Uji Autokolerasi Analisis Regresi Linier Berganda

43 yang nilai korelasi antar sesama variabelindependen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitasdi dalam model regresi adalah sebagai berikut: a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris yangtinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yangtidak signifikan mempengaruhi variabel independen. b. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika antarvariabel independen nada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90,maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Tidak adanyakolerasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari adanya multikolinearitas. Multikolineritas dapat disebabkan adanya efek kombinasidua atau lebih variabel independen. c. Multikolineritas dapat juga dilihat dari 1 nilai tolerance dan lawannya 2variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabelindependen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabeldependen dan diregres terhadap variabel independen lainnya.Tolerancemengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskanoleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah samadengan nilai VIF yang tinggi karena VIF= 1Tolerance. Nilai cutoff yangumum dipakai untuk menunjukan adanya multolinearitas adalah nilaitolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF10. Setiap peneliti harusmenentukan tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir. Sebagai contohnilai tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolonieritas 0,95. Walaupunmultikolineritas dapat dideteksi dengan nilai Tolerance dan VIF, tetapi kitamasih tetap tidak mengetahui variabel-variabel independen manakah yangsaling berkolerasi.

3.5.4 Uji Autokolerasi

Universitas Sumatera Utara 44 Uji Autokolerasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t- 1sebelumnya Ghozali, 2006.Jika terjadi korelasi maka dinamakanada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yangberurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.Masalah ini timbul karenaresidual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi.Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam model, dapat menggunakan uji Durbin-Watson DW test yang terdapat pada tabel 3.4. Tabel 3.3 Tabel Durbin-Watson Kondisi Nilai Ada autokorelasi D-W dibawah -2 Tidak ada autokorelasi D-W di antara -2 s.d. +2 Ada autokorelasi negatif D-W di atas +2 3.5.5 Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresiterjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2006;75. Jika varians dari residual satu ke pengamatan yang lain tetap, makadisebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Modelregresi yang baik adalah yang Homoskesdastisitas atau tidak terjadiHeterokedastisitas.Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat menggunakan uji Glejser. Apabila sig 0,05 maka tidak terdapat gejala heteroskedastisitas..

3.5.6 Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda yaitu suatu model linier regresi yang variabel dependennya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas.Regresi linier berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa variabel yang berkorelasi dengan variabel yang Universitas Sumatera Utara 45 diuji.Teknik analisis ini sangat dibutuhkan dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan manajemen maupun dalam telaah ilmiah. Hubungan fungsi antara satu variabel dependen dengan lebih dari satu variabel independen dapat dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, dimanaIncome Smoothing Perataan Laba variabel dependen sedangkan profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan sebagai variabel independen.Teknik analisis regresi berganda digunakan dalam penelitian ini karena variabel bebas lebih dari satu dan merupakan teknik uji yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabelindependen terhadap variabel dependen. Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: � = + + � � + � � + + � Dimana: � : Konstanta IS : Income Smoothing PROF : Profitabilitas LEV : Leverage SIZE : Ukuran perusahaan DPR : Dividend Payout Ratio ε : Standar error

3.5.7 Pengujian Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Liquidity Ratio (Quick Ratio), Profitability Ratio (ROA dan ROE) Terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 64 101

Analisis Profitabilitas, Likuiditas, Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode 2007-2010

0 64 58

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 44 79

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Dividend Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Wholesale (Grosir) Yang Terdaftar di BEI Periode 2011 - 2014

0 0 11

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Dividend Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Wholesale (Grosir) Yang Terdaftar di BEI Periode 2011 - 2014

0 0 2

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Dividend Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Wholesale (Grosir) Yang Terdaftar di BEI Periode 2011 - 2014

0 0 7

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Dividend Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Wholesale (Grosir) Yang Terdaftar di BEI Periode 2011 - 2014

0 0 13

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Dividend Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Wholesale (Grosir) Yang Terdaftar di BEI Periode 2011 - 2014

0 0 3

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Dividend Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Wholesale (Grosir) Yang Terdaftar di BEI Periode 2011 - 2014

0 0 4

ABSTRAK PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013

0 0 12