Penentuan nilai IC Fraksinasi dengan etilasetat

29 diukur serapannya pada spektrofotometer uv-visibel pada panjang gelombang 516 nm. Gambar spektrofotometer UVVis dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 55.

3.9.6 Penentuan persen peredaman

Kemampuan antioksidan diukur sebagai penurunan absorbansi larutan DPPH peredaman warna ungu DPPH akibatnya adanya penambahan larutan uji. Nilai absorbansi larutan DPPH sebelum dan sesudah penambahan larutan uji tersebut dihitung sebagai persen peredaman. Peredaman = 100 x kontrol A sampel A - kontrol A Keterangan : A kontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel A sampel = Absorbansi mengandung sampel Hasil perhitungan persen perdaman radikal bebas DPPH dapat dilihat pada Lampiran 9, halaman 56-61.

3.9.7 Penentuan nilai IC

50 Nilai IC 50 merupakan bilangan yang menunjukkan konsentrasi sampel uji mcgml yang memberikan peredaman DPPH sebesar 50 mampu menghambat meredam proses oksidasi sebesar 50. Nilai 0 berarti tidak mempunyai aktivitas antioksidan, sedangkan nilai 100 berarti peredaman total dan pengujian perlu dilanjutkan dengan pengenceran larutan uji untuk melihat batas konsentrasi aktivitasnya. Hasil perhitungan dimasukkan ke dalam persamaan regresi dengan konsentrasi ekstrak mcgml sebagai absis sumbu X dan nilai peredaman antioksidan sebagai ordinatnya sumbu Y. Secara spesifik, suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat jika nilai IC 50 kurang dari 50 mcgml, kuat untuk IC 50 bernilai 50-100 mcgml, sedang jika IC 50 bernilai 100- Universitas Sumatera Utara 30 150 mcgml, dan lemah jika IC 50 bernilai 151-200 mcgml Mardawati, 2008. Hasil perhitungan IC 50 dapat dilihat pada Lampiran 10, halaman 62-65. Universitas Sumatera Utara 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Identifikasi Hewan

Hasil identifikasi hewan yang dilteliti dilakukan oleh Pusat Penelitian Oseanografi LIPI hasilnya adalah hewan teripang jenis Holothuria atra Jaeger, marga Holothuria, suku Holothuroiidae, bangsa Aspidochirotida, kelas Holothuroidea dan filum Echinodermata. 4.2 Hasil Karakteristik Hewan 4.2.1 Hasil pemeriksaan makroskopik Hasil pemeriksaan teripang segar secara makroskopik yaitu berukuran panjang 28 cm, lebar 7,80 cm dan berat 810 g. Terdapat tonjolan-tonjolan pada permukaan tubuh, berlendir, berwarna hitam dan berbau khas. Hasil pemeriksaan makroskopik serbuk simplisia yaitu berwarna coklat kehitaman, rasa asin dan berbau khas.

4.2.2 Hasil pemeriksaan mikroskopik

Pemeriksaan dilakukan terhadap serbuk siimplisia hewan teripang Holothuria atra Jaeger. Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia hewan menunjukkan adanya tiga jenis spikula yang berbeda tipe yaitu tipe rosettes,tipe rod dan tipe pseudo-button.

4.2.3 Hasil pemeriksaan karakteristik

Hasil pemeriksaan karakteristik meliputi penetapan kadar air, penetapan kadar sari larut air, penetapan kadar sari larut etanol, penetapan kadar abu total dan penetapan kadar abu tidak larut asam serbuk simplisia teripang dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini. Universitas Sumatera Utara