serapannya menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 200 nm sampai 400 nm.
3.3.3.4 Penentuan linearitas kurva kalibrasi cetirizin HCl dalam larutan dapar fosfat pH 6,8
LIB II cetirizin hidrokloridadiambilberturut-turut sebanyak 7,5 mL; 11,25 mL; 15 mL; 18,75 mL dan 22,5 mL. Masing-masing dimasukkan ke dalam
labu ukur 25 mL kemudian dilarutkan dengan larutan dapar fosfat pH 6,8. Dicukupkan volumenya dengan dapar fosfat pH 6,8 hingga garis tandasehingga
diperoleh konsentrasi teoritis masing- masing6 μgmL, 9 μgmL, 12 μgmL,
15 μgmL, dan 18 μgmL. Serapan masing-masing larutandiukurmenggunakan spektrofotometer UV padapanjang gelombang maksimum.
3.3.4 Evaluasi karakteristik ODF cetirizin HCl 3.3.4.1 Karakteristik organoleptik
Karakteristik organoleptik sediaan ODFcetirizin hidrokloridaditentukan melalui pengamatan secara visual meliputi homogenitas, warna, bau, tekstur dan
rasaoleh 10 orang panelis Kalyan and Bansal, 2012.
3.3.4.2 Bobot dan ketebalan film
Evaluasi bobot film dilakukan dengan menimbang satu per satu film yang dipilih secara acak sebanyak enam film setiap formula.Berat setiap film tidak
boleh menyimpang secara signifikan dari bobot rata-rata Galgatte, et al., 2013.
Evaluasi ketebalan film dilakukan dengan mengukur ketebalan film pada bagian tengah dan keempat sudutnya menggunakan mikrometer sekrup terhadap
enam film setiap formula.Nilai rata-rata ketebalan film dihitung dan standar deviasi harus kurang dari 5 Kalyan and Bansal, 2012.
Universitas Sumatera Utara
3.3.4.3 pHsediaan
Sebuah film diletakkan dalam beker gelas, dilarutkan dengan 5 mL air suling.pH sediaan diukur menggunakan pH meter.Pengukuran dilakukan terhadap
enam film setiap formula Kalyan and Bansal, 2012.
3.3.4.4 Indeksmengembang
Sebuah film ditimbang dan dicatat bobotnya sebagai W . Film dibiarkan
mengembang di dalam 15 mL medium dapar fosfat pH 6,8 pada cawan petri selama 5 detik. ODF diambil dari cawan petri dan dihilangkan airnya dengan
kertas saring, kemudian ditimbang.Perendaman diulang hingga diperoleh bobot konstan sebagai W
t
. Indeks mengembang dihitung dengan persamaan berikut : Indeks mengembang =
�� −�0 �0
� 100
Keterangan,W
t
: berat film pada waktu t W
: berat film pada waktu 0 Reddy and Ramanareddy, 2015
3.3.4.5 Waktu hancur
Sediaan ODFcetirizin hidroklorida dimasukkanpada masing-masing tabung dari keranjang,digunakan air suling sebagai medium dengan suhu 37 ±
0,5
o
C kemudian alat dijalankan. Waktu hancur diamati pada masing masing film. Film dikatakan hancur ketika tidak ada lagi film yang tersisa di dalam keranjang
Anand, et al., 2007.
3.3.4.6 Penetapankadarcetirizin HCldalam film
Satu lembar film dilarutkan dengan dapar fosfat pH 6,8 dalam labu ukur 100 mL, 3 mL larutan tersebut kemudian diencerkan dengan dapar fosfat pH 6,8
hingga 25 mL. Jumlah cetirizin hidroklorida ditentukan dengan
Universitas Sumatera Utara
spektrofotometerpada panjang gelombang maksimum. Rata-rata kandungan obat dari tiga lembar film dihitung Mohamed, et al., 2011
3.3.4.7Uji disolusi
Uji disolusi dilakukan dengan alat disolusi tipe dua yaitu metode dayung dengan kecepatan putar 50 rpm, medium disolusi dapar fosfat pH 6,8 sebanyak
900 mL suhu 37 ± 0,5
o
C. Sebuah film dimasukkan ke dalam alat disolusi. Larutan diambil sebanyak 5 mL pada detik ke 20, 40, 60, 80, 100 dan 120. Setiap
pengambilan larutan diganti dengan medium yang sama sebanyak 5 mL sehingga volumenya tetap. Serapan larutan dihitung pada panjang gelombang maksimum
Anand, et al., 2007.
3.4 Analisis Data Secara Statistik
Analisis data secara statistik dilakukan menggunakan program SPSS 18.0 melalui uji ANOVA untuk membandingkan nilai rata-rata dari data yang
dihasilkan pada evaluasi ODF dengan signifikansi p 0,05.
Universitas Sumatera Utara