24 proporsi hutang perusahaan lebih tinggi dibandingkan proporsi aktivanya, sehingga resiko
perusahaan akan besar juga. Leverage berkemungkinan berhubungan langsung dengan perataan laba karena dengan semakin tingginya resiko yang dihadapi oleh investor
perusahaan, maka ia menginginkan tingkat keuntungan yang tinggi pula, karena hal ini manajemen melakukan manipulasi laba dalam bentuk perataan laba. Penelitian yang
dilakukan Ashari dkk. 1994;297 membuktikan bahwa leverage merupakan salah satu faktor yang mendukung terjadinya perataan laba. Hasil penelitian ini juga konsisten
dengan hasil penelitian Zuhroh 1996;34 yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi perataan laba adalah leverage perusahaan.
2.1.4 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan, dimana pada penelitian ini ukuran perusahaan dilihat dari logaritma natural dari total nilai
aset yang dimiliki perusahaan tersebut. Ada beberapa cara dalam mengukur ukuran perusahaan antara lain: total aset, nilai pasar saham, dan lain-lain.
Menurut jama’an 2008;131 teori sinyal adalah upaya manajer menyampaikan informasi kepada pengguna
laporan keuangan. Teori sinyal menyatakan bahwa perusahaan berusaha mengirim sinyal kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat membedakan perusahaan yang berkualitas
baik dan yang buruk, sehingga semakin besar suatu perusahaan akan semakin besar pula keinginan pemilik untuk memberikan sinyal yang baik pada pengguna laporan keuangan dan
masyarakat agar mereka dapat melihat bahwa perusahaan tersebut memiliki keuangan yang stabil melalui laporan keuangan dengan laba yang stabil dari waktu kewaktu, sehingga nilai
perusahaan tersebut pun akan semakin meningkat. Penentuan ukuran perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan kepada total aset perusahaan. Penelitian yang
dilakukan oleh Irsyad 2008 menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap perataan laba.
Universitas Sumatera Utara
25
2.1.5 Dividend Payout Ratio
Menurut Agus Sartono 2001;98 rasio pembayaran dividen Dividend Payout Ratio adalah persentase laba yang dibayarkan dalam bentuk dividend dengan total laba yang
tersedia bagi pemegang saham. Dividen yang terlalu besar bukan tidak diinginkan oleh investor maupun perusahaan, tetapi semakin besar laba dan dividen yang diberikan maka hal
itu tidak akan menguntungkan bagi perusahaan, Sedangkan jika dividen yang dibagikan kepada para investor terlalu kecil dapat menyebabkan pelepasan lembar saham yang dapat
mengakibatkan penurunan harga saham perusahaan tersebut. Demi menghindari hal-hal tersebut maka perusahaan akan cenderung terdorong untuk melakukan income smoothing.
Uswati 2012 menyatakan bahwa dividend payout ratio berpengaruh secara signifikan terhadap praktik perataan laba. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Pratama 2012
yang menyatakan hal serupa.
2.2 Penelitian Terdahulu