periode satu bulan. Oleh karena itu, proses PLAL telah menerima banyak perhatian sebagai novel teknik produksi NPs. Secara umum, ada kemampuan untuk mempersiapkan berbagai macam koloid nanopartikel, seperti logam, logam mulia, semikonduktor, nano alloy, oksida, magnetik, dan inti sel struktur nano. Pulsa laser ablasi dalam cairan PLAL sedang dieksplorasi sebagai strategi top-down metode dispersi persiapan koloid nanopartikel logam. Sederhana dengan tidak melibatkan dan bebas dari bahan kimia karena dapat menghasilkan koloid nanopartikel tanpa kontra ion atau permukaan zat aktif. Ini membuat metode sintesis kimia untuk solusi aplikasi yang memerlukan mono dispersi koloid nanopartikel. Sintesis kimia dengan hasil yang dicapai yang jauh lebih tinggi pada metode PLAL Ali, Abdullah Khalaf.2010.

2.13 Diameter Koloid Nanopartikel

Menghitung diameter koloid nanopartikel dari hasil spektrometer sekarang ini menjadi suatu penelitian. Namun, kesepakatan yang lebih baik antara teori dan percobaan baik antara teori dan percobaan adalah menemukan rasio daya serap jika ditentukan pada wilayah panjang gelombang di bawah 600 nm. Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Rasio abosorbansi koloid nanopartikel A spr A 450 dnm A spr A 450 dnm A spr A 450 dnm 1,10 3 1,56 12 1,96 40 1,19 4 1,61 14 2,00 45 1,27 5 1,65 16 2,03 50 1,33 6 1,69 18 2,07 55 1,38 7 1,73 20 2,10 60 1,42 8 1,80 25 2,12 65 1,46 9 1,86 30 2,15 70 1,50 10 1,92 35 2,17 75 Berdasarkan tabel dibawah yang ditunjukkan bahwa rasio absorbansi pada puncak resonansi permukaan plasma A SPR untuk absorbansi 450 nm A 450 merupakan logaritma yang tergantung pada diameter koloid nanopartikel dengan ukuran antara 5 sampai 80 nm. Tabel rasio abosorbansi koloid nanopartikel dipuncak resonansi permukaan plasma Aspr untuk absorbansi 450 nm A 450 dalam menghitung diameter koloid nanopartikel yang bergantung pada persamaan 11 dengan parameter yang cocok sesuai dengan hasil percobaan. Data teoritis juga menunjukkan bahwa terbentuk grafik linear untuk rasio A SPR A 450 , yang menyatakan bahwa hal tersebut menjadi sangat cocok untuk menghitung diameter partikel dalam nanometer yaitu : = dexp 1 � 450 - B 2 3 Disini B 1 adalah tetapan sesuai eksperimen dan B 2 B m dimana B adalah intersepsi. Berdasarkan dengan data eksperimen yang kurang sesuai, dan beberapa pengamatan yang dilakukan, mengakibatkan kesalahan 18 dalam menghitung diameter koloid nanopartikel jika parameter terbaik yang ditentukan sesuai dari data teoritis dalam bahwa B 1 3,55 B 2 3,11. Jika parameter sesuai dengan eksperimen yang ditentukan maka yang digunakan B 1 3,00 B 2 2,20 perhitungan diameter koloid nanopartikel dengan menggunakan persamaan 11 hasil yang didapatkan hanya memiliki ralat sekitar 11. Data numerik dari dA spr A 450 yang memungkinkan pembaca untuk menentukan diameter koloid nanopartikel tanpa perlu melakukan Universitas Sumatera Utara perhitungan yang disajikan dalam informasi pendukung. Wolfgang Haiss menemukan bahwa diameter koloid nanopartikel dapat ditentukan dengan presisi tinggi jika konsentrasi awal emas dalam mol per liter yang digunakan biasanya untuk mensistesis koloid nanopartikel. 2.14 Analisis dan Karakterisasi Koloid Nanopartikel Emas 2.14.1 Spektrometer USB 2000