23 dibandingkan pihak eksternal, manajer kemudian menggunakan informasi yang
diketahuinya untuk memanipulasi pelaporan keuangan dalam usaha memaksimalkan kemakmurannya Abiprayu, 2011;46.
2.1.2 Profitabilitas
Profitabilitas perusahaan
adalah kemampuan
perusahaan dalam
menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu, dalam penelitian ini menggunakan Return On Asset ROA sebagai rasio pengukurannya. ROA diukur dengan cara
perbandingan antara laba bersih dengan total aset. ROA menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan kedalam bentuk total aktiva untuk menghasilkan laba.
Profitabilitas berhubungan secara langsung dengan laba yang dihasilkan perusahaan, maka profitabilitas sangat mempengaruhi kemungkinan terjadinya perataan laba. Semakin tinggi
kemampuan perusahaan menghasilkan laba, maka semakin tinggi pula kecenderungan melakukan perataan laba, seperti yang telah di jelaskan sebelumnya melalui teori agensi.
Selain teori agensi, kecenderungan perusahaan melakukan perataan laba didukung juga oleh teori akuntansi positif yang telah di jelaskan juga sebelumnya.
2.1.3 Leverage
Leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva yang dimiliki perusahaan berasal dari hutang atau modal, sehingga dengan rasio ini dapat diketahui
posisi perusahaan dan kewajibannya yang bersifat tetap kepada pihak lain serta keseimbangan nilai aktiva tetap dengan modal yang ada. Leverage di ukur menggunakan
Debt To Asset DTA sebagai rasio pengukurannya. DTA diukur dengan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Suranta Merdistusi 2004;107, berpendapat
bahwa semakin besar leverage maka akan lebih besar pula kecenderungan perusahaan melakukan perataan laba. Ini disebabkan jika rasio leverage semakin besar maka nilai
hutang perusahaan semakin besar atau dengan kata lain semakin tinggi leverage berarti
Universitas Sumatera Utara
24 proporsi hutang perusahaan lebih tinggi dibandingkan proporsi aktivanya, sehingga resiko
perusahaan akan besar juga. Leverage berkemungkinan berhubungan langsung dengan perataan laba karena dengan semakin tingginya resiko yang dihadapi oleh investor
perusahaan, maka ia menginginkan tingkat keuntungan yang tinggi pula, karena hal ini manajemen melakukan manipulasi laba dalam bentuk perataan laba. Penelitian yang
dilakukan Ashari dkk. 1994;297 membuktikan bahwa leverage merupakan salah satu faktor yang mendukung terjadinya perataan laba. Hasil penelitian ini juga konsisten
dengan hasil penelitian Zuhroh 1996;34 yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi perataan laba adalah leverage perusahaan.
2.1.4 Ukuran Perusahaan