7
2.1.3 Habitat
Teripang laut hampir ditemui pada semua habitat dalam lingkungan laut tetapi lebih tersebar dan mempunyai distribusi yang besar pada kawasan terumbu
karang yang dangkal dengan kedalaman kira-kira 5 meter. Teripang laut bisa dijumpai pada kawasan pasang surut hingga dasar lautan yang dalam 20 meter
Kwang, 2013. 2.1.4 Morfologi hewan
Teripang Holothuria atra mempunyai tubuh yang berbentuk langsing memanjang. Warna tubuh hitam, dengan tentakel kekuning-kuningan sepanjang
15-20 cm. Jenis ini hidup di perairan atau diantara karang yang tertutup pasir. Badannya tertutup pasir sehingga hanya nelayan yang biasa menangkapnya yang
tahu persis tempat persembunyiannya Ghufran dan Kordi, 2010. Bagian oral teripang laut dikenali dengan adanya tentakel di bagian
tersebut sedangkan bagian anus atau aboral teripang laut terdapat saluran kloaka. Kebanyakan teripang laut merupakan pemakan endapan yang akan menelan
sedimen dan mengekstrak komponen organik dalam sedimen Kwang, 2013. Jenis kelamin teripang laut tidak dapat dibedakan secara morfologi luar
dan hanya dapat diidentifikasi dengan memperhatikan warna gonad di bawah mikroskop dan secara histologi. Gonad jantan pada Holothuria atra berwarna
kuning sedangkan betina berwarna merah jambu Kwang, 2013.
2.1.4 Reproduksi hewan
Teripang bersifat gonochoristic, yaitu ada hewan jantan dan hewan betina, meskipun tidak terlihat adanya perbedaan bentuk luar secara jelas. Kebiasaan
berkembang biak pada setiap jenis teripang berbeda-beda. Teripang memijah pada musim kemarau, dimana suhu air diperairan cukup tinggi dan stabil. Seekor induk
Universitas Sumatera Utara
8 betina berukuran 600 g dapat mengeluarkan telur 4-5 juta butir dengan ukuran
bervariasi antara 160-180 mikron Ghufran dan Kordi, 2010. Proses pembuahan terjadi diluar tubuh. Teripang betina biasanya
mengeluarkan telur-telurnya terlebih dahulu, kemudian langsung dibuahi oleh sperma jantan. Beberapa jenis teripang di laut dalam, setelah telur dibuahi, telur
tersebut akan ditangkap kembali oleh betina dengan tentakelnya, kemudian ditransfer kedalam kantung pengeraman. Telur tersebut akan berkembang dan
menetas 32 jam setelah pembuahan Ghufran dan Kordi, 2010.
2.1.6 Kandungan dan manfaat
Teripang telah dimanfaatkan cukup lama di Indonesia terutama oleh masyarakan sekitar pantai sebagai bahan makanan. Sebagai bahan pangan,
teripang mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi. Manfaat teripang untuk kesehatan juga sangat banyak, teripang memiliki kandungan Cell Growth factor
yang mampu merangsang regenerasi sel dan jaringan yang rusak. Teripang kering mempunyai kadar protein tinggi, yaitu 82 dan mengandung asam lemak tidak
jenuh yang penting untuk kesehatan jantung dan mujarab memperkuat sel hati untuk mengeluarkan antibodi. Teripang juga mengandung lebih dari 80 kolagen
menyebabkan teripang disebut imunomodulator Widodo, 2013. Kandungan lain teripang adalah saponin dan SOD Super Oxide
dismutase . Saponin mempunyai struktur yang mirip dengan seyawa aktif dalam
gingseng, ganoderma, dan tumbuhan herbal terkenal lainnya. Senyawa ini diketahui berfungsi sebagai anti kanker anti inflamasi. SOD adalah senyawa yang
bersifat antioksidan, yang diharapkan menjadi alternatif sumber antioksidan alami bagi manusia dimasa mendatang yang mampu menangkal radikal bebas Ghufran
dan Kordi, 2010.
Universitas Sumatera Utara
9
2.1.7 Uraian Kimia a. Saponin