Analisa Kadar Abu Analisa Kadar Bahan Volatil Analisa Kadar Karbon Terikat Fixed Carbon Analisa Nilai Kalor

17 Bahan-bahan yang telah disiapkan diarangkan dengan cara dimasukkan kedalamfurnace pada suhu 350 o C selama 2 jam lalu dimasukkan ke desikator selama 30 menit. Setelah ituarang dihaluskan dengan cara digiling sampai halus denganmenggunakan ball mill selama 4 jam. Kemudian diayak menggunakan ayakan 70 mesh sehingga serbuk arang seragam.

3.4.3 Tahap Pencetakan dan Pengeringan Briket

Serbuk bioarang pelepah aren sebanyak 20 gram dicampurkan dengan perekat berupa tepung tapioka yang telah ditambah air dengan perbandingan 1:10 dengan konsentrasi 0, 10, 20 dan 30dan juga ditambah kapur 0, 1, 3 dan 5 terhadap berat arang ww. Campuran kemudian dimasukkan ke dalam alat pencetak yang mempunyai ukuran teknis diameter 4,5 cm kemudian ditekan dengan alat pengempa dengan kekuatan 80 kgcm 2 8,24 kPa. Briket yang sudah selesai dicetak dimasukkan ke dalam oven untuk dikeringkan dengan temperatur 105 o C selama 2 jam. 3.4.4 Tahap Analisa 3.4.4.1 Analisa Kadar Air Penentuan kadar air menggunakan moisture analyzer.Sampel sebanyak 5 gram ditimbang kemudian dikeringkan dalam moisture analyzer. Persentase kadar air langsung muncul pada moisture analyzer dan dicatat.

3.4.4.2 Analisa Kadar Abu

Cawan kosong dipanaskan dalam oven didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang beratnya. Sampel ditimbang sebanyak 5 gram, dan diletakkan dalam cawan, kemudian dimasukkan dalam furnace. Pengabuan dilakukan pada suhu 550 o C sekitar 2 jam. Cawan kemudian didiinginkan dalam desikator, setelah dingin cawan kemudian ditimbang. Persentase kadar abu dapat dihitung dengan rumus: Kadar abu = �������� � ����������� � x 100 18

3.4.4.3 Analisa Kadar Bahan Volatil

Sampel ditimbang sebanyak 5 gram, dan diletakkan dalam cawan, kemudian dimasukkan dalam furnace. Pengabuan dilakukan pada suhu 990 o C sekitar 7 menit. Cawan kemudian didinginkan didalam desikator dan ditimbang Kadar VCM = D-C x 100 D Dimana : D = Berat sampelawal gram C = Berat sampel setelah didinginkan di desikator gram VCM = Volattile Combustion Matterzat volatil

3.4.4.4 Analisa Kadar Karbon Terikat Fixed Carbon

Analisa kadar karbon terikat dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut : FC + VCM + Kadar air + Kadar abu = 100 FC = 100 - VCM - Kadar air - Kadar abu .

3.4.4.5 Analisa Nilai Kalor

Analisa nilai kalor ditentukan dengan menggunakan Calorimeter Combustion Bomb. Prosedurnya sebagai berikut : - Disiapkan alat dan bahan. - Ditimbang briket sebanyak 0,15 gram untuk setiap perlakuan. - Disiapkan kawat penyala, digulung dan dipasang pada tangkai penyala. - Ditempatkan cawan berisi briket pada ujung tangkai penyala. - Ditutup bom dengan kuat setelah dipasang ring-O dengan memutar penutup tersebut. - Diisi oksigen ke dalam bom dengan tekanan 30 bar. - Ditempatkan bom yang telah terpasang ke dalam kalorimeter. - Dimasukkan air pendingin sebanyak 1250 ml. - Ditutup kalorimeter dengan penutupnya. - Dihidupkan pengaduk air pendingin selama 5 menit sebelum penyalaan dilakukan. - Dibaca dan dicatat suhu air pendingin. - Dihidupkan penyalaan. 19 - Diaduk air pendingin selama 5 menit setelah penyalaan berlangsung. - Dibaca dan dicatat kembali suhu air pendingin. - Pengaduk dimatikan [31]. Dari data suhu air pendingin, dapat dihitung nilai kalor pembakaran briket HHV = High Heating Value HHV kJkg = T 2 – T 1 – T kp x c v [32] dimana : T 1 = suhu air pendingin sebelum dinyalakan o C T 2 = suhu air pendingin setelah dinyalakan o C T kp = kenaikan suhu kawat penyala o C c v = panas jenis alat = 73529,6 kJkg. o C

3.4.4.6 Analisa Keteguhan Tekan