Variabel Dependen Variabel Independen

36 28. Wahana Phonix Mandiri Tbk WAPO - √ - - No. Nama Perusahaan Kode Emiten Kriteria Sampel K1 K2 K3 29. Wicaksana Overseas Inetrnational Tbk WICO √ - √ - 3.4 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Penelitian Penelitian ini akan menguji hubungan antara profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap perataan laba perusahaan. Variabel dependen adalah perataan laba sementara variabel independen adalah profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan.

3.4.1 Variabel Dependen

Variabel dependen dari penelitian ini adalah perataan laba yang akan di ukur dengan menggunakan indeks eckel IE yang akan membedakan perusahaan yang akan melakukan perataan laba dengan yang tidak melakukan perataan laba. Variabel dependen ini menggunakan variabel dummy dalam penentuan status perusahaan perata laba dan bukan perata laba, akan di beri nilai satu 1 jika perusahaan bukan perata laba dan nilai nol 0 jika perusahaan termasuk perata laba. Laba yang digunakan untuk menghitung indeks eckel adalah net income, karena kecenderungan perhatian investor lebih besar kepada nilai laba paling akhir yang di peroleh oleh perusahaan. Universitas Sumatera Utara 37 Alasan dipilihnya IE sebagai pengukur terjadinya perataan laba atau tidak di suatu perusahaan adalah IE merupakan pemisah yang jelas antara perata laba dengan bukan perata laba berdasarkan perhitungan statistic selain itu IE juga bias mengukur terjadinya perataan laba dengan cara menjumlahkan pengaruh dari beberapa variabel perata laba yang potensial dan menyelidiki pola dari perilaku perataan laba dalam periode tertentu Ashari dkk, 1994;295. Rumus dalam perhitungan perataan laba adalah sebagai berikut: � = � � Dimana : � = Coefficient of Variation of Sales � = Coefficient of Variation of Income Berdasarkan indeks Eckel 1981, perusahaan diklasifikasikan ke dalam kelompok perataan laba bila: � � Untuk coefficient of variation CV dari sales dan income dapat dihitung sebagai berikut: � = � 1 � � � � � � dan � � = � 1 � � � � � � Dimana: � = Standard Deviation of Sales � = Standard Deviation of Income � � = Means of Sales � � = Means of Income Universitas Sumatera Utara 38

3.4.2 Variabel Independen

Pengukuran variabel bebas yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Profitabilitas Perusahaan Ada bebearapa rasio untuk mengukur profitabilitas diantara lain :  Net Profit Margin NPM  Gross Profit Margin GPM  Return on Equity ROE  Return on Asset ROA Dalam penelitian ini pengukuran variabel profitabilitas perusahaan menggunakan rasio Return on Asset ROA yang di ukur dengan membagikan laba bersih dengan total aktiva. Alasan dipilihnya ROA sebagai rasio pengukuran profitabilitas perushaan adalah karena ROA menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan kedalam bentuk total aktiva untuk menghasilkan laba. Dengan kata lain ROA menunjukan seberapa besar tingkat pengembalian dari aktiva yang dimiliki perusahaan. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan NMP dan GPM yang menggunakan jumlah penjualan sebagai dasar pengukurannya.Begitu pula dengan ROE, tidak dipilih sebagai rasio pengukuran karena ROE sangat tergantung pada modal perusahaan yang tidak terlalu di fokuskan dalam penelitian ini.Perusahaan cenderung melakukan income minimization saat memperoleh tingkat profitabilitas tinggi. Tingkat profitabilitas yang stabil akan memberikan keyakinan pada investor bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja baik dalam menghasilkan laba. Profitabilitas dihitung dengan rumus sebagai berikut : � � � = � �ℎ 2. Leverage Universitas Sumatera Utara 39 Untuk mengukur leverage ada beberapa rasio yang bisa digunakan, seperti:Debt to equity ratio DER, Debt to asset ratio DTA, dan Times Interest Earned Ratio TIER. Dalam penelitian ini, variabel leverage perusahaan menggunakan debt to asset DTA sebagai rasio pengukur. Dimana pengukuran dari DTA perusahaan ini adalah rasio antara total utang dan total aktiva. Alasan digunakannya DTA sebagai rasio pengukur adalah karena DTA menunjukkan persentase dana yang diberikan kreditor kepada perusahaan, yang digunakan perusahaan untuk membiayai total aktivanya. Rasio DTA lebih baik mengukur leverage perusahaan karena berbeda dengan DER, yang hanya mengukur jumlah modal sendiri yang dijaminkan atas utang. Begitu juga dengan TIER, yang hanya menghitung kemampuan perusahaan membayar beban bunga.Adanya indikasi perusahaan melakukan perataan laba untuk menghindaripelanggaran perjanjian utang dapat dilihat dari kemampuan pelunasan utang dalam perhitungan DTA. Perusahaan dengan tingkat leverage DTA yang tinggi diduga melakukan perataan laba karena perusahaan seringkali mengalami kesulitan dalam pelunasan utangnya. Oleh karena itu manajemen membuat atau mengubah kebijakan sehingga laba yang tercatat menjadi lebih besar jumlahnya. Leverage DTA dapat diukur dengan rumus sebagai berikut: � � = �� 3. Ukuran Perusahaan Besar kecilnya suatu perusahaan diukur dapat diukur dengan banyak cara,antara lain :  Total Sales  Average Sales Rate Universitas Sumatera Utara 40  Total Aktiva Manajer perusahaan besar juga lebih cenderung melakukan perataan laba dibandingkan dengan perusahaan kecil Ashari dkk, 1994;301. Size = LnTotal Aktiva 4. Dividend Payout Ratio Dividend payout ratio dapat di ukur dengan rumus: = ��� ℎ � ℎ � Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Variabel Definisi Pengukuran Variabel Skala Pengukuran Income Smoothing Perataan Laba Y proses manipulasi waktu terjadinya laba atau laporan laba agar laba yang dilaporkan terlihat stabil. � = �� � � � �� � � � x100 nominal Profitabilitas X 1 Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. ROA = L e To l e x100 Rasio LeverageX 2 rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva yang dimiliki perusahaan berasal dari hutang atau � � = �� � Rasio Universitas Sumatera Utara 41 modal. Ukuran Perusahaan X 3 Merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya perusahaandili hat daritotal asset yang dimiliki. Size = Log natural total aset Rasio Variabel Definisi Pengukuran Variabel Skala Pengukuran Dividend Payout Ratio � Persentase laba yang dibayarkan dalam bentuk dividend dengan total laba yang tersedia bagi pemegang saham = ��� ℎ � ℎ � Rasio

3.5 Metode Analisis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Liquidity Ratio (Quick Ratio), Profitability Ratio (ROA dan ROE) Terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 64 101

Analisis Profitabilitas, Likuiditas, Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode 2007-2010

0 64 58

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 44 79

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Dividend Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Wholesale (Grosir) Yang Terdaftar di BEI Periode 2011 - 2014

0 0 11

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Dividend Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Wholesale (Grosir) Yang Terdaftar di BEI Periode 2011 - 2014

0 0 2

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Dividend Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Wholesale (Grosir) Yang Terdaftar di BEI Periode 2011 - 2014

0 0 7

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Dividend Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Wholesale (Grosir) Yang Terdaftar di BEI Periode 2011 - 2014

0 0 13

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Dividend Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Wholesale (Grosir) Yang Terdaftar di BEI Periode 2011 - 2014

0 0 3

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Dividend Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Wholesale (Grosir) Yang Terdaftar di BEI Periode 2011 - 2014

0 0 4

ABSTRAK PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013

0 0 12