90
Lampiran 4 Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 48
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation 5.09800104
Most Extreme Differences Absolute
.068 Positive
.068 Negative
-.053 Kolmogorov-Smirnov Z
.472 Asymp. Sig. 2-tailed
.979 a. Test distribution is Normal.
Universitas Sumatera Utara
91
Universitas Sumatera Utara
92
2. Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 LIKUIDITAS
.671 1.491
PROFITABILITAS .892
1.121 RENTABILITASEKONOMI
.963 1.038
LEVERAGE .686
1.457 a. Dependent Variable: ZSCORE
3. Uji Heteroskedastisitas
Universitas Sumatera Utara
93
4. Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 1.000
a
1.000 1.000
5.32985 2.013
a. Predictors: Constant, LEVERAGE, RENTABILITASEKONOMI, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS
b. Dependent Variable: ZSCORE
Universitas Sumatera Utara
94
Lampiran 5 Pengujian Hipotesis
5. Uji Signifikansi Simultan Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
6111481.674 4
1527870.418 7.274
.000
a
Residual 903158.243
43 21003.680
Total 7014639.917
47 a. Predictors: Constant, LEVERAGE, RENTABILITASEKONOMI, PROFITABILITAS,
LIKUIDITAS b. Dependent Variable: ZSCORE
6. Uji Signifikansi Parsial Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -61.704
32.000 -1.928
.060 LIKUIDITAS
1.210 .178
.455 6.809
.000 PROFITABILITAS
1.613 .197
.474 8.183
.000 RENTABILITASEKONOMI
2.609 .578
.252 4.518
.000 LEVERAGE
1.513 .252
.397 6.014
.000 a. Dependent Variable: ZSCORE
Universitas Sumatera Utara
95
7. Koefisien Determinasi R
2 Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
1.000
a
1.000 1.000
5.32985 a. Predictors: Constant, LEVERAGE, RENTABILITASEKONOMI,
PROFITABILITAS, LIKUIDITAS b. Dependent Variable: ZSCORE
Universitas Sumatera Utara
83
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Suyatmin Waskito dan Rahmawati, Aryani Intan Endah. 2015. “Analisis
Rasio Keuangan Terhadap Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-
2013”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, ISSN: 2460-0784.
Baimwera, Bernard dan Muriuki, Antony Murimi. 2014. “Analysis Of Corporate
Financial Distress Determinants: A Survey of Non-Financial Firms Listed In the NSE”. International Journal of Current Business and Social
Sciences, Vol 1.Issue 2.
Bhunia, Amalendu dan Sarkar, Ruchira. 2011. ”A Study of Financial Distress
based on MDA”, Journal of Management Research, Vol.3 No.2: E8, 2011. ISSN: 1941-899X.
Britama. 2014. http:www.britama.comindex.php201408kinerja-karw- masih-negatif-semester-i-2014, Diakses pada tanggal 11 Oktober
2015 pukul 12:51 WIB.
. 2014. http:www.britama.comindex.php201406laba-bersih- mira-pada-kuartal-i-tahun-2014-anjilok-7059, Diakses pada tanggal
11 Oktober 2015 pukul 13:11 WIB.
. 2015.
http:www.britama.comindex.php201506gara-kurs-rugi- bersih-apol-mencapai-rp11407-miliar-pada-q1-2015,
Diakses pada
tanggal 11 Oktober 2015 pukul 10:59 WIB. .
2015. http:www.britama.comindex.php201508kinerja-
semester-i-2015-kerugian-bersih-iata-menurun-menjadi-usd254-juta, Diakses pada tanggal 11 Oktober 2015 pukul 12:25 WIB.
. 2015. http:www.britama.comindex.php201507nilai-aset-dan- pendapatan-turun-tram-rugi-usd6205-juta-semester-i-2015, Diakses
pada tanggal 11 Oktober 2015 pukul 13:41 WIB.
Bursa JKSE. 2015. http:bursajkse.blogspot.co.id201506pt-citra-maharlika- nusantara-corpora.html, Diakses pada tanggal 11 Oktober 2015 pukul
11:23 WIB.
Universitas Sumatera Utara
84
Financeroll Indonesia. 2015. http:financerolll.blogspot.co.id201501pt-buana- lystya-tama-alami-penurunan.html, Diakses pada tanggal 11 Oktober 2015
pukul 11:06 WIB.
Firma, Eneng. 2013. Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Rasio Rentabilitas Ekonomi dan Rasio Leverage Terhadap Prediksi Financial
Distress Suatu Studi Pada Perusahaan Jasa Transportasi Di Bursa Efek Indonesia, Skripsi Yang Dipublikasikan, Jurusan Akuntansi, Universitas
Pasundan, Bandung.
Fitriyah, Ida dan Hariyati. 2013. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Financial
Distress Pada Perusahaan Properti da n Real Estate”. Jurnal Ilmu
Manajemen, Vol 1. No 3. Mei 2011 Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi
ketiga, Badan penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis laporan Keuangan, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta. Hery. 2009. Teori Akuntansi, Kencana, Jakarta.
Indopremier. 2015. https:www.indopremier.comipotstocknews, Diakses pada tanggal 11 Oktober 2015 pukul 13:52 WIB.
Kamaludin dan Indriani, Rini. 2012. Manajemen Keuangan ”Konsep Dasar dan
Penerapannya, Edisi Revisi, CV Mandar Maju, Bandung. Khaliq, Ahmad, dkk.. 2014.
“Identifying Financial Distress Firms: A Case Study of Makaysia’s Goverrnment Linked Companies GLC”, International
Journal of Economics, Finance and Management, Vol.3 No.3, April 2014.ISSN: 2307-2466.
Lakhsan, A.M.I. dan Wijekoon, W.M.H.N.. 2013. “The Use of Financial Ratios in
Predicting Corporate Failure in Sri Lanka”. American GSTF International Journal on Business Review, Vol. 2 No 4, July 2013.
Mas’ud, Imam dan Srengga, Reva Maymi. 2015. “Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Akuntansi.
Universitas Sumatera Utara
85
Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS, Andi, Yogyakarta.
Pattinasarany, Christanty Amazia Immanuela. 2010. Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Go-
Public, Skripsi Yang Dipublikasikan, Jurusan Akuntasi, STIE Perbanas, Surabaya.
Priyatno, Duwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS, Mediakom, Yogyakarta.
Ramadhani, Ayu Suci, dan Lukviarman, Niki. 2009. “Perbandingan Analisis
Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Model Altman Pertama, Altman Revisi, Dan Altman Modifikasi Dengan Ukuran Dan Umur Perusahaan
Sebagai Variabel Penjelas Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
”, Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 13 No. 1. Riadi, Muchlisin. 2013. http:www.kajianpustaka.com201303metode-
altman-z-score.html, Diakses pada tanggal 23 Oktober pukul 17:00 WIB.
Sarbapriya, Ray. 2011. “Assessing Corporate Financial Distress in Automobile
Industry of India: An Application of Altman’s Model”. Research Journal of Finance and Accounting, Vol 2. No 3.
Sari, Intan
Permata. 2012.
http:intanpermatasarii.blogspot.co.id201210v- behaviorurldefaultvmlo.html, Diakses pada tanggal 23 Oktober 2015
pukul 17:00 WIB.
Sarwono, Jonathan. 2012. Mengenal SPSS Statistics 20 Aplikasi Untuk Riset Eksperimental, Kompas Gramedia, Jakarta.
Setiawati, Riska Ayu. 2015. “Penggunaan Binary Logit Untuk Prediksi Financial
Distress Pada Perusahaan Sektor Industri Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia BEI Periode 2009-
2013”, Jurnal Bisnis dan Ekonomika, Vol. 4, No. 1 2015.
Situmorang, Syafrizal Helmi, dkk.. 2010. Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Medan: USU Press.
Universitas Sumatera Utara
86
Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik, Erlangga, Jakarta.
Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian, ALFABETA, Bandung. Sukirno. 2015. Akhirnya Garuda Indonesia GIAA Raup Laba Bersih US11,3
Juta. http:market.bisnis.comread20150509192431540akhirnya-
garuda-indonesia-giaa-raup-laba-bersih-us113-juta 11 Okt. 2015.
. 2015. RIG TENDERS INDONESIA RIGS Masih Rugi Ratusan Ribu Dolar
AS. http:market.bisnis.comread20150130192396989rig-tenders-
indonesia-rigs-masih-rugi-ratusan-ribu-dolar-as 11 Okt. 2015.
Tunggal, Amin Widjaja. 2010. Pokok-pokok Analisis Laporan Keuangan, Harvarindo, Jakarta.
Vinh, Vo Xuan. 2015. “Using Accounting Ratio in Predicting Financial Distress:
An Empirical Investigation in the Vietnam Stock Market, Journal of Economics and Development
”, Vol.17 No.1, April 2015, pp.41-49. ISSN: 1859-0020.
Widarjo, Wahyu dan Setiawan, Doddy. 2009. “Pengaruh Rasio Keuangan
Terhadap Kondisi Financial Distress Perusahaan Otomotif ”, Jurnal Bisnis
dan Akuntansi, Vol.11, No.2, Agustus 2009, Hlm. 107-119. Widhiari, Ni Luh Made Ayu dan Merkusiwati, Ni K. Lely Aryani. 2015.
“Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Operating Capacity dan Sales Growth Terhadap Financial Distress”, Jurnal Akuntansi, Vol.11 No.2,
2015. ISSN:2302-8556.
www.idx.co.idannualreport, Diakses oleh Erlina Sari Rambe, pada tanggal 10 Oktober 2015 pukul 10.00 WIB.
www.sahamok.com, Diakses oleh Erlina Sari Rambe, pada tanggal 10 Oktober 2015 pukul 11.00 WIB.
Universitas Sumatera Utara
44
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dengan bentuk
hubungan kausal yang merupakan hubungan sebab akibat antara variabel independen dengan dependen.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia BEI melalui media internet dengan menggunakan situs www.idx.co.id mulai dari bulan Desember 2015
sampai dengan Februari 2016.
3.3. Batasan Operasional Variabel
Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian yang dilakukan
peneliti. Adapun yang menjadi batasan operasional penelitian adalah :
1 Variable independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio
Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Rasio Rentabilitas Ekonomi dan Rasio Leverage.
2 Variable dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Financial
Distress. 3
Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan transportasi di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012-2014.
Universitas Sumatera Utara
45
3.4. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
No Variabel
Konsep Indikator
Alat Ukur Skala
Ukuran
1. Rasio
Likuiditas X
1
Mengukur likuiditas aktiva perusahaan
relatif terhadap total kapitalisasinya
Working Capital Ratio : WCTA = Modal Kerja
Total Aktiva Rasio
2. Rasio
Profitabilitas X
2
Mengukur profitabilitas
kumulatif Retained Earnings Ratio :
RETA = Laba Ditahan Total Aktiva
Rasio
3. Rasio
Rentabilitas Ekonomi
X
3
Mengukur produktivitas yang
sebenarnya dari aktiva perusahaan
Earnings Ratio :
EBITTA = Laba Sebelum Bunga Pajak Total Aktiva
Rasio
4. Rasio
Leverage X
4
Mengukur berapa banyak aktiva
perusahaan dapat turun nilainya
sebelum jumlah hutang lebih besar
dari pada aktivanya dan perusahaan
menjadi pailit Ratio of Capital Market :
BVETL = Nilai Buku Ekuitas Total Utang
Rasio
5. Financial
Distress Y
Tingkat kesulitan keuangan
perusahaan, diklasifikasikan
menjadi kondisi financial
distress,kondisi rawan,dan sehat
Altman Z-Score: Z = 6,56X
1
+ 3,26X
2
+ 6,72X
3
+ 1,05X
4
Z 2,6 : Kondisi sehat 1,1Z2,6 : Kondisi rawan
Z 1,1 : Kondisi financial distress Rasio
3.5. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempengaruhi kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari
Universitas Sumatera Utara
46
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2006:55- 56.
Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 33 perusahaan dengan periode penelitian selama 3 tahun, Peneliti mengambil 16 perusahaan sebagai
sampel dengan kriteria yang telah ditetapkan sehingga jumlah seluruh sampel adalah sebanyak 48. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan ktiteria tertentu. Adapun yang menjadi kriteria perusahaan dalam
penentuan sampel dalam penelitian ini adalah : 1.
Perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2014.
2. Perusahaan transportasi memiliki laporan keuangan yang lengkap selama
listing di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Berikut ini merupakan hasil pengolahan data jumlah perusahaan yang
dapat dijadikan sebagai sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tabel 3.2 Daftar Populasi dan Sampel
No. KODE
NAMA PERUSAHAAN KRITERIA
SAMPEL 1
2
1 APOL
ARPENI PRATAMA OCEAN LINE TBK. √
√ 1
2 ASSA
ADI SARANA ARMADA TBK √
√ 2
3 BBRM
PELAYARAN NASIONAL BINA BUANA RAYA TBK
√ √
3 4
BIRD BLUE BIRD TBK
√ ×
- 5
BLTA BERLIAN LAJU TANKER TBK.
√ ×
- 6
BULL BUANA LISTYA TAMA TBK.
√ ×
- 7
CANI CAPITOL NUSANTARA INDONESIA TBK
√ ×
- 8
CASS CARDIG AERO SERVICES TBK.
√ ×
- 9
CMPP CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA TBK.
√ √
4
Universitas Sumatera Utara
47
No. EMITEN NAMA PERUSAHAAN
KRITERIA SAMPEL
1 2
10 CPGT
CIPAGANTI CITRA GRAHA TBK √
× -
11 GIAA
GARUDA INDONESIA PERSERO TBK. √
√ 5
12 HITS
HUMPUSS INTERMODA TRANSPORTASI TBK.
√ ×
- 13
IATA INDONESIA AIR TRANSPORT TBK.
√ √
6 14
INDX TANAH LAUT TBK
√ ×
- 15
KARW ICTSI JASA PRIMA TBK
√ ×
- 16
LEAD LOGINDO SAMUDERAMAKMUR TBK
√ ×
- 17
LRNA EKASARI LORENA TRANSPORT TBK
√ ×
- 18
MBSS MITRA BANTERA SEGARA SEJATI TBK.
√ √
7 19
MIRA MIRA INTERNATIONAL RESOURCES TBK.
√ √
8 20
NELY PELAYARAN NELLY DWI PUTRI TBK.
√ √
9 21
PTIS INDO STRAITS TBK
√ √
10 22
RIGS RIG TENDERS INDONESIA TBK.
√ ×
- 23
SAFE STEADY SAFE TBK.
√ √
11 24
SDMU SIDOMULYO SELARAS TBK
√ ×
- 25
SMDR SAMUDERA INDONESIA TBK.
√ √
12 26
SOCI SOECHI LINES TBK
√ ×
- 27
TAXI EXPRESS TRANSINDO UTAMA TBK
√ ×
- 28
TMAS PELAYARAN TEMPURA EMAS TBK.
√ ×
- 29
TPMA TRANS POWER MARINE TBK
√ √
13 30
TRAM TRADA MARITIME TBK.
√ √
14 31
WEHA PANORAMA TRANSPORTASI TBK.
√ √
15 32
WINS WINTERMAR OFFSHORE MARINE TBK.
√ √
16 33
ZBRA ZEBRA NUSANTARA TBK.
√ ×
-
3.6. Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang meliputi laporan keuangan perusahaan periode 2012 sampai dengan 2014 yang diperoleh dari
website www.idx.co.id dan buku-buku referensi.
3.7. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui metode dokumentasi. Data dikumpulkan dari berbagai sumber data yang relevan dengan
penelitian, yaitu melalui buku, jurnal, skripsi, dan data-data internet.
Universitas Sumatera Utara
48
3.8. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis statistik. Bila dilihat dari tinjauan penelitian ini yaitu ingin
mengetahui pengaruh rasio keuangan yang terdiri atas rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio rentabilitas ekonomi dan rasio leverage terhadap prediksi
financial distress perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012
– 2014, maka metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tahap-tahap sebagai berikut:
3.8.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis dan mengolah data-data yang tersedia sehingga diperoleh
gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan hubungan antara fenomena yang diteliti.
3.8.2. Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik digunakan untuk mempelajari kekuatan antara variabel sehingga dari hubungan tersebut dapat ditaksir nilai variabel tidak
bebas jika variabel bebasnya diketahui atau sebaliknya. Uji asumsi klasik ini meliputi :
3.8.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas data menjadi prasyarat pokok dalam analisis, digunakan untuk melihat tingkat normalitas data. Tingkat
kenormalan data sangat penting karena dengan data yang
Universitas Sumatera Utara
49
berdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili populasi. Pengujian dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov
atau grafik P-P Plot. Kriteria ujinya adalah apabila nilai signifikansi residual Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari
0,05Asymptotic Significance0,05, maka residual terdistribusi secara normal dan jika grafik P-P Plot menyebar mengikuti garis
diagonal maka residual terdistribusi normal Priyatno, 2013:34-53. 3.8.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat terjadinya hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna antar
variabel independen dalam model regresi Priyatno, 2013:56. Multikolinearitas akan terjadi jika korelasi antar variabel bebas
menunjukan nilai yang sangat tinggi atau mendekati 1. Pengujian lain dapat dilakukan dengan menggunakan nilai Varian Inflation
Factor VIF. Jika nilai VIF 5, maka terjadi multikolinearitas antar variabel bebas Sarwono, 2012:122.
3.8.2.3 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk melihat apakah terjadi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat suatu periode
dengan periode
sebelumnya. Uji
ini dilakukan
dengan menggunakan pengujian Durbin Waston. Terjadinya autokorelasi
adalah jika 1DW 3 Sarwono, 2012:97.
Universitas Sumatera Utara
50
3.8.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas digunakan untuk melihat keadaan di mana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua
pengamatan pada model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi masalah heterokedasitas Priyatno, 2013:62.
Uji heterokedastisitas dilakukan dengan uji Glejser Testing yaitu dengan meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai
absolut residual residual adalah selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi, dan absolut adalah nilai mutlaknya. Jika
nilai signifikansi antara variabel independen dengan residual lebih dari 0,05, maka tidak terjadi heterokedasitas Ghozali, 2005.
3.8.3. Analisis Regresi Berganda
Pada tahap ini dijelaskan hubungan antara variabel dependen dan independen dengan metode regresi berganda dengan rumus :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e
Dimana : Y
= Financial Distress Z-Score a
= konstanta X1
= WCTA X2
= RETA X3
= EBITTA X4
= BVETL b
1
= koefisien regresi variabel WCTA
Universitas Sumatera Utara
51
b
2
= koefesien regresi variabel RETA b
3
= koefesien regresi variabel EBITTA b
4
= koefesien regresi variabel BVETL e
= error
3.8.4. Pengujian Hipotesis
3.8.4.1.
Uji Signifikansi Simultan Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas berpengaruh secara simultan terhadap variabel
terikat. Pada uji ini nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan F
tabel
pada tingkat signifikan α = 5 Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 Ha ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
3.8.4.2. Uji Signifikansi Parsial Uji t
Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.
Pada uji ini nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
pada tingkat signifikan α = 5 Kriteria pengambilan keputusan:
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
H ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
52
3.8.4.3. Koefisien Determinasi R
2
Nilai Adjusted R Square menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Semakin
tinggi nilai Adjusted R Square maka akan semakin baik bagi model regresi variabel terikat juga semakin besar. Kelemahan mendasar
dalam penggunaan koefisien determinasi adalah biasa terhadap jumlah variabel independen. Semakin banyak variabel independen
ditambahkan ke dalam model maka R square akan meningkat walaupun variabel tersebut tidak berpengaruh secara signifikan ke
dalam model. Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R Square untuk mengevaluasi
model Situmorang dkk, 2010:144.
Universitas Sumatera Utara
53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana jumlah seluruh perusahaan transportasi tersebut adalah 33
perusahaan. Setelah data terkumpul, seluruh perusahaan yang termasuk dalam populasi diseleksi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Dari penyeleksian
tersebut diperoleh 16 perusahaan yang menjadi sampel atau 48 data observasi yang memenuhi kriteria. Berikut tabel data WCTA, RETA, EBITTA, BVETL dan
Z-Score untuk tahun 2012-2014. 4.1.1 Deskripsi Nilai Variabel WCTA
Tabel 4.1 Working Capital to Total Assets Ratio Perusahaan Transportasi
Periode 2012-2014 No.
EMITEN RASIO LIKUIDITAS
WCTA 2012
2013 2014
1 APOL
-0,469 -0,649
-0,942 2
ASSA 0,018
-0,096 -0,128
3 BBRM
-0,176 -0,072
0,036 4
CMPP 0,191
0,168 -0,146
5 GIAA
-0,047 -0,056
-0,132 6
IATA -0,065
-0,281 0,126
7 MBSS
-0,025 0,122
0,161 8
MIRA 0,029
7,746 0,203
9 NELY
0,215 0,172
0,098 10
PTIS 0,056
-0,107 -0,093
11 SAFE
-1,785 -3,538
-4,682 12
SMDR 0,007
0,014 0,028
13 TPMA
-0,077 -0,119
-0,147 14
TRAM -0,336
-0,258 -0,192
Universitas Sumatera Utara
54
No. EMITEN
RASIO LIKUIDITAS WCTA
2012 2013
2014
15 WEHA
0,019 0,048
-0,057 16
WINS 0,034
0,041 0,031
Rata-rata -0,151
0,196 -0,365
Max 0,215
7,746 0,203
Min -1,785
-3,538 -4,682
Tabel 4.1 menunjukkan tingkat rasio likuiditas yang dimiliki perusahaan transportasi selama periode 2012-2014. Rasio likuiditas
digunakan untuk mengetahui likuiditas dari work capital dan total asset total kapitalis atau untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Berdasarkan rasio keuangan yang diperoleh, sebagian besar rasio
likuiditas bernilai negatif karena current liabilities lebih besar dari pada current asset sehingga work capital bernilai negatif dan mempengaruhi
total asset. Dengan nilai rasio likuiditas negatif menjadikan likuiditas perusahaan sangat rendah karena total hutang lancar melebihi total aset
lancar. Sedangkan perusahaan yang likuid memiliki nilai rasio Likuiditas yang positif lebih dari 1 karena ukuran likuid suatu perusahaan harus 1 : 1
atau 100. Dapat dilihat bahwa nilai rasio likuiditas terkecil selama tahun
2012 sampai 2014 adalah perusahaan SAFE dengan nilai WCTA -4,682, sedangkan nilai rasio likuiditas terbesar selama tahun 2012 sampai 2014
adalah perusahaan MIRA dengan niai WCTA 7,746.
Universitas Sumatera Utara
55
4.1.2 Deskripsi Nilai Variabel RETA Tabel 4.2
Retained Earnings to Total Assets Ratio Perusahaan Transportasi Periode 2012-2014
No. EMITEN
RASIO PROFITABILITAS RETA
2012 2013
2014
1 APOL
-1,517 -2,118
-2,926 2
ASSA 0,009
4,603 0,049
3 BBRM
0,081 0,164
0,096 4
CMPP 0,826
-0,916 -0,414
5 GIAA
0,044 0,042
-0,082 6
IATA 0,003
-0,171 -0,163
7 MBSS
0,423 0,497
0,528 8
MIRA -2,897
-2,388 2,366
9 NELY
0,954 0,161
0,191 10
PTIS 0,248
0,299 0,269
11 SAFE
0,024 0,069
0,089 12
SMDR 0,199
0,225 0,255
13 TPMA
0,149 0,153
0,216 14
TRAM 0,041
0,005 -0,115
15 WEHA
0,058 0,046
0,063 16
WINS 0,806
0,175 0,179
Rata-rata -0,034
0,053 0,038
Max 0,954
4,603 2,366
Min -2,897
-2,388 -2,926
Tabel 4.2 menunjukkan tingkat rasio profitabilitas yang dimiliki perusahaan jasa transportasi selama periode 2012-2014. Rasio
profitabilitas digunakan untuk mengetahui profitabilitas kumulatif dengan menghitung kemampuan aset untuk menghasilkan laba ditahan. Rasio
profitabilitas berhubungan dengan usia perusahaan dalam beroperasi, semakin lama usia perusahaan maka semakin tinggi kemungkinan aset
untuk mengakumulasikan laba ditahan, jika perusahaan baru beroperasi
Universitas Sumatera Utara
56
laba ditahan yang diakumulasikan sedikit. Perusahaan dengan rasio profitabilitas bernilai negatif, berarti perusahaan mengakumulasikan rugi
ditahan atau rugi ditahan lebih besar dari laba ditahan per tahun sehingga tidak dapat menutupi rugi ditahan, namun dapat juga terjadi karena
perusahaan tidak membukukan laba ditahan. Perusahaan yang memiliki profitabilitas terkecil pada tahun 2012
sampai 2014 dimiliki oleh perusahaan APOL dengan nilai RETA -2,926. Sedangkan profitabilitas dengan nilai terbesar pada tahun 2012 sampai
2014 dimiliki oleh perusahaan ASSA sebesar 4,603.
4.1.3 Deskripsi Nilai Variabel EBITTA Tabel 4.3
Earning Before Interest and Tax to Total Assets Ratio Perusahaan Transportasi Periode 2012-2014
No. EMITEN
RASIO RENTABILITAS EKONOMI EBITTA
2012 2013
2014
1 APOL
-0,234 -0,370
0,017 2
ASSA 0,020
0,049 0,022
3 BBRM
0,054 0,037
0,004 4
CMPP 2,438
0,007 0,059
5 GIAA
0,060 0,003
-0,149 6
IATA -0,056
-0,028 -0,023
7 MBSS
0,111 0,117
0,066 8
MIRA 0,028
-0,001 -0,084
9 NELY
0,149 0,076
0,058 10
PTIS 0,062
0,056 -0,069
11 SAFE
-0,293 0,537
-0,272 12
SMDR 0,024
0,021 0,045
13 TPMA
0,114 0,067
0,095 14
TRAM -0,088
0,016 -0,115
15 WEHA
0,025 0,006
0,009 16
WINS 0,077
0,094 0,067
Universitas Sumatera Utara
57
Rata-rata 0,156
0,043 -0,017
Max 2,438
0,537 0,095
Min -0,293
-0,370 -0,272
Tabel 4.3 menunjukkan tingkat rasio rentabilitas ekonomi yang dimiliki perusahaan jasa transportasi selama periode 2012-2014. Rasio
rentabilitas ekonomi digunakan untuk mengetahui produktivitas labarugi operasi sebenarnya dari aset perusahaan yang dimiliki. Semakin rendah
tingkat produktivitas ini, maka semakin tidak efektif dan efisien perusahaan dalam mengelola seluruh aset nya karena dengan operating
income yang rendah perusahaan tidak dapat menutupi beban-beban lain selain beban usahanya begitu pula sebaliknya.
Perusahaan dengan rasio rentabilitas ekonomi negatif memiliki operating loss dimana biaya operasi lebih besar dari laba kotornya, sedang
rasio rentabilitas ekonomi positif memiliki operating profit dimana laba kotor lebih besar dari biaya operasinya.
Dapat dilihat bahwa rasio rentabilitas ekonomi terbesar pada tahun 2012 sampai 2014 adalah perusahaan CMPP dengan nilai EBITTA 2,438,
sedangkan rasio rentabilitas ekonomi terkecil pada tahun 2012 sampai 2014 adalah perusahaan APOL dengan nilai EBITTA -0,370.
Universitas Sumatera Utara
58
4.1.4 Deskripsi Nilai Variabel BVETL Tabel 4.4
Book Value Equity to Total Liability Ratio Perusahaan Transportasi Periode 2012-2014
No. EMITEN
RASIO LEVERAGE BVETL
2012 2013
2014
1 APOL
-0,492 -0,617
-0,692 2
ASSA 0,533
0,612 0,501
3 BBRM
0,681 0,851
1,447 4
CMPP 0,822
0,895 0,299
5 GIAA
0,795 0,608
0,419 6
IATA 0,312
0,265 1,123
7 MBSS
1,577 2,177
2,588 8
MIRA 3,110
2,653 1,869
9 NELY
2,748 2,951
3,234 10
PTIS 1,459
1,829 1,747
11 SAFE
-0,669 -0,846
-0,870 12
SMDR 0,676
0,744 0,883
13 TPMA
0,844 0,693
0,855 14
TRAM 0,084
0,771 0,582
15 WEHA
0,282 0,437
0,177 16
WINS 1,099
1,073 1,107
Rata-rata 0,866
0,943 0,954
Max 3,110
2,951 3,234
Min -0,669
-0,846 -0,870
Tabel 4.4 menunjukkan tingkat rasio leverage yang dimiliki perusahaan transportasi selama periode 2012-2014. Rasio leverage
digunakan untuk mengukur seberapa besar aset perusahaan dapat turun nilainya sebelum jumlah utang lebih besar dari pada aset dan perusahaan
menjadi pailit. Semakin rendah nilai leverage, maka semakin besar jumlah utang yang diakumulasikan terhadap modal perusahaan itu sendiri.
Semakin tinggi nilai leverage, maka semakin rendah jumlah utang yang
Universitas Sumatera Utara
59
diakumulasikan terhadap modal perusahaan. Jumlah utang yang diakumulasikan terhadap modal lebih besar dari nilai buku ekuitasnya
menunjukkan bahwa perusahaan akan mendapat kesulitan dalam memenuhi kewajiban hutangnya dimana nilai buku ekuitas perusahaan
yang lebih kecil dari jumlah hutangnya dan rawan terhadap kondisi kesehatan perusahaan.
Perusahaan yang memiliki nilai rasio leverage terkecil pada tahun 2012 sampai 2014 adalah perusahaan SAFE dengan nilai BVETL -0,870.
Dengan nilai leverage negatif, berarti jumlah hutang yang diakumulasikan terhadap modal perusahaan lebih besar dan rawan terhadap memenuhi
kewajiban jangka panjangnya. Sedangkan perusahaan yang memiliki nilai rasio leverage terbesar
pada tahun 2012 sampai 2014 adalah perusahaan NELY dengan nilai BVETL 3,234, yang berarti akumulasi jumlah hutang terhadap modal
perusahaan rendah sehingga aset perusahaan dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
4.1.5 Deskripsi Nilai Variabel Z-Score
Dengan kondisi rasio-rasio keuangan yang dimiliki setiap perusahaan, tidak semua rasio yang bernilai negatif menyebabkan
perusahaan diprediksi berpotensi mengalami financial distress begitu juga perusahaan yang memiliki rasio keuangan bernilai positif belum tentu
diprediksi sehat karena prediksi berpotensi financial distress, rawan dan sehat ditentukan oleh jumlah hasil perkalian rasio keuangan dengan nilai
Universitas Sumatera Utara
60
regresi tiap variabel. Besarnya nilai Z-Score dipengaruhi oleh besar kecilnya nilai rasio keuangan yang diperoleh.
Tabel 4.5 Nilai Z-Score Perusahaan Transportasi Periode 2012-2014
No EMITEN
2012 2013
2014 Z-SCORE
KONDISI Z-SCORE
KONDISI Z-SCORE
KONDISI
1 APOL
-10,109 Financial
Distress -14,299
Financial Distress
-16,332 Financial
Distress 2
ASSA 0,843
Financial Distress
15,348 Sehat
-0,003 Financial
Distress 3
BBRM 0,189
Financial Distress
1,206 Rawan
2,094 Rawan
4 CMPP
21,192 Sehat
-0,896 Financial
Distress -1,599
Financial Distress
5 GIAA
1,074 Financial
Distress 0,428
Financial Distress
-1,691 Financial
Distress 6
IATA -0,462
Financial Distress
-2,311 Financial
Distress 1,317
Rawan 7
MBSS 3,613
Sehat 5,493
Sehat 5,939
Sehat 8
MIRA -5,801
Financial Distress
45,808 Sehat
10,441 Sehat
9 NELY
8,407 Sehat
5,262 Sehat
5,049 Sehat
10 PTIS
3,123 Sehat
2,571 Rawan
1,639 Rawan
11 SAFE
-14,302 Financial
Distress -20,263
Financial Distress
-33,163 Financial
Distress 12
SMDR 1,570
Rawan 1,748
Rawan 2,242
Rawan 13
TPMA 1,635
Rawan 0,899
Financial Distress
1,273 Rawan
14 TRAM
-2,574 Financial
Distress -0,759
Financial Distress
-1,795 Financial
Distress 15
WEHA 0,781
Financial Distress
0,967 Financial
Distress 0,079
Financial Distress
16 WINS
4,521 Sehat
2,597 Rawan
2,397 Rawan
RATA-RATA 0,856
2,738 -1,382
Tabel 4.5 menunjukkan nilai Z-Score yang dimiliki perusahaan transportasi selama periode 2012-2014. Dari hasil perhitungan Z-Score,
pada tahun 2012 terdapat 9 perusahaan yang diprediksi berpotensi mengalami financial distress, 2 perusahaan diprediksi berpotensi dalam
kondisi rawan grey area dan 4 perusahaan yang diprediksi dalam
Universitas Sumatera Utara
61
keadaan sehat. Perusahaan dengan Z-Score paling rendah dimiliki perusahaan SAFE dengan nilai Z-Score -14,302, sedangkan perusahaan
dengan Z-Score paling tinggi dimiliki perusahaan CMPP dengan nilai Z- Score 21,192.
Pada tahun 2013 terdapat 8 perusahaan yang diprediksi berpotensi mengalami financial distress, 4 perusahaan diprediksi berpotensi dalam
kondisi rawan, dan 4 perusahaan yang diprediksi dalam keadaan sehat. Perusahaan dengan Z-Score paling rendah dimiliki perusahaan SAFE
dengan nilai Z-Score -20,263, sedangkan perusahaan dengan Z-Score paling tinggi dimiliki perusahaan MIRA dengan nilai Z-Score 45,808.
Pada tahun 2014 terdapat 7 perusahaan yang diprediksi berpotensi mengalami financial distress, 5 perusahaan diprediksi berpotensi dalam
kondisi rawan, dan 3 perusahaan yang diprediksi dalam keadaan sehat. Perusahaan dengan Z-Score paling rendah dimiliki perusahaan SAFE
dengan nilai Z-Score -33,163, sedangkan perusahaan dengan Z-Score paling tinggi dimiliki perusahaan MIRA dengan nilai Z-Score 10,441.
Perusahaan dengan nilai Z-Score paling rendah yang diprediksi berpotensi financial distress kecenderungan memiliki beberapa rasio
keuangan negatif dengan nilai cukup tinggi yang berarti adanya ketidaksesuaian perbandingan masing-masing rasio tersebut diantaranya
rendahnya nilai likuiditas, profitabilitas dan rentabilitas ekonomi dan leverage. Secara keseluruhan semakin besar nilai rasio keuangan yang
dihasilkan, maka semakin sehat perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
62
4.2. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi dari variabel-variabel
independen dan variabel dependen.
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation LIKUIDITAS
48 -468.00
774.00 -10.5833
145.20504 PROFITABILITAS
48 -292.00
460.00 1.5625
113.54124 RENTABILITASEKONOMI
48 -37.00
243.00 5.7917
37.30151 LEVERAGE
48 -87.00
323.00 91.7708
101.43402 ZSCORE
48 -3316.00
4580.00 73.5208
1080.65041 Valid N listwise
48
Dari tabel 4.6 dapat dijelaskan beberapa hal seperti yang dijelaskan di bawah ini:
a. Variabel rasio likuiditas memiliki nilai minimum -468,00 dan nilai
maksimum 774,00 dengan rata-rata sebesar -10,5833 dan standar deviasi 145,20504 dengan jumlah observasi sebanyak 48.
b. Variabel rasio profitabilitas memiliki nilai minimum -292,00 dan nilai
maksimum 460,00 dengan rata-rata sebesar 1,5625 dan standar deviasi 113,54124 dengan jumlah observasi sebanyak 48.
c. Variabel rasio rentabilitas ekonomi memiliki nilai minimum -37,00 dan nilai
maksimum 243,00 dengan rata-rata sebesar 5,7917 dan standar deviasi 37,30151 dengan jumlah observasi sebanyak 48.
Universitas Sumatera Utara
63
d. Variabel rasio leverage memiliki nilai minimum -87,00 dan nilai maksimum
323,00 dengan rata-rata sebesar 91,7708 dan standar deviasi 101,43402 dengan jumlah observasi sebanyak 48.
e. Variabel z-score memiliki nilai minimum -3316,00 dan nilai maksimum
4580,00 dengan rata-rata sebesar 73,5208 dan standar deviasi 1080,65041 dengan jumlah observasi sebanyak 48.
4.3. Pengujian Asumsi Klasik
Untuk menghasilkan suatu model regresi yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis,
maka dalam penelitian ini perlu dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu yang meliputi: uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji
autokorelasi yang dilakukan sebagai berikut:
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan menguji apakah variabel residual berdistribusi normal atau tidak. Uji statistik yang dapat digunakan untuk
menguji apakah residual berdistribusi normal adalah uji statistik non parametric Kolmogorov-smirnov K-S dengan membuat hipotesis:
H : data residual berdistribusi normal
H
a
: data residual tidak berdistribusi normal Apabila nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 maka H
diterima dan sebaliknya jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka H
ditolak atau H
a
diterima.
Universitas Sumatera Utara
64
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 48
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation 5.09800104
Most Extreme Differences Absolute
.068 Positive
.068 Negative
-.053 Kolmogorov-Smirnov Z
.472 Asymp. Sig. 2-tailed
.979 a. Test distribution is Normal.
Dari hasil pengolahan data pada tabel 4.7 diperoleh besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0.472 dan signifikan pada 0,979. Nilai
signifikasi lebih besar dari 0,05 maka H diterima yang berarti data residual
berdistribusi normal. Data yang berdistribusi normal tersebut juga dapat dilihat melalui grafik histogram dan grafik normal plot data.
Universitas Sumatera Utara
65
Gambar 4.1 Histogram
Grafik histogram pada Gambar 4.1 menunjukkan pola distribusi normal karena grafik tidak menceng kiri maupun menceng kanan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Demikian pula hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik
normal p-plot.
Universitas Sumatera Utara
66
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot
Pada Gambar 4.2 grafik normal p-plot terlihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas