Uji Multikolonieritas Metode Analisis

42

3.5.2 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan adalah pengujian tentang kenormalan distribusi dataSantosa dan Ashari, 2005;128. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyakdilakukan untuk analisis statistik parametik. Pengujian uji normalitas karena padaanalisis statistik parametik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal. Distribusi normal data dengan bentuk distribusi normal dimana data memusat pada nilai rata-rata dan median. Pengujian data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kolmogorov-smirnov KS. Uji K-S dilakukan dengan hipotesis: H = Data residual terdistribusi normal H a = Data residual tidak terdistribusi normal Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut: 1. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik maka H ditolak, yang berarti data terdistribusi tidak normal. 2. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan statistik maka H diterima, yang berarti data terdistribusi normal. Pedoman pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1. Nilai sig. atau signifikan atau nilai probabilitas 0,05 distribusi adalah tidak normal. 2. Nilai sig. atau signifikan atau nilai probabilitas 0,05 distribusi adalah normal.

3.5.3 Uji Multikolonieritas

Uji moltikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Ghozali,2006;69.Model regresi yangbaik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.Jika variabelindependen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabelortogonal adalah variabel independen Universitas Sumatera Utara 43 yang nilai korelasi antar sesama variabelindependen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitasdi dalam model regresi adalah sebagai berikut: a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris yangtinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yangtidak signifikan mempengaruhi variabel independen. b. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika antarvariabel independen nada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90,maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Tidak adanyakolerasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari adanya multikolinearitas. Multikolineritas dapat disebabkan adanya efek kombinasidua atau lebih variabel independen. c. Multikolineritas dapat juga dilihat dari 1 nilai tolerance dan lawannya 2variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabelindependen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabeldependen dan diregres terhadap variabel independen lainnya.Tolerancemengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskanoleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah samadengan nilai VIF yang tinggi karena VIF= 1Tolerance. Nilai cutoff yangumum dipakai untuk menunjukan adanya multolinearitas adalah nilaitolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF10. Setiap peneliti harusmenentukan tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir. Sebagai contohnilai tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolonieritas 0,95. Walaupunmultikolineritas dapat dideteksi dengan nilai Tolerance dan VIF, tetapi kitamasih tetap tidak mengetahui variabel-variabel independen manakah yangsaling berkolerasi.

3.5.4 Uji Autokolerasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Liquidity Ratio (Quick Ratio), Profitability Ratio (ROA dan ROE) Terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 64 101

Analisis Profitabilitas, Likuiditas, Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode 2007-2010

0 64 58

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 44 79

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Dividend Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Wholesale (Grosir) Yang Terdaftar di BEI Periode 2011 - 2014

0 0 11

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Dividend Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Wholesale (Grosir) Yang Terdaftar di BEI Periode 2011 - 2014

0 0 2

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Dividend Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Wholesale (Grosir) Yang Terdaftar di BEI Periode 2011 - 2014

0 0 7

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Dividend Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Wholesale (Grosir) Yang Terdaftar di BEI Periode 2011 - 2014

0 0 13

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Dividend Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Wholesale (Grosir) Yang Terdaftar di BEI Periode 2011 - 2014

0 0 3

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Dividend Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Wholesale (Grosir) Yang Terdaftar di BEI Periode 2011 - 2014

0 0 4

ABSTRAK PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013

0 0 12