34
a. Jika nilai Z” 1,1 maka termasuk perusahaan yang bangkrut.
b. Jika nilai 1,1 Z” 2,6 maka termasuk grey area tidak dapat
ditentukan apakah perusahaan sehat ataupun mengalami kebangkrutan.
c. Jika nilai Z” 2,6 maka termasuk perusahaan yang tidak bangkrut.
2.2 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Metodelogi Hasil
Pembahasan
1. Riska Ayu
Setiawati 2015
Penggunaan Binary Logit
Untuk Prediksi Financial
Distress Pada Perusahaan
Sektor Industri Manufaktur
yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia BEI Periode 2009-
2013 Vol. 4, No. 1 2015
Variabel Independen:
Rasio likuiditas, rasio solvency,
rasio leverage, rasio efisiensi,
rasio profitabilitas, dan
rasio arus kas. Variabel
Dependen: Financial
Distress Model Uji
MANOVA dan Teknik
Binary Logit Rasio likuiditas,
rasio solvency, rasio leverage,
rasio efisiensi, rasio
profitabilitas, dan rasio arus
kas berpengaruh signifikan dan
dominan dalam memprediksi
financial distress.
2. Ni Luh
Made Ayu Widhiari dan
Ni K. Lely Aryani
Merkusiwati 2015
Pengaruh Rasio Likuiditas,
Leverage, Operating
Capacity dan Sales Growth
Terhadap Financial
Distress Vol.11 No.2,
2015. ISSN:2302-
8556 Variabel
Independen: Rasio likuiditas,
rasio leverage, rasio operating
capacity dan sales growth.
Variabel Dependen:
Financial Distress
Teknik Analisis
Regresi Logistik
Rasio likuiditas, operating
capacity dan sales growth
mampu mempengaruhi
financial distress dengan
arah negatif, sedangkan rasio
leverage tidak mampu
mempengaruhi financial
distress.
Universitas Sumatera Utara
35
No Peneliti
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Metodelogi Hasil
Pembahasan
3. Vo Xuan
Vinh 2015
Journal of Economics and
Development, Using
Accounting Ratio in
Predicting Financial
Distress: An Empirical
Investigation in the Vietnam
Stock Market Vol.17 No.1,
April 2015, pp.41-49.
ISSN: 1859- 0020
Variabel Independen:
WOCA working capital ratio,
PROFIT gross profit margin,
EPS earnings per share, Leverage
Ratio, CASH cash flow ratio,
TURN assets turnover ratio,
S_CASH the ratio of sales to
cash, S_RECE the ratio of sales
to receivables. Variabel
Dependen: Financial
Distress Logistic
Regression Model
Working capital ratio, gross
profit margin, cash flow ratio,
assets turnover ratio dan
leverage ratio berpengaruh
terhadap financial
distress, sedangkan
earnings per share, the ratio
of sales to cash, the ratio of
sales to receivables
tidak berpengaruh
terhadap financial
distress.
4. Ahmad
Khaliq, Basheer
Hussein Motawe
Altarturi, Hassanudin
Mohd Thas Thaker, Md
Yousuf Harun dan
Nurun Nahar 2014
International Journal of
Economics, Finance and
Management, Identifying
Financial Distress Firms:
A Case Study of
Makaysia’s Goverrnment
Linked Companies
GLC Vol.3 No.3,
April 2014 ISSN: 2307-
2466
Variabel Independen:
Liquidity Ratio Current ratio
and Debt ratio. Variabel
Dependen: Financial
Distress Z Score
Statistics Model
Current ratio and Debt ratio
tidak berpengaruh
terhadap prediksi
financial distress
perusahaan.
5 Amalendu
Bhunia dan Journal of
Management Research,
Variabel Independen:
Liquidity ratio, Multiple
Discriminant Analysis
MDA Liquidity ratio
dan Profitability ratio
Universitas Sumatera Utara
36
2.3 Kerangka Konseptual
Metode Z-Score Altman adalah suatu alat yang memperhitungkan dan menggabungkan beberapa rasio-rasio keuangan tertentu dalam perusahaan dalam
suatu persamaan diskriminan yang akan menghasilkan skor tertentu yang akan menunjukkan tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan. Metode Z-Score
Altman menggunakan berbagai rasio untuk menciptakan alat prediksi kesulitan. Karakteristik rasio tersebut digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan
kesulitan keuangan masa depan. Kesulitan keuangan tersebut akan tergambar pada rasio-rasio yang telah diperhitungkan Riadi, 2013.
No Peneliti
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Metodelogi Hasil
Pembahasan
Ruchira Sarkar
2011 A Study of
Financial Distress based
on MDA Vol.3 No.2: E8,
2011 ISSN: 1941-
899X Profitability ratio
and Solvency ratio.
Variabel Dependen:
Financial Distress
berpengaruh dalam
memprediksi financial
distress, sedangkan
solvency ratio tidak
bepengaruh terhadap
financial distress.
6. Wahyu
Widarjo dan Doddy
Setiawan 2009
Jurnal Bisnis dan Akuntansi,
Pengaruh Rasio Keuangan
Terhadap Kondisi
Financial Distress
Perusahaan Otomotif
Vol.11, No.2 Agustus 2009,
Hlm. 107-119 Variabel
Independen: Rasio Likuiditas
dan Rasio Profitabilitas,
Rasio Financial Leverage dan
Pertumbuhan Penjualan.
Variabel Dependen:
Financial Distress
Model Regresi
Logit Hanya rasio
likuiditas dan rasio
profitabilitas yang
berpengaruh negatif terhadap
financial distress
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
37
Working Capital to Total Assets Ratio WCTA. Rasio ini bertujuan untuk mengukur besarnya aset likuid apabila dibandingkan dengan keseluruhan aset
yang dimiliki untuk memprediksi kebangkrutan. Rasio ini mewakili dari rasio- rasio likuiditas yang mana masuk dalam rasio lancar. Dimana rasio lancar current
ratio menyatakan hubungan relatif antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rentained Earnings To Total Assets Ratio RETA. Rasio ini berguna untuk
mengukur apakah laba secara kumulatif mampu untuk mengimbangi jumlah aset .Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba ditahan
dari total aktiva perusahaan. Laba ditahan merupakan laba yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham.
Earning Before Interest and Taxes to Total Assets Ratio EBITTA. Rasio ini berguna untuk mengukur profitabilitas suatu bisnis tanpa memandang seberapa
besar utang dari perusahaan .Rasio ini mewakili rasio profitabilitas. Book Value of Equity to Total Liabilities Ratio BVETL. Rasio ini berguna untuk mengukur
tingkat leverage dari suatu perusahaan. Dimana rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat pengelolaan sumber dana perusahaan Sari, 2012.
Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka konseptual dapat dibuat secara sistematis sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
38
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
1. Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Financial Distress
Rasio likuiditas yang digunakan adalah Working Capital to Total Assets Ratio WCTA. Working capital to total asset merupakan ukuran asset lancar
perusahaan dengan total kapitalisasinya Lakhsan dan Wijekoon, 2013. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan modal
kerja bersih dari seluruh total aset yang dimilikinya. Modal kerja ini digunakan untuk membiayai operasi perusahaan atau menanggulangi
kesulitan-kesulitan keuangan yang mungkin terjadi Fitriyah dan Hariyati, 2013. Modal kerja yang besar menunjukkan bahwa perusahaan mampu
Rasio Likuiditas X
1
Rasio Profitabilitas X
2
Rasio Rentabilitas Ekonomi X
3
Rasio Leverage X
4
Financial Distress
Y
Universitas Sumatera Utara