13 Jumlah bahan perekat yang dibutuhkan untuk jenis ini jauh lebih sedikit bila
dibandingkan dengan bahan perekat hydrocarbon. Kerugian yang dapat ditimbulkan adalah arang cetak yang dihasilkan kurang tahan terhadap
kelembaban. -
Hydrocarbon dengan berat molekul besar Bahan perekat jenis ini sering kali dipergunakan sebagai bahan perekat untuk
pembuatan arang cetak ataupun batubara cetak [13].
2.5 KARAKTERISTIK BRIKET BATU BARA
Spesifikasi briket batu bara berdasarkan keputusan Dirjen Pertambangan Umum No. 2178 a.k213DDJP93 tanggal 4 Desember 1993 adalah sebagai
berikut : 1.
Briket batu bara berkarbonisasi tipe telur untuk industri makanan dan industri kecil adalah :
a. Nilai kalori 6.000 sd 7.500 kalgram.
b. Zat mudah terbang 8 sd 15.
c. Belerang lebih kecil dari 1.
d. Kadar air lebih kecil dari 7,5.
2. Briket batu bara karbonisasi untuk rumah tangga adalah :
a. Nilai kalori 5.000 sd 6.300 kalgram.
b. Zat mudah terbang 12 sd 15.
c. Belerang lebih kecil dari 7,5 [19].
Sedangkan menurut SNI, briket yang baik harus memiliki kadar air dan kadar abu maksimal 8, serta nilai kalor minimal 5000 kalg [9].
Menurut standar Jepang, briket yang baik harus memenuhi kriteria berikut : a.
kadar karbon : 60 – 80
b. kadar air
: 6 – 8 c.
kadar abu : 1 – 6
d. kadar bahan volatil : 15 – 30
e. nilai kalor
: 6000 – 7000 kalg[11].
2.6 POTENSI EKONOMI PEMBUATAN BRIKET PELEPAH AREN
14 Pemakaian bahan bakar fosil dunia semakin meningkat sehingga
menimbulkan terjadinya krisis bahan bakar.Di samping itu pemakaian bahan bakar fosil juga meningkatkan laju pencemaran lingkungan [1].Dalam hal ini
muncul pemikiran penggunaan energi alternatif yang bersih, ramah lingkungan dan dapat diperbaharui, yaitu bersumber dari biomassa salah satunya pelepah
aren. Aren Arenga pinnata merupakan tanaman serba guna, dimana luas areal
pertanaman aren di Indonesia pada tahun 2002 adalah 47.730 ha, terutama terdapat di Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat,
Bengkulu, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan [5].Dalam hal ini, penggunaan aren hanya terbatas pada nira dan ijuknya
sehingga bagian lainnya yang termasuk biomassa dibuang dan menjadi limbah pertanian.Pemanfaatan biomassa ini dapat berupa konversi menjadi briket.
Dari penelitian dapat diambil contoh perhitungan estimasi biaya bahan baku briket
pelepah aren sebagai berikut :
• Pelepah aren : 1 kg x Rp 600
a
kg = Rp 600,00
• Tepung tapioka : 72 g x Rp 7500
b
kg = Rp 540,00 • Kapur
: 14,4 g x Rp 5.000
c
kg = Rp 72,00 +
Total = Rp 1.212,00
Di pasaran, briket arang rumah tangga yang dijual berasal dari tempurung kelapa dimana harganya Rp 7.500,00 – Rp 8.500,00
d
per kg. Harga tersebut merupakan harga produksi briket mulai dari bahan baku, peralatan, dll. Jadi, untuk
membandingkan biaya keseluruhan pembuatan briket pelepah aren harus pula memperhitungkan biaya peralatannya.
Keterangan sumber : a.
estimasi harga kayu bakar karena tidak ditemukan harga pelepah aren b.
www.agrotekno.net diakses pada 30 Maret 2015 pukul 20.30 WIB
c.
www.alat2tulis.com diakses pada 30 Maret 2015 pukul 20.30 WIB d.
www.forumjualbeli.com diakses pada 30 Maret 2015 pukul 20.30 WIB
15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN