Pembuatan dan Evaluasi secara In Vitro Sediaan Oral Dissolving Film (ODF) Chlorpheniramine Maleate Menggunakan Kombinasi Polimer Hidroksi Propil Metil Selulosa (HPMC) dan Pektin

(1)

Lampiran 1. Perhitungan pembuatan Oral Dissolving Film chlorpheniramine maleate

Sebagai contoh ODF Formula 1 (Formula dengan menggunakan polimer

HPMC tunggal / 4 : 1). Dibuat formula untuk 16 film (1 batch), ukuran film 2 cm

x 2 cm , tiap film mengandung 4 mg chlorpheniramine maleate, ukuran cetakan

film 8 cmx 8 cm.

- Chlorpheniramine maleate : 4 mg x 16 film = 64 mg

- Polimer (HPMC) : 3% (w/v) dari air = 3/100 x 15 ml = 0,45 g

= 450 mg

- Gliserin : 15% dari polimer = 15/100 x 450 mg

= 67,5 mg

- Polisorbat 80 2,98% : 2,98/100 x 686 = 20,5 mg

- Asam sitrat 4,37% : 4,37/100 x 686 = 30 mg

- Sorbitol 2,91% : 2,91/100 x 686 = 20 mg

- Aspartam 4,95 % : 4,95/100 x 686 mg = 34 mg

- Aquadest : 15 ml


(2)

Lampiran 2. Skema pembuatan larutan induk baku chlorpheniramine maleate

Dimasukkan ke dalam labu tentukur

100 mL

Dilarutkan dengan dapar fosfat pH

6,8

Dicukupkan volumenya hingga garis

tanda

Dipipet 10 mL dimasukkan ke dalam

labu tentukur 100 mL

Dilarutkan dengan dapar fosfat pH

6,8

Dicukupkan volumenya hingga garis

tanda LIB I 500 µg/mL

LIB II 50 µ g/mL Chlorpheniramine


(3)

Lampiran 3. Skema pengenceran LIB chlorpheniramine maleate untuk penentuan panjang gelombang serapan optimum

Dipipet 10,5 mL dimasukkan ke dalam labu

tentukur 25 mL

Dilarutkan dengan dapar fosfat pH 6,8

Dicukupkan volumenya hingga garis tanda LIB II 50 µ g/mL

Larutan chlorpheniramine maleate 21,18 µg/mL

Dibaca serapan chlorpheniramine maleate pada panjang gelombang 200 – 400 nm


(4)

Lampiran 4. Skema pengenceran LIB II chlorpheniramine maleate untuk penentuan linearitas kurva kalibrasi

Sebanyak masing-masing jumlah LIB II

dimasukkan ke dalam labu tentukur 25

mL

Dilarutkan dengan dapar fosfat pH 6,8

Dicukupkan volumenya hingga garis

tanda LIB II 50 µ g/mL

7,5 mL

10 mL

5 mL 12 mL 14,5 mL

Larutan chlorpheniramine maleate konsentrasi 10 µg/mL

Larutan chlorpheniramine maleate konsentrasi 15 µg/mL

Larutan chlorpheniramine maleate konsentrasi 19,5 µg/mL

Larutan chlorpheniramine maleate konsentrasi 24 µg/mL

L

Larutan chlorpheniramine maleate konsentrasi 29


(5)

Lampiran 5. Skema pembuatan sediaan ODF chlorpheniramine maleate

Dikembangkan dalam air suling

selama 10 menit Dilarutkan dalam air

Diaduk hingga homogen suling

Ditambahkan Plasticizer (Gliserin), Diaduk hingga

diaduk hingga homogen homogen

Ditambahkan essence melon Diaduk hingga homogen Dituang ke dalam cetakan

Dikeringkan pada lemari pengering selama 1x 24 jam

Dikeluarkan dari cetakan

Dipotong dengan ukuran 2 cm x 2cm Polimer: (HPMC) /

(HPMC + Pektin) / (Pektin)

Larutan polimer dan Plasticizer

Aspartam + asam sitrat + sorbitol +

Polisorbat 80

Chlorpheniramine maleate

Larutan bahan obat, saliva stimulating agent, pemanis

dan surfaktan

Larutan ODF chlorpheniramine maleate

Sediaan ODF chlorpheniramine maleate


(6)

Lampiran 6. Gambar spektrum panjang gelombang serapan optimum chlorpheniramine maleate dalam larutan dapar fosfat pH 6,8


(7)

(8)

Lampiran 8. Data hasil penimbangan bobot ODF chlorpheniramine maleate

Pengujian

Bobot (mg)

F1 F2 F3 F4 F5

Bobot 6

film (mg)

240,6 240,2 240,4 240,6 240,4

Bobot tiap

film (mg)

39,5 40,2 40,0 40,2 40,0

40,0 40,2 40,0 40,1 40,0

40,2 40,0 39,5 40,1 40,1

43,2 40,1 40,2 39,8 39,7

40,1 40,1 40,4 40,2 40,3

37,6 39,6 40,3 40,2 40,3

Bobot

rata-rata

(mg) ± SD

40,1

±0,0001

40 ± 0,0002 40 ±

0,0003

40,1

±0,0001


(9)

Lampiran 9. Data hasil pengukuran ketebalan ODF chlorpheniramine maleate

Formula

Tebal Film (mm)

1 2 3 4 5 6 Rata-rata ± SD

F1 0,17 0,146 0,13 0,146 0,13 0,138 0,148 ± 0,020

F2 0,102 0,100 0,096 0,096 0,100 0,100 0,099 ± 0,003

F3 0,096 0,108 0,096 0,108 0,096 0,096 0,1 ± 0,006

F4 0,132 0,118 0,118 0,124 0,124 0,132 0,124 ± 0,006


(10)

Lampiran 10. Data hasil pengukuran pH sediaan

Formula

pH Sediaan

Rata-rata ± SD

1 2 3 4 5 6

F1 6,5 6,4 6,6 6,5 6,4 6,6 6,5 ± 0,089

F2 6,5 6,5 6,5 6,6 6,4 6,5 6,5 ± 0,063

F3 6,4 6,5 6,5 6,4 6,5 6,5 6,46 ± 0,051

F4 6,5 6,6 6,5 6,5 6,6 6,5 6,53 ± 0,051


(11)

Lampiran 11. Contoh perhitungan indeks mengembang

Sebagai contoh ODF Formula 3 (Formula dengan HPMC dan pektin 1:3).

Rumus indeks mengembang (%) = Wt−W 0

W 0 � 100%

Dimana Wt : berat film pada waktu t

W0 : berat film pada waktu 0

Indeks mengembang pada detik ke 10 :

- Pengujian 1

W0 = 39,5 mg Wt = 130

Indeks mengembang (%) = 130−39,5

39,5 � 100 % = 229,11 %

- Pengujian 2

W0 = 40,2 mg Wt = 120

Indeks mengembang (%) =120−40,2

40,2 x 100 % = 198,50 %

- Pengujian 3

W0 = 40,4 mg Wt = 100

Indeks mengembang (%) = 100−40,4

40,4 � 100 % = 147,52 % Indeks mengembang rata-rata pada detik ke 10 =

229 ,11% + 198 ,50 % + 147 ,52%

3 = 191,71 %

Indeks mengembang pada detik ke 20 :

- Pengujian 1

W0 = 39,5 mg Wt = 160

Indeks mengembang (%) =160−39,5

39,5 � 100 % = 305 %


(12)

Lampiran 11. (Lanjutan)

W0 = 40,2 mg Wt = 160

Indeks mengembang (%) = 160−40,2

40,2 x 100 % = 298 %

- Pengujian 3

W0 = 40,4 mg Wt = 140

Indeks mengembang (%) = 140−40,4

40,4 � 100 % = 246,53 % Indeks mengembang rata-rata pada detik ke 20 =

305 % + 298 % + 246 ,53%


(13)

Lampiran 12. Data perhitungan indeks mengembang

Formula 1

Detik ke Pengujian W0(mg) Wt(mg) Wt-W0/ W0 IM (%)

10 1 39,5 70 0,772 77,21

2 40,2 80 0,990 99

3 43,2 80 0,851 85,18

Rata-rata 87,13

20 1 39,5 85 1,151 115,18

2 40,2 96 1,388 138,80

3 43,2 100 1,314 131.48

Rata-rata 128,48

30 1 39,5 130 2,291 229,11

2 40,2 140 2,482 248,25

3 43,2 140 2,240 224,07

Rata-rata 233,81

Formula 2

Detik ke Pengujian W0(mg) Wt(mg) Wt-W0/ W0 IM (%)

10 1 39,6 200 4,050 405

2 40,0 150 2,75 275

3 40,2 140 2,48 248,25

Rata-rata 309,41

20 1 39,6 270 5,818 581,81

2 40,0 240 5,0 500

3 40,2 190 3,726 372,63

Rata-rata 484,81

Formula 3

Detik ke Pengujian W0(mg) Wt(mg) Wt-W0/ W0 IM (%)

10 1 39,5 130 2,291 229,11

2 40,2 120 1,985 198,50

3 40,4 100 1,475 147,52

Rata-rata 191,71

20 1 39,5 160 3,050 305

2 40,2 160 2,980 298

3 40,4 140 2,465 246,53


(14)

Lampiran 12. (Lanjutan)

Formula 4

Detik ke Pengujian W0 Wt Wt-W0/ W0 IM (%)

10 1 39,8 110 1,763 176,38

2 40,1 100 1,493 149,73

3 40,2 95 1,363 136,31

Rata-rata 154,14

20 1 39,8 150 2,768 276,88

2 40,1 160 2,990 299

3 40,2 130 2,233 233,38

Rata-rata 266,42

30 1 39,8 210 4,276 427,63

2 40,1 170 3,239 323,94

3 40,2 100 1,487 148,75

Rata-rata 300,10

Formula 5

Detik ke Pengujian W0 Wt Wt-W0/ W0 IM (%)

10 1 39,7 110 1,770 177,07

2 40,0 100 1,5 150

3 40,3 100 1,481 148,13

Rata-rata 158,40

20 1 39,7 160 3,030 303

2 40,0 140 2,5 250

3 40,3 140 2,473 247,39


(15)

Lampiran 13.Contoh perhitungan penetapan kadar chlorpheniramine maleate dalam film

Sebagai contoh ODF Formula 3 (Formula dengan HPMC : pektin 1:3).

- Pengujian 1

1. Bobot 6 film = 240,4 mg

2. 6 ODF mengandung chlorpheniramine maleate sebanyak = 6 x 4 mg =

24 mg

3. Bobot 1 ODF = 40,0 mg

ODF dengan bobot 40,0 mg mengandung chlorpheniramine maleate

sebanyak = 40,0 ��

240 ,4 �� x 24 mg = 3,993 mg

4. 1 lembar ODF dilarutkan dalam 100 mL dapar fosfat pH 6,8 diperoleh

kadar 3,993 mg/100 mL = 39,93 µg/mL. Dari larutan ini diambil 15 mL

kemudian dilarutkan dalam 25 mL dapar fosfat pH 6,8 sehingga kadar

teoritisnya (Ct) = 15 mL 25 mL x 39,93 µg/mL = 23,960 µg/mL

5. Konsentrasi sampel (Cs)

Nilai absorbansi larutan (A) = 0,29364 dimasukkan ke dalam

persamaan regresi Y = 0,01228X + 0,00309

X = Konsentrasi sampel Y = Absorbansi

0, 29364 = 0,01228X + 0,00309

0,29364 – 0,00309 = 0,01228X

X = 23,660

6. Kadar

=

Cs


(16)

Lampiran 13. (Lanjutan)

= 23,660

23,960

100%

= 98,74 %

- Pengujian 2

1. Bobot 6 film = 240,4 mg

2. 6 ODF mengandung chlorpheniramine maleate sebanyak = 6 x 4 mg =

24 mg

3. Bobot 1 ODF = 39,5 mg

ODF dengan bobot 39,5 mg mengandung chlorpheniramine maleate

sebanyak = 39,5��

240 ,4 �� x 24 mg = 3,943 mg

4. 1 lembar ODF dilarutkan dalam 100 mL dapar fosfat pH 6,8 diperoleh

kadar 3,943 mg/100 mL = 39,43 µg/ mL. Dari larutan ini diambil 15

mL kemudian dilarutkan dalam 25 mL dapar fosfat pH 6,8 sehingga

kadar teoritisnya (Ct) = 25 mL 15 mL x 39,43 µg/mL = 23,660 µg/ mL

5. Konsentrasi sampel (Cs)

Nilai absorbansi larutan (A) = 0,29329 dimasukkan ke dalam

persamaan regresi Y = 0,01228X + 0,00309

X = Konsentrasi sampel Y = Absorbansi

0,29329 = 0,01228X + 0,00309

0,29329 – 0,00309 = 0,01228X

X = 23,631

6. Kadar

=

Cs


(17)

Lampiran 13. (Lanjutan)

= 23,631

23,660

100%

= 99,88 %

- Pengujian 3

1. Bobot 6 film = 240,4 mg

2. 6 ODF mengandung chlorpheniramine maleate sebanyak = 6 x 4 mg =

24 mg

3. Bobot 1 ODF = 40,2 mg

ODF dengan bobot 40,2mg mengandung chlorpheniramine maleate

sebanyak = 40,2��

240 ,4 �� x 24 mg = 4,013 mg

4. 1 lembar ODF dilarutkan dalam 100 mL dapar fosfat pH 6,8 diperoleh

kadar 4,013 mg/100 mL = 40,13 µg/ mL. Dari larutan ini diambil 15

mL kemudian dilarutkan dalam 25 mL dapar fosfat pH 6,8 sehingga

kadar teoritisnya (Ct) = 25 mL 15 mL

x

40,13 µg/ mL = 24,079 µg/ mL 5. Konsentrasi sampel (Cs)

Nilai absorbansi larutan (A) = 0,29448 dimasukkan ke dalam

persamaan regresi Y = 0,01228X + 0,00309

X = Konsentrasi sampel Y = Absorbansi

0,29448 = 0,01228X + 0,00309

0,29448 – 0,00309 = 0,01228X

X = 23,728

6. Kadar

=

Cs


(18)

Lampiran 13. (Lanjutan)

= 23,728

24,079

100%

= 98,54 %

Kadar rata-rata = 98,74 % + 99,88 %+98,54 %


(19)

Lampiran 14.Contoh perhitungan laju disolusi ODF chlorpheniramine maleate

sebagai contoh ODF Formula 3 (Formula dengan HPMC dan pektin 1:3)

1. Konsentrasi (C)

Dengan persamaan regresi Y = 0,01228X + 0,00309

X = Konsentrasi Y = Absorbansi

Pada t = 5 menit, Y = 0,01080

Y = 0,01228X + 0,00309

0,01080 = 0,01228X + 0,00309

0,01080 - 0,00309 = 0,01228X

X =0,627 µg/ mL

2. Faktor Pengenceran (FP)

Fp = (pengenceran dalam labu ukur 25 mL / jumlah pemipetan aliquot

= 25 mL/5 mL = 5

3. Konsentrasi dalam 5 mL

C dalam 5 mL = C x Fp

= 0,627 µg/mL x 5

= 3,135 µg/mL

4. Konsentrasi dalam 900 mL

C dalam 900 = C dalam 5 mL x 900 mL

Contoh pada t = 5 menit

C (5’) = 3,135 µg/ mL x 900 mL = 2821,5µg/ mL

5. Faktor Penambahan

Faktor penambahan pada tn = C dalam 5 mL pada tn – 1 + C dalam 5 mL


(20)

Lampiran 14.(Lanjutan) Fp = 0

6. CTM yang terlepas dalam 900 mL + faktor penambahan

Contoh pada t = 5 menit

CTM yang terlepas = 2821,5 mcg + 0

= 2821,5 mcg

= 2,8215 mg

7. Persen Kumulatif

% Kumulatif = CTM yang terlepas dosis (mg ) x 100%

Dosis CTM = 4 mg

Contoh pada t = 5 menit

% Kumulatif = 2821 ,5 mcg

4000 mcg x 100


(21)

Lampiran 15.Data % kumulatif disolusi semua formula ODF

Formula 1

No. Waktu

(menit) % Kumulatif % Kumulatif rata-rata Standar Deviasi

1 2 3

1 0 0 0 0 0 0

2 5 50,74 53,78 53,58 52,70 1,70

3 10 64,74 65,08 66,93 65,58 1,18

4 15 72,58 74,16 73,82 73,52 0,83

5 20 78,45 81,04 79,47 79,65 1,30

6 25 86,01 88,48 86,35 86,95 1,34

7 30 96,00 93,90 93,67 94,52 1,28

Formula 2

No. Waktu

(menit) % Kumulatif % Kumulatif rata-rata Standar Deviasi

1 2 3

1 0 0 0 0 0 0

2 5 75,49 74,03 76,73 75,42 1,35

3 10 80,51 80,42 79,96 80,30 0,30

4 15 85,37 86,47 85,64 85,83 0,57

5 20 91,20 91,42 91,87 91,50 0,34

6 25 96,01 95,19 95,47 95,56 0,42

7 30 98,08 98,31 98,42 98,27 0,17

Formula 3

No. Waktu

(menit) % Kumulatif % Kumulatif rata-rata Standar Deviasi

1 2 3

1 0 0 0 0 0 0

2 5 70,54 69,98 70,20 70,24 0,28

3 10 77,03 77,48 77,48 77,33 0,26

4 15 84,99 85,44 84,99 85,14 0,26

5 20 90,40 89,96 90,18 90,18 0,22

6 25 94,58 94,81 94,92 94,77 0,17


(22)

Lampiran 15.(Lanjutan)

Formula 4

No. Waktu

(menit) % Kumulatif % Kumulatif rata-rata Standar Deviasi

1 2 3

1 0 0 0 0 0 0

2 5 55,58 54,90 54,90 55,13 0,39

3 10 63,40 64,41 64,75 64,19 0,70

4 15 81,47 79,56 80,80 80,61 0,97

5 20 85,32 86,56 85,66 85,85 0,64

6 25 90,86 89,85 90,41 90,37 0,51

7 30 95,15 95,26 95,37 95,26 0,11

Formula 5

No. Waktu

(menit) % Kumulatif % Kumulatif rata-rata Standar Deviasi

1 2 3

1 0 0 0 0 0 0

2 5 67,05 66,04 67,61 66,90 0,80

3 10 76,80 75,67 76,46 76,31 0,58

4 15 80,48 80,14 82,06 80,89 1,02

5 20 86,01 85,79 85,79 85,86 0,13

6 25 90,41 90,41 90,97 90,60 0,32

7 30 96,38 96,61 96,83 96,61 0,23

Serbuk chlorpheniramine maleate

No. Waktu

(menit) % Kumulatif % Kumulatif rata-rata Standar Deviasi

1 2 3

1 0 0 0 0 0 0

2 5 77,63 78,78 79,61 78,67 0,99

3 10 88,74 89,41 84,69 87,61 2,55

4 15 90,41 91,42 91,87 91,23 0,75

5 20 94,36 95,15 95,15 94,89 0,46

6 25 95,94 96,39 96,62 96,32 0,35


(23)

Lampiran 16. Data perhitungan uji disolusi semua formula ODF

Formula 1 Percobaan 1

Waktu

(menit) Serapan

Konsentrasi CTM (µg/mL) Faktor Pengenceran Konsentrasi CTM dalam 5 mL (µg/mL) Konsentrasi CTM dalam Medium (µg/mL) Faktor Penambahan Total CTM yang terlarut (µg/mL) % Kumulatif

0 0,00000 0 0 0 0 0 0 0

5 0,00894 0,476 5 2,382 2143,350 0,000 2143,350 53,58 10 0,01039 0,594 5 2,972 2674,800 2,382 2677,182 66,93 15 0,01114 0,655 5 3,275 2947,500 5,354 2952,854 73,82 20 0,01175 0,705 5 3,525 3172,500 6,247 3178,747 79,47 25 0,01250 0,766 5 3,830 3447,000 6,800 3453,800 86,35 30 0,01330 0,831 5 4,155 3739,500 7,355 3746,855 93,67

Percobaan 2

Waktu

(menit) Serapan

Konsentrasi CTM (µg/mL) Faktor Pengenceran Konsentrasi CTM dalam 5 mL (µg/mL) Konsentrasi CTM dalam Medium (µg/mL) Faktor Penambahan Total CTM yang terlarut (µg/mL) % Kumulatif

0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0,00896 0,478 5 2,390 2151,000 0,000 2151,000 53,78 10 0,01019 0,578 5 2,890 2601,000 2,390 2603,390 65,08 15 0,01118 0,658 5 3,290 2961,000 5,280 2966,280 74,16 20 0,01192 0,719 5 3,595 3235,500 6,180 3241,680 81,04 25 0,01273 0,785 5 3,925 3532,500 6,885 3539,385 88,48 30 0,01332 0,833 5 4,165 3748,500 7,520 3756,020 93,90 Percobaan 3

Waktu

(menit) Serapan

Konsentrasi CTM (µg/mL) Faktor Pengenceran Konsentrasi CTM dalam 5 mL (µg/mL) Konsentrasi CTM dalam Medium (µg/mL) Faktor Penambahan Total CTM yang terlarut (µg/mL) % Kumulatif

0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0,00864 0,451 5 2,255 2029,500 0,000 2029,500 50,74 10 0,01016 0,575 5 2,875 2587,500 2,255 2589,755 64,74 15 0,01100 0,644 5 3,220 2898,000 5,130 2903,130 72,58 20 0,01164 0,696 5 3,480 3132,000 6,095 3138,095 78,45 25 0,01247 0,763 5 3,815 3433,500 6,700 3440,200 86,01 30 0,01355 0,852 5 4,259 3832,650 7,295 3839,945 96,00


(24)

Lampiran 16.(Lanjutan)

Formula 2 Percobaan 1

Waktu

(menit) Serapan

Konsentrasi CTM (µg/mL) Faktor Pengenceran Konsentrasi CTM dalam 5 mL (µg/mL) Konsentrasi CTM dalam Medium (µg/mL) Faktor Penambahan Total CTM yang terlarut (µg/mL) % Kumulatif

0 0 0,000 0 0 0 0 0 0

5 0,01134 0,671 5 3,355 3019,500 0,000 3019,500 75,49 10 0,01187 0,715 5 3,575 3217,050 3,355 3220,405 80,51 15 0,01239 0,757 5 3,787 3407,850 6,930 3414,780 85,37 20 0,01303 0,809 5 4,045 3640,500 7,361 3647,861 91,20 25 0,01355 0,852 5 4,259 3832,650 7,832 3840,482 96,01 30 0,01378 0,870 5 4,350 3915,000 8,304 3923,304 98,08 Percobaan 2

Percobaan 3

Waktu

(menit) Serapan

Konsentrasi CTM (µg/mL) Faktor Pengenceran Konsentrasi CTM dalam 5 mL (µg/mL) Konsentrasi CTM dalam Medium (µg/mL) Faktor Penambahan Total CTM yang terlarut (µg/mL) % Kumulatif

0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0,01147 0,682 5 3,410 3069,000 0,000 3069,000 76,73 10 0,01181 0,710 5 3,550 3195,000 3,410 3198,410 79,96 15 0,01242 0,760 5 3,799 3418,650 6,960 3425,610 85,64 20 0,01311 0,815 5 4,075 3667,500 7,349 3674,849 91,87 25 0,01349 0,847 5 4,235 3811,050 7,874 3818,924 95,47 30 0,01382 0,873 5 4,365 3928,500 8,310 3936,810 98,42 Waktu

(menit) Serapan

Konsentrasi CTM (µg/mL) Faktor Pengenceran Konsentrasi CTM dalam 5 mL (µg/mL) Konsentrasi CTM dalam Medium (µg/mL) Faktor Penambahan Total CTM yang terlarut (µg/mL) % Kumulatif

0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0,01118 0,658 5 3,290 2961,000 0,000 2961,000 74,03 10 0,01186 0,714 5 3,571 3213,450 3,290 3216,740 80,42 15 0,01251 0,767 5 3,836 3451,950 6,861 3458,811 86,47 20 0,01305 0,811 5 4,055 3649,500 7,406 3656,906 91,42 25 0,01346 0,844 5 4,222 3799,800 7,891 3807,691 95,19 30 0,01380 0,872 5 4,360 3924,000 8,277 3932,277 98,31


(25)

Lampiran 16.(Lanjutan)

Formula 3 Percobaan 1

Percobaan 2

Waktu

(menit) Serapan

Konsentrasi CTM (µg/mL) Faktor Pengenceran Konsentrasi CTM dalam 5 mL (µg/mL) Konsentrasi CTM dalam Medium (µg/mL) Faktor Penambahan Total CTM yang terlarut (µg/mL) % Kumulatif

0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0,01074 0,622 5 3,110 2799,000 0,000 2799,000 69,98 10 0,01155 0,688 5 3,440 3096,000 3,110 3099,110 77,48 15 0,01241 0,758 5 3,790 3411,000 6,550 3417,550 85,44 20 0,01290 0,798 5 3,990 3591,000 7,230 3598,230 89,96 25 0,01342 0,841 5 4,205 3784,500 7,780 3792,280 94,81 30 0,01373 0,866 5 4,330 3897,000 8,195 3905,195 97,63 Percobaan 3

Waktu

(menit) Serapan

Konsentrasi CTM (µg/mL) Faktor Pengenceran Konsentrasi CTM dalam 5 mL

(µg/mL) Konsentrasi CTM dalam Medium (µg/mL) Faktor Penambahan Total CTM yang terlarut (µg/mL) % Kumulatif

0 0 0,000 0 0 0,000 0,000 0 0

5 0,01076 0,624 5 3,120 2808,000 0,000 2808,000 70,20 10 0,01154 0,688 5 3,440 3096,000 3,120 3099,120 77,48 15 0,01236 0,754 5 3,770 3393,000 6,560 3399,560 84,99 20 0,01292 0,800 5 4,000 3600,000 7,210 3607,210 90,18 25 0,01344 0,842 5 4,210 3789,000 7,770 3796,770 94,92 30 0,01375 0,868 5 4,340 3906,000 8,210 3914,210 97,86 Waktu

(menit) Serapan

Konsentrasi CTM (µg/mL) Faktor Pengenceran Konsentrasi CTM dalam 5 mL (µg/mL) Konsentrasi CTM dalam Medium (µg/mL) Faktor Penambahan Total CTM yang terlarut (µg/mL) % Kumulatif

0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0,01080 0,627 5 3,135 2821,500 0,000 2821,500 70,54 10 0,01149 0,684 5 3,420 3078,000 3,135 3081,135 77,03 15 0,01236 0,754 5 3,770 3393,000 6,555 3399,555 84,99 20 0,01294 0,802 5 4,010 3609,000 7,190 3616,190 90,40 25 0,01340 0,839 5 4,195 3775,500 7,780 3783,280 94,58 30 0,01371 0,864 5 4,320 3888,000 8,205 3896,205 97,41


(26)

Lampiran 16.(Lanjutan)

Formula 4 Percobaan 1

Waktu

(menit) Serapan

Konsentrasi CTM (µg/mL) Faktor Pengenceran Konsentrasi CTM dalam 5 mL (µg/mL) Konsentrasi CTM dalam Medium (µg/mL) Faktor Penambahan Total CTM yang terlarut (µg/mL) % Kumulatif

0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0,00916 0,494 5 2,470 2223,000 0 2223,000 55,58 10 0,01001 0,563 5 2,815 2533,500 2,470 2535,970 63,40 15 0,01198 0,723 5 3,615 3253,500 5,285 3258,785 81,47 20 0,01239 0,757 5 3,785 3406,500 6,430 3412,930 85,32 25 0,01299 0,806 5 4,030 3627,000 7,400 3634,400 90,86 30 0,01346 0,844 5 4,220 3798,000 7,815 3805,815 95,15

Percobaan 2

Waktu

(menit) Serapan

Konsentrasi CTM (µg/mL) Faktor Pengenceran Konsentrasi CTM dalam 5 mL (µg/mL) Konsentrasi CTM dalam Medium (µg/mL) Faktor Penambahan Total CTM yang terlarut (µg/mL) % Kumulatif

0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0,00909 0,488 5 2,440 2196,000 0,000 2196,000 54,90 10 0,01012 0,572 5 2,860 2574,000 2,440 2576,440 64,41 15 0,01176 0,706 5 3,530 3177,000 5,300 3182,300 79,56 20 0,01253 0,768 5 3,840 3456,000 6,390 3462,390 86,56 25 0,01288 0,797 5 3,985 3586,500 7,370 3593,870 89,85 30 0,01347 0,845 5 4,225 3802,500 7,825 3810,325 95,26

Percobaan 3

Waktu

(menit) Serapan

Konsentrasi CTM (µg/mL) Faktor Pengenceran Konsentrasi CTM dalam 5 mL (µg/mL) Konsentrasi CTM dalam Medium (µg/mL) Faktor Penambahan Total CTM yang terlarut (µg/mL) % Kumulatif

0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0,00909 0,488 5 2,440 2196,000 0 2196,000 54,90 10 0,01016 0,575 5 2,875 2587,500 2,440 2589,940 64,75 15 0.01190 0,717 5 3,585 3226,500 5,315 3231,815 80,80 20 0,01242 0,760 5 3,800 3420,000 6,460 3426,460 85,66 25 0,01295 0,802 5 4,010 3609,000 7,385 3616,385 90,41 30 0,01348 0,846 5 4,230 3807,000 7,810 3814,810 95,37


(27)

Lampiran 16.(Lanjutan)

Formula 5 Percobaan 1

Percobaan 2

Waktu

(menit) Serapan

Konsentrasi CTM (µg/mL) Faktor Pengenceran Konsentrasi CTM dalam 5 mL (µg/mL) Konsentrasi CTM dalam Medium (µg/mL) Faktor Penambahan Total CTM yang terlarut (µg/mL) % Kumulatif

0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0,01030 0,587 5 2,935 2641,500 0 2641,500 66,04 10 0,01135 0,672 5 3,360 3024,000 2,935 3026,935 75,67 15 0,01183 0,711 5 3,555 3199,500 6,295 3205,795 80,14 20 0,01244 0,761 5 3,805 3424,500 6,915 3431,415 85,79 25 0,01294 0,802 5 4,010 3609,000 7,360 3616,360 90,41 30 0,01362 0,857 5 4,285 3856,500 7,815 3864,315 96,61 Percobaan 3

Waktu

(menit) Serapan

Konsentrasi CTM (µg/mL) Faktor Pengenceran Konsentrasi CTM dalam 5 mL (µg/mL) Konsentrasi CTM dalam Medium (µg/mL) Faktor Penambahan Total CTM yang terlarut (µg/mL) % Kumulatif

0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0,01048 0,601 5 3,005 2704,500 0,000 2704,500 67,61 10 0,01144 0,679 5 3,395 3055,500 3,005 3058,505 76,46 15 0,01204 0,728 5 3,640 3276,000 6,400 3282,400 82,06 20 0,01244 0,761 5 3,805 3424,500 7,035 3431,535 85,79 25 0,01300 0,807 5 4,035 3631,500 7,445 3638,945 90,97 30 0,01364 0,859 5 4,295 3865,500 7,840 3873,340 96,83 Waktu

(menit) Serapan

Konsentrasi CTM (µg/mL) Faktor Pengenceran Konsentrasi CTM dalam 5 mL (µg/mL) Konsentrasi CTM dalam Medium (µg/mL) Faktor Penambahan Total CTM yang terlarut (µg/mL) % Kumulatif

0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0,01042 0,596 5 2,980 2682,000 0,000 2682,000 67,05 10 0,01147 0,682 5 3,410 3069,000 2,980 3071,980 76,80 15 0,01186 0,714 5 3,570 3213,000 6,390 3219,390 80,48 20 0,01247 0,763 5 3,815 3433,500 6,980 3440,480 86,01 25 0,01294 0,802 5 4,010 3609,000 7,385 3616,385 90,41 30 0,01360 0,855 5 4,275 3847,500 7,825 3855,325 96,38


(28)

Lampiran 16.(Lanjutan)

Serbuk chlorpheniramine maleate Percobaan 1

Waktu

(menit) Serapan

Konsentrasi CTM (µg/mL) Faktor Pengenceran Konsentrasi CTM dalam 5 mL (µg/mL) Konsentrasi CTM dalam Medium (µg/mL) Faktor Penambahan Total CTM yang terlarut (µg/mL) % Kumulatif

0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0,01157 0,690 5 3,450 3105,000 0 3105,000 77,63 10 0,01277 0,788 5 3,940 3546,000 3,450 3549,450 88,74 15 0,01294 0,802 5 4,010 3609,000 7,390 3616,390 90,41 20 0,01337 0,837 5 4,185 3766,500 7,950 3774,450 94,36 25 0,01355 0,851 5 4,255 3829,500 8,195 3837,695 95,94 30 0,01395 0,884 5 4,420 3978,000 8,440 3986,440 99,66 Percobaan 2

Waktu

(menit) Serapan

Konsentrasi CTM (µg/mL) Faktor Pengenceran Konsentrasi CTM dalam 5 mL

(µg/mL) Konsentrasi CTM dalam Medium (µg/mL) Faktor Penambahan Total CTM yang terlarut (µg/mL) % Kumulatif

0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0,01169 0,700 5 3,502 3151,350 0,000 3151,350 78,78 10 0,01285 0,794 5 3,970 3573,000 3,502 3576,502 89,41 15 0,01305 0,811 5 4,055 3649,500 7,472 3656,972 91,42 20 0,01346 0,844 5 4,220 3798,000 8,025 3806,025 95,15 25 0,01360 0,855 5 4,275 3847,500 8,275 3855,775 96,39 30 0,01397 0,885 5 4,425 3982,500 8,655 3990,995 99,77 Percobaan 3

Waktu

(menit) Serapan

Konsentrasi CTM (µg/mL) Faktor Pengenceran Konsentrasi CTM dalam 5 mL (µg/mL) Konsentrasi CTM dalam Medium (µg/mL) Faktor Penambahan Total CTM yang terlarut (µg/mL) % Kumulatif

0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0,01178 0,708 5 3,538 3184,200 0,000 3184,200 79,61 10 0,01233 0,752 5 3,760 3384,000 3,538 3387,538 84,69 15 0,01311 0,815 5 4,075 3667,500 7,298 3674,798 91,87 20 0,01346 0,844 5 4,220 3798,000 7,835 3805,835 95,15 25 0,01362 0,857 5 4,285 3856,500 8,295 3864,795 96,62 30 0,01399 0,887 5 4,435 3991,500 8,505 4000,005 100,00


(29)

Lampiran 17. Contoh perhitungan AUC

Sebagai contoh ODF Formula 3 (Formula dengan HPMC dan pektin 1:3).

AUC x-y = (Cx + Cy) / 2 x (Ty – Tx)

Keterangan : Cx = kadar obat pada data waktu x

Cy = kadar obat pada data waktu y

Ty = waktu y

Tx = waktu x

-Pengujian 1

AUC 0- 5 =

0+ 70,54

2 � (5 – 0) = 176,35

AUC 5-10 =

70,54+77,03

2 �(10 -5) = 368,93

AUC 10-15 =

77,03+ 84,99

2 � (15-10) = 405,05

AUC 15-20 =

84,99+90,40

2 � (20 – 15) = 438,48

AUC 20-25 =

90,40+94,58

2 � (25 – 20) = 462,45

AUC 25-30 =

94,58+ 97,41

2 � (30 – 25) = 479,98

AUC total = 176,35 + 368,93+ 405,05 + 438,48 +462,45 + 479,98

= 2331,23

-Pengujian 2

AUC 0- 5 =

0+ 69,98

2 � (5 – 0) = 174,95

AUC 5-10 =

69,98+77,48

2 �(10 -5) = 368,65

AUC 10-15 =

77,48+85,44

2 � (15-10) = 407,30

AUC 15-20 =

85,44+89,96

2 � (20 – 15) = 438,50

AUC 20-25 =

89,96+94,81


(30)

Lampiran 17. (Lanjutan)

AUC 25-30 =

94,81+ 97,63

2 � (30 – 25) = 481,10

AUC total = 174,95+ 368,65+ 407,30+ 438,50+ 461,93+ 481,10 = 2332,43

-Pengujian 3

AUC 0- 5 =

0+ 70,20

2 � (5 – 0) = 175,50

AUC 5-10 =

70,20+77,48

2 �(10 -5) = 369,20

AUC 10-15 =

77,48+84,99

2 � (15-10) = 406,18

AUC 15-20 =

84,99+90,18

2 � (20 – 15) = 437,93

AUC 20-25 =

90,18+94,92

2 � (25 – 20) = 462,75

AUC 25-30=

94,92+ 97,86

2 � (30 – 25) = 481,95

AUC total = 175,50+ 369,20+ 406,18+ 437,93+ 462,75+481,95 = 2333,50

AUC total rata-rata = (2331,23+ 2332,43+ 2333,50) / 3

= 2332,38


(31)

Lampiran 18. Data hasil perhitungan AUC

Formula 1

Formula 2

Waktu (menit)

Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3

% kumulatif

AUC 0 - 30

% kumulatif

AUC 0 - 30

% kumulatif

AUC 0 - 30

0 0 0 0 0 0 0

5 75,49 188,73 74,03 185,08 76,73 191,83

10 80,51 390,00 80,42 386,13 79,96 391,73

15 85,37 414,70 86,47 417,23 85,64 414,00

20 91,20 441,43 91,42 444,73 91,87 443,78

25 96,01 468,03 95,19 466,53 95,47 468,35

30 98,08 485,23 98,31 483,75 98,42 484,73

AUC total = 2388,10 AUC total = 2383,43 AUC total = 2394,40

AUC rata-rata = 2388,64 Waktu

(menit)

Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3

% kumulatif

AUC 0 - 30

% kumulatif

AUC 0 - 30

% kumulatif

AUC 0 - 30

0 0 0 0 0 0 0

5 53,58 133,95 53,78 134,45 50,74 126,85

10 66,93 301,28 65,08 297,15 64,74 288,70

15 73,82 351,88 74,16 348,10 72,58 343,30

20 79,47 383,23 81,04 388,00 78,45 377,58

25 86,35 414,55 88,48 423,80 86,01 411,15

30 93,67 450,05 93,90 455,95 96,00 455,03

AUC total = 2034,92 AUC total = 2047,45 AUC total = 2002,60


(32)

Lampiran 18. (Lanjutan)

Formula 3

Waktu (menit)

Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3

% kumulatif

AUC 0 - 30

% kumulatif

AUC 0 - 30

% kumulatif

AUC 0 - 30

0 0 0 0 0 0 0

5 70,54 176,35 69,98 174,95 70,20 175,50

10 77,03 368,93 77,48 368,65 77,48 369,20

15 84,99 405,05 85,44 407,30 84,99 406,18

20 90,40 438,48 89,96 438,50 90,18 437,93

25 94,58 462,45 94,81 461,93 94,92 462,75

30 97,41 479,98 97,63 481,10 97,86 481,95

AUC total = 2331,23 AUC total = 2332,43 AUC total =2333,50

AUC rata-rata = 2332,38

Formula 4

Waktu (menit)

Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3

% kumulatif

AUC 0 - 30

% kumulatif

AUC 0 - 30

% kumulatif

AUC 0 - 30

0 0 0 0 0 0 0

5 55,58 138,95 54,90 137,25 54,90 137,25

10 63,40 297,45 64,41 298,28 64,75 299,13

15 81,47 362,18 79,56 359,93 80,80 363,88

20 85,32 416,98 86,56 415,30 85,66 416,15

25 90,86 440,45 89,85 441,03 90,41 440,18

30 95,15 465,03 95,26 462,78 95,37 464,45

AUC total = 2121,03 AUC total = 2114,55 AUC total =2121,03


(33)

Lampiran 18. (Lanjutan)

Formula 5

Waktu (menit)

Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3

% kumulatif

AUC 0 - 30

% kumulatif

AUC 0 - 30

% kumulatif

AUC 0 - 30

0 0 0 0 0 0 0

5 67,05 167,63 66,04 165,10 67,61 169,03

10 76,80 359,63 75,67 354,28 76,46 360,18

15 80,48 393,20 80,14 389,53 82,06 396,30

20 86,01 416,23 85,79 414,83 85,79 419,63

25 90,41 441,05 90,41 440,50 90,97 441,90

30 96,38 466,98 96,61 467,55 96,83 469,50

AUC total = 2244,70 AUC total = 2231,78 AUC total = 2256,53

AUC rata-rata = 2244,33

Serbuk chlorpheniramine maleate

Waktu (menit)

Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 1

% kumulatif

AUC 0 - 30

% kumulatif

AUC 0 - 30

% kumulatif

AUC 0 - 30

0 0 0 0 0 0 0

5 77,63 194,08 78,78 196,95 79,61 199,03

10 88,74 415,93 89,41 420,48 84,69 410,75

15 90,41 447,88 91,42 452,08 91,87 441,40

20 94,36 461,93 95,15 466,43 95,15 467,55

25 95,94 475,75 96,39 478,85 96,62 479,43

30 99,66 489,00 99,77 490,40 100 491,55

AUC total = 2484,55 AUC total = 2505,18 AUC total = 2489,70


(34)

Lampiran 19. Uji ANOVA disolusi ODF menit ke 5, 10, 15, 20, 25 dan 30

Descriptives

N Mean

Std. Deviation

Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimu m Maximu m Lower Bound Upper Bound menit_ 0

formula 1 3 ,0000 ,00000 ,00000 ,0000 ,0000 ,00 ,00

formula 2 3 ,0000 ,00000 ,00000 ,0000 ,0000 ,00 ,00

formula 3 3 ,0000 ,00000 ,00000 ,0000 ,0000 ,00 ,00

formula 4 3 ,0000 ,00000 ,00000 ,0000 ,0000 ,00 ,00

formula 5 3 ,0000 ,00000 ,00000 ,0000 ,0000 ,00 ,00

serbuk CTM

3 ,0000 ,00000 ,00000 ,0000 ,0000 ,00 ,00

Total 18 ,0000 ,00000 ,00000 ,0000 ,0000 ,00 ,00

menit_ 5

formula 1 3 52,700 0

1,70035 ,98170 48,4761 56,9239 50,74 53,78

formula 2 3 75,416 7

1,35149 ,78028 72,0594 78,7740 74,03 76,73

formula 3 3 70,240 0

,28213 ,16289 69,5391 70,9409 69,98 70,54

formula 4 3 55,126 7

,39260 ,22667 54,1514 56,1019 54,90 55,58

formula 5 3 66,900 0

,79568 ,45938 64,9234 68,8766 66,04 67,61

serbuk CTM

3 78,673 3

,99430 ,57406 76,2034 81,1433 77,63 79,61

Total 18 66,509

4

9,99428 2,3556 8

61,5394 71,4795 50,74 79,61

menit_ 10

formula 1 3 65,583 3

1,17857 ,68045 62,6556 68,5111 64,74 66,93

formula 2 3 80,296 7

,29501 ,17033 79,5638 81,0295 79,96 80,51

formula 3 3 77,330 0

,25981 ,15000 76,6846 77,9754 77,03 77,48

formula 4 3 64,186 7

,70216 ,40539 62,4424 65,9309 63,40 64,75

formula 5 3 76,310 0


(35)

serbuk CTM

3 87,613 3

2,55375 1,4744 1

81,2695 93,9572 84,69 89,41

Total 18 75,220

0

8,45963 1,9939 5

71,0131 79,4269 63,40 89,41

menit_ 15

formula 1 3 73,520 0

,83162 ,48014 71,4541 75,5859 72,58 74,16

formula 2 3 85,826 7

,57327 ,33097 84,4026 87,2507 85,37 86,47

formula 3 3 85,140 0

,25981 ,15000 84,4946 85,7854 84,99 85,44

formula 4 3 80,610 0

,96907 ,55949 78,2027 83,0173 79,56 81,47

formula 5 3 80,893 3

1,02456 ,59153 78,3482 83,4385 80,14 82,06

serbuk CTM

3 91,233 3

,74769 ,43168 89,3760 93,0907 90,41 91,87

Total 18 82,870

6

5,67815 1,3383 5

80,0469 85,6942 72,58 91,87

menit_ 20

formula 1 3 79,653 3

1,30470 ,75327 76,4123 82,8944 78,45 81,04

formula 2 3 91,496 7

,34152 ,19717 90,6483 92,3450 91,20 91,87

formula 3 3 90,180 0

,22000 ,12702 89,6335 90,7265 89,96 90,40

formula 4 3 85,846 7

,64073 ,36992 84,2550 87,4383 85,32 86,56

formula 5 3 85,863 3

,12702 ,07333 85,5478 86,1789 85,79 86,01

serbuk CTM

3 94,886 7

,45611 ,26333 93,7536 96,0197 94,36 95,15

Total 18 87,987

8

5,05746 1,1920 5

85,4728 90,5028 78,45 95,15

menit_ 25

formula 1 3 86,946 7

1,33874 ,77292 83,6210 90,2723 86,01 88,48

formula 2 3 95,556 7

,41681 ,24065 94,5212 96,5921 95,19 96,01

formula 3 3 94,770 0

,17349 ,10017 94,3390 95,2010 94,58 94,92


(36)

formula 4 3 90,373 3

,50600 ,29214 89,1164 91,6303 89,85 90,86

formula 5 3 90,596 7

,32332 ,18667 89,7935 91,3998 90,41 90,97

serbuk CTM

3 96,316 7

,34588 ,19969 95,4575 97,1759 95,94 96,62

Total 18 92,426

7

3,50629 ,82644 90,6830 94,1703 86,01 96,62

menit_ 30

formula 1 3 94,523 3

1,28399 ,74131 91,3337 97,7129 93,67 96,00

formula 2 3 98,270 0

,17349 ,10017 97,8390 98,7010 98,08 98,42

formula 3 3 97,633 3

,22502 ,12991 97,0744 98,1923 97,41 97,86

formula 4 3 95,260 0

,11000 ,06351 94,9867 95,5333 95,15 95,37

formula 5 3 96,606 7

,22502 ,12991 96,0477 97,1656 96,38 96,83

serbuk CTM

3 99,810 0

,17349 ,10017 99,3790 100,2410 99,66 100,00

Total 18 97,017

2

1,89919 ,44764 96,0728 97,9617 93,67 100,00

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

menit_0 . 5 . .

menit_5 2,290 5 12 ,111

menit_10 6,727 5 12 ,003

menit_15 1,270 5 12 ,338

menit_20 2,960 5 12 ,057

menit_25 4,931 5 12 ,011

menit_30 9,132 5 12 ,001


(37)

Lampiran 19. (Lanjutan)

ANOVA

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

menit_0 Between Groups ,000 5 ,000 . .

Within Groups ,000 12 ,000

Total ,000 17

menit_5 Between Groups 1684,910 5 336,982 307,596 ,000

Within Groups 13,146 12 1,096

Total 1698,057 17

menit_10 Between Groups 1198,822 5 239,764 161,742 ,000

Within Groups 17,789 12 1,482

Total 1216,610 17

menit_15 Between Groups 540,832 5 108,166 178,512 ,000

Within Groups 7,271 12 ,606

Total 548,103 17

menit_20 Between Groups 429,820 5 85,964 206,152 ,000

Within Groups 5,004 12 ,417

Total 434,824 17

menit_25 Between Groups 204,047 5 40,809 98,881 ,000

Within Groups 4,953 12 ,413

Total 209,000 17

menit_30 Between Groups 57,674 5 11,535 37,981 ,000

Within Groups 3,644 12 ,304


(38)

Lampiran 19. (Lanjutan) Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

menit_5

Duncana formula

N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4 5 6

formula 1 3 52,7000

formula 4 3 55,1267

formula 5 3 66,9000

formula 3 3 70,2400

formula 2 3 75,4167

serbuk CTM 3 78,6733

Sig. 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

menit_10

Duncana formula

N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

formula 4 3 64,1867

formula 1 3 65,5833

formula 5 3 76,3100

formula 3 3 77,3300

formula 2 3 80,2967

serbuk CTM 3 87,6133

Sig. ,185 ,325 1,000 1,000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.


(39)

Lampiran 19. (Lanjutan)

menit_15

Duncana formula

N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

formula 1 3 73,5200

formula 4 3 80,6100

formula 5 3 80,8933

formula 3 3 85,1400

formula 2 3 85,8267

serbuk CTM 3 91,2333

Sig. 1,000 ,664 ,301 1,000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

menit_20

Duncana formula

N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4 5

formula 1 3 79,6533

formula 4 3 85,8467

formula 5 3 85,8633

formula 3 3 90,1800

formula 2 3 91,4967

serbuk CTM 3 94,8867

Sig. 1,000 ,975 1,000 1,000 1,000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.


(40)

Lampiran 19. (Lanjutan)

menit_25

Duncana formula

N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

formula 1 3 86,9467

formula 4 3 90,3733

formula 5 3 90,5967

formula 3 3 94,7700

formula 2 3 95,5567 95,5567

serbuk CTM 3 96,3167

Sig. 1,000 ,678 ,160 ,173

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

menit_30

Duncana formula

N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

formula 1 3 94,5233

formula 4 3 95,2600

formula 5 3 96,6067

formula 3 3 97,6333

formula 2 3 98,2700

serbuk CTM 3 99,8100

Sig. ,128 1,000 ,183 1,000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.


(41)

Lampiran 20. Uji ANOVA AUC

Descriptives

AUC

N Mean

Std. Deviation

Std. Error

95% Confidence Interval for Mean Minimu m Maximu m Lower Bound Upper Bound Formula 1 3 2028,323

3

23,14125 13,3606 1

1970,8373 2085,8094 2002,60 2047,45

Formula 2 3 2388,643 3

5,50515 3,17840 2374,9678 2402,3189 2383,43 2394,40

Formula 3 3 2332,386 7

1,13562 ,65565 2329,5656 2335,2077 2331,23 2333,50

Formula 4 3 2118,870 0

3,74123 2,16000 2109,5763 2128,1637 2114,55 2121,03

Formula 5 3 2244,336 7

12,37900 7,14702 2213,5855 2275,0878 2231,78 2256,53

Serbuk CTM

3 2493,143 3

10,73739 6,19924 2466,4702 2519,8165 2484,55 2505,18

Total 18 2267,617

2

162,80635 38,3738 2

2186,6555 2348,5789 2002,60 2505,18

Test of Homogeneity of Variances

AUC

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3,603 5 12 ,032

ANOVA

AUC

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 448901,139 5 89780,228 634,010 ,000

Within Groups 1699,284 12 141,607


(42)

Lampiran 20. (Lanjutan) Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

AUC

Duncana Formula

N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4 5 6

Formula 1 3 2028,3233

Formula 4 3 2118,8700

Formula 5 3 2244,3367

Formula 3 3 2332,3867

Formula 2 3 2388,6433

Serbuk CTM

3 2493,1433

Sig. 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.


(43)

(44)

(45)

(46)

(47)

Lampiran 24. Gambar ODF chlorpheniramine maleate

(a)

(b)

(c)

(d)

(e)


(48)

Lampiran 24.(Lanjutan) Keterangan:

(a) : ODF yang mengandung CTM dikeringkan di lemari pengering

(b) : ODF yang mengandung CTM Formula 1

(c) : ODF yang mengandung CTM Formula 2

(d) : ODF yang mengandung CTM Formula 3

(e) : ODF yang mengandung CTM Formula 4


(49)

Lampiran 25. Gambar alat yang digunakan

(a)

(b)

(c)

(d)

(e)


(50)

Lampiran 25. (Lanjutan)

(g)

(h)

Keterangan:

(a) : Spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu)

(b) : Mikrometer sekrup (Mutitoyo)

(c) : pH meter (Hanna)

(d) : Alat uji waktu hancur (Copley)

(e) : Neraca analitik (Dickson)

(f) :Cetakan film

(g) : Alat uji disolusi (Copley)


(51)

Lampiran 26. Gambar uji indeks mengembang (Contoh Formula 1)

(a)

(c)

(b)

(d)

Keterangan:

a. : ODF yang mengandung CTM direndam dalam larutan dapar fosfat pH

6,8

b. : ODF yang mengandung CTM setelah direndam dalam larutan dapar

fosfat pH 6,8 selama 10 detik

c. : ODF yang mengandung CTM setelah direndam dalam larutan dapar

fosfat pH6,8 selama 20 detik

d. : ODF yang mengandung CTM setelah direndam dalam larutan dapar

fosfat pH6,8 selama 30 detik


(52)

Lampiran 27. Gambar uji indeks mengembang (Contoh Formula 2)

(a)

(b)

(c)

Keterangan:

a. : ODF yang mengandung CTM direndam dalam larutan dapar fosfat pH

6,8

b. : ODF yang mengandung CTM setelah direndam dalam larutan dapar

fosfat pH 6,8 selama 10 detik

c. : ODF yang mengandung CTM setelah direndam dalam larutan dapar


(53)

Lampiran 28. Gambar uji indeks mengembang (Contoh Formula 3)

(a) (b)

(c)

Keterangan:

a. : ODF yang mengandung CTM direndam dalam larutan dapar fosfat pH

6,8

b. : ODF yang mengandung CTM setelah direndam dalam larutan dapar

fosfat pH6,8 selama 10 detik

c. : ODF yang mengandung CTMsetelah direndam dalam larutan dapar


(54)

Lampiran 29. Gambar uji indeks mengembang (Contoh Formula 4)

(a) (b)

(c)

(d)

Keterangan:

a. : ODF yang mengandung CTMdirendam dalam larutan dapar fosfat pH

6,8

b. : ODF yang mengandung CTM setelah direndam dalam larutan dapar

fosfat pH 6,8 selama 10 detik

c. : ODF yang mengandung CTMsetelah direndam dalam larutan dapar

fosfat pH 6,8 selama 20 detik

d. : ODF yang mengandung CTMsetelah direndam dalam larutan dapar


(55)

Lampiran 30. Gambar uji indeks mengembang (Contoh Formula 5)

(a) (b)

(c)

Keterangan:

a. : ODF yang mengandung CTMdirendam dalam larutan dapar fosfat pH

6,8

b. : ODF yang mengandung CTMsetelah direndam dalam larutan dapar

fosfat pH6,8 selama 10 detik

c. : ODFyang mengandung CTM setelah direndam dalam larutandapar


(56)

Lampiran 31. Surat pernyataan persetujuan (Informed Consent)

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti mengenai prosedur dan manfaat

dari penelitian ini maka saya menyatakan SETUJU untuk ikut serta dalam

penelitian dari Junensi Monika Hutagalung dengan judul “Pembuatan dan

Evaluasi Secara In Vitro Sediaan Oral Dissolving Film (ODF) Chlorpheniramine

Maleate Menggunakan Kombinasi Polimer Hidroksi Propil Metil Selulosa

(HPMC) dan Pektin”. dalam upaya untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh

kombinasi polimer HPMC dan pektin terhadap karakteristik ODF

chlorpheniramine maleate yang meliputi karakteristik organoleptis dan waktu

hancur yang mampu memberikan efek anti alergi. Saya menyatakan sukarela dan

bersedia untuk mengikuti prosedur penelitian yang telah ditetapkan.

Persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari

pihak manapun. Demikianlah surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan

sebagaimana mestinya.

Medan, Desember 2015

Peneliti, Sukarelawan,


(57)

Lampiran 32. Hasil evaluasi karakteristik organoleptis ODF chlorpheniramine maleate yang diuji terhadap 10 panelis

Kategori F1 F2 F3 F4 F5

Homogenitas Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen

Warna Hijau

muda Hijau muda Hijau muda Hijau muda Hijau muda

Bau Aroma

Melon Aroma Melon Aroma Melon Aroma Melon Aroma Melon

Rasa Manis dan

asam Manis dan asam Manis dan asam Manis dan asam Manis dan asam

Permukaan Kasar,

lengket, tidak transparan Halus, tidak lengket, transparan Agak halus, tidak lengket, tidak transparan Agak kasar, agak lengket, tidak transparan Agak kasar, agak lengket, tidak transparan


(58)

Lampiran 33. Hasil evaluasi waktu hancur ODF chlorpheniramine maleate yang diuji terhadap 10 panelis

Formula Panelis Waktu (detik)

F1 1 28

2 28

F2 3 12

4 15

F3 5 18

6 20

F4 7 27

8 26

F5 9 23


(59)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, H., Shoaib, M.H., dan Bushra, R. (2004). Formulation Development of Chlorpheniramine Maleate Tablet by Direct Compression. Jordan Journal

of Pharmaceutical Sciences. Volume 4(1): 1-8.

Anand, V., Kataria, M., Kukkar, V., Saharan, V., dan Choudhury, P.K.(2007). The Latest Trends in The Taste Assessment of Pharmaceuticals. Drug

Discovery Today. 12:257–265.

Ansel, H.C. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi IV. Jakarta:

UI- Press. Halaman 96.

Arya, A., Chandra, A., dan Sharma, V. (2012). Fast dissolving oral films: An

innovative drug delivery system and dosage form. International Journal of

ChemTech Research; 2(1): 576-583.

Beth, V., dan Scott, B. (2008). Dissolvable films for flexible product format in

drug delivery. Pharmaceutical Technology. 1:20-28.

Bhyan, B., Jangra, S., dan Kaur, M. (2011) Orally fast dissolving films:

Innovations in formulation and technology. International Journal of

Pharmaceutical Sciences Review and Research.9(2): 50-57

British Pharmacopoeia. (2002). British Pharmacopoeia. Volume I. London: The

Stationery Office Crown. Halaman 414.

Clarke, E.G.C.(2005). Clarke's Analysis of Drugs and Poisons. Third Edition.

London: UK: Pharmaceutical Press. Halaman 477 - 497.

Day, R.A., dan Underwood, A.L. (1999). Analisis Kimia Kuantitatif. Penerjemah:

Pujaatmaka, A.H. Edisi ke V. Jakarta: Erlangga. Halaman 396-403.

Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen

Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 755.

Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen

Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 210, 654, 1124.

Galgatte, U.C., Khanchandani, S.S., Jandhav, Y.G., dan Chaundhari, P.D. (2013). Investigation Film Different Polymers, Plasticizers, and Superdisentigrating Agents Alone and In Combination For Use In the

Formulation Of Fast Dissolving Oral Films. International Journal Of


(60)

Glicksman. (1969). Gum Technology in The Food Industry. New York: Academic Press. Halaman 841-844.

Gunawan, S.G., Nafrialdi, R.S., dan Elysabeth. (2009). Farmakologi dan Terapi.

Edisi 5. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman 278.

Kalyan, S., dan Bansal, M. (2012). Recent Trends in The Development of Oral

Dissolving Film. India: International Journal of Pharmaceutical

Technology Research. 1: 200-201.

Kulkarni, G.R., dan Patil, M.P. (2014). Design and In-Vitro Evaluation of Mouth

Dissolving Film Containing AmlodipneBesylate.World Journal of

Pharmacy And Pharmaceutical Sciences. 3(10): 925-945.

Mahalaxmi, D., Senthil, A., Prasad, V., Sudhakar, B., dan Mohideen, S. (2010).

Formulation and Evaluation of Mucoadhesive Buccal Tablets of Glipizide.

International Journal of Biopharmaceutic. 1: 100-107.

Malke, S., Shidhaye, S., Desai, J., dan Kadam, V. (2010). Oral Films Patient Compliant Dosage Form for Pediatrics. The International Journal of Pediatrics and Neonatology II. 67(2):211-215.

McGinity, J.W., dan Felton, L.A. (2008).An aqueous polymeric coating for

pharmaceutical dosage forms , 3rd Ed., New York: Informa Healthcare. Halaman47.

Mishra, R., dan Amin, A. (2009). Formulation Development of Tasted-Masked

Rapidly Dissolving Films Of Cetirizine Hydrochloride. Pharmaceutical

Technology Volume 33, Issue 22. 33(2): 30-33.

Mohamed, M.I., Haider, M., dan Ali, M.A.M. (2011). Buccal Mucoadhesive Films Containing Antihypertensive Drug: In Vitro/In Vivo

Evaluation.Journal of Chemical and Pharmaceutical Research. 3(6):

655-686.

National Research Development Corporation. (2004). High Grade Pectin From Lime Peels. http://www. nrdcindia.com/pages/pect.htm. Diakses 15 April 2016.

Patel, R., Shardul, N., Patel J., dan Baria A. (2009). Formulation Development

and Evaluation of Mouth Melting Film of Ondansetron. Archive of

Pharmaceutical Science and Research. 1: 212-217.

Patel, R., Prajapati S., dan Raval A. (2010). Fast Dissolves Films (FDFs) as A

Newer Venture in Fast Dissolving Dosage Form. Int. J. Drug Dev. & Res.


(61)

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quinn, M.E. (2009). Handbook of Pharmaceutical Exipients. Edisi ke VI. USA: Pharmaceutical Press. Halaman 314.

Sabar, M.H. (2013). Formulation And In-Vitro Evaluation Of Fast Dissolving

Film Containing Amlodipine Besylate. Solid DispersionInternational

Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. 5(4): 419-428.

Semalty, M., Semalty, A., dan Kumar, G. (2008). Formulation and

Characterization of Mucoadhesive Buccal Films of Glipizide. Indian

Journal of Pharmaceutical Science. 70: 43-48.

Siddiqui, N., Garg, G., dan Sharma,P.(2011). A Short Review on A NovelApproach In Oral Fast Dissolving Drug Delivery System AndTheir

Patients.Advances in Biological Research 5. 291-303.

Sukandar, E.Y., dan Andrajati, R. (2009). ISO Farmakoterapi. Edisi II. Jakarta

Barat: ISFI Penerbitan. Halaman 478.

Syah,M.N. (‎2011). Daya Serap Pektin dari Kulit Buah Durian. Skripsi. Medan.

Halaman 2-3.

Thakur, N., Bansal, M., dan Sharma, N. (2013). Overview A novel Approach of

Fast Dissolving Films and Their Patients. Advances in Biological

Research7(2):50-58.

Tjay, T.H., dan Rahardja, K. (2007). Obat-obat Penting. Edisi VI. Jakarta:

Gramedia. Halaman 417-418.

Towle, G.A., dan Christensen, O. (1973). Pectin di dalam R.L Whistler (ed.)

Industrial Gum. New York:Academic Press.

Wirawan, S.K., Prasetya, A., dan Ernie. (2012). Pengaruh Plasticizer pada Karakteristik Edible Film dari Pektin. Reaktor. 14(1): 61-67.


(62)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental

untuk mengetahui pengaruh polimer kombinasi HPMC dan pektin terhadap

karakterisasi ODF chlorpheniramine maleate.Karakteristik sediaan ODF yang

dievaluasi meliputi organoleptis, bobot, ketebalan film, pH sediaan, indeks

mengembang, penentuan kadarchlorpheniramine maleatedalam film, waktu

hancur dan laju disolusi.

3.1 Alat

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah spektrofotometer

UV-Vis (Shimadzu, Jepang), alat uji disolusi (Copley), alat uji waktu hancur

(Copley), neraca analitik (Dickson), pH meter (Hanna), termometer (Boeco,

Jerman), mikrometer sekrup (Mutitoyo, Jepang), lumpang dan stamper.

3.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berkualitas

proanalisis.chlorpheniramine maleate, gliserin,polisorbat 80 diperoleh dariPT.

Mutifa Farma, Indonesia. HPMC diperoleh dariThe Dow Chemical Company,

Singapura. Pektin diperoleh dariCeamsa, Spanyol. Sorbitol, asam sitrat,natrium

hidroksida, dan aquadest diperoleh dari Brataco, Medan. Essence Melon diperoleh

dariPT. Delion Citra Dinamika, Tangerang. Kalium dihidrogen fosfat diperoleh


(63)

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Pembuatan ODF chlorpheniramine maleate

Komposisi dari masing-masing formula dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Formula sediaan ODF chlorpheniramine maleate

Fungsi Komposisi Formula Obat Strip (mg)

F1 F2 F3 F4 F5

Bahan Aktif (API)

Chlorpheniramine maleate 64 64 64 64 64

Polimer HPMC 450 - 112,5 337,5 225

Pektin - 450 337,5 112,5 225

Plasticizers Gliserin 67,5 67,5 67,5 67,5 67,5

Surfaktan Polisorbat 80 20,5 20,5 20,5 20,5 20,5

Saliva Stimulating

Agent

Citric acid 30 30 30 30 30

Sweeting Agent

Sorbitol 20 20 20 20 20

Aspartam 34 34 34 34 34

Flavoring Agent

Essence melon qs qs qs qs qs

Solvent (Pelarut)

Air (mL) 15 15 15 15 15

Keterangan:

F1 = Formula 1 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 4 : 0) F2 = Formula 2 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 0 : 4) F3 = Formula 3 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 1 : 3) F4 = Formula 4 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 3 : 1) F5 = Formula 5 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 2 : 2) qs = secukupnya

Prosedur pembuatan sediaan oral dissolving film pada penelitian ini

diambil dari Mishra dan Amin (2009) dengan mengkombinasikan polimer yang

digunakan dengan perbandingan tertentu. Penentuan perbandingan konsentrasi

polimer menggunakan aplikasi perangkat lunak Design-Expert® versi 7.1.5


(64)

Film disiapkan dengan menggunakan polimer hidroksi propil metil

selulosa (HPMC) dan pektin dengan metode solvent casting karena polimer larut

air dilarutkan dalam air dan bersamaan dengan bahan obat. Eksipien lainnya

dilarutkan dalam pelarut yang sesuai kemudian kedua larutan dicampur dan

diaduk. Larutan tanpa gelembung ini dituangkan ke dalam cetakan kaca dan

disimpan dalam oven pada suhu 40°-50°C (Kalyan dan Bansal, 2012).

Semua bahan yang dibutuhkan ditimbang kemudian sejumlah polimer

dilarutkaan dalam air panas dan dibiarkan selama 10 menit agar mengembang,

lalu ditambahkan gliserin, diaduk hingga homogen. Sejumlah aspartam dilarutkan

dalam air kemudian ditambahkan asam sitrat, sorbitol, polisorbat 80 dan

chlorpheniramine maleate. Larutan diaduk hingga semua bahan terlarut dengan

sempurna. Larutan dicampur ke dalam larutan polimer sambil diaduk

terus-menerus lalu ditambahkan essence melon. Campuran kemudian didiamkan pada

suhu ruang untuk menghilangkan gelembung udara. Setelah gelembung udara

tidak ada, larutan dapat dituang ke dalam cetakan dengan ukuran 8 cm x 8 cm

kemudian film dikeringkan pada lemari pengering selama 24 jam. Setelah kering,

film dikeluarkan dari cetakan dengan hati-hati kemudian dipotong dengan ukuran

2 cm x 2 cm sehingga tiap film mengandung 4 mg chlorpheniramine maleate.

Film ini dikemas dalam aluminium foil dan disimpan dalam wadah pada suhu


(65)

3.3.2 Pembuatan pereaksi 3.3.2.1 Air bebas CO2

Air dididihkan kuat-kuat dalam beker glass selama 5 menit atau lebih dan

didiamkan sampai dingin kemudian tidak boleh menyerap karbondioksida dari

udara (Ditjen, POM., 1995).

3.3.2.2 Larutan natrium hidroksida 0,2 N

Sebanyak 8 g natrium hidroksida dilarutkan dalam air bebas CO2

secukupnya hingga 1.000mL(Ditjen, POM., 1979).

3.3.2.3 Larutan kalium dihidrogen fosfat0,2 M

Sebanyak 27,218 g kalium dihidrogen fosfat dilarutkan dalam airbebas

CO2 dandiencerkan sampai 1.000 mL(Ditjen, POM., 1979).

3.3.2.4 Larutan dapar fosfat pH 6,8

Sebanyak 50 mL kalium dihidrogen fosfat 0,2 M dimasukkan kedalam

labutentukur 200 mL, kemudian ditambahkan dengan natrium hidroksida 0,2 N

sebanyak 22,4 mL lalu diencerkan dengan air bebas CO2 hingga 200 mL(Ditjen,

POM., 1979).

3.3.3 Penentuan panjang gelombang serapan optimum dan penentuan linearitas kurva kalibrasi chlorpheniramine maleate dalam larutan dapar fosfat pH 6,8

3.3.3.1 Pembuatan larutan induk baku I (LIB I)

Sebanyak 50 mg chlorpheniramine maleate ditimbang secara seksama,

dimasukkan ke dalam labu ukur 100mL, kemudian dilarutkan dengan dapar fosfat

pH 6,8. Dicukupkan volumenya dengan dapar fosfat pH 6,8 hingga garis tanda.


(66)

3.3.3.2 Pembuatan larutan induk baku II (LIB II)

Dipipet 10 mL larutan induk baku I, dimasukkan ke dalam labu ukur 100

mL kemudian dilarutkan dengan larutan dapar fosfat pH 6,8. Dicukupkan

volumenya dengan dapar fosfat pH 6,8 hingga garis tanda. Konsentrasi teoritis

larutan induk baku II (LIB II) adalah 50 μg/mL.

3.3.3.3 Penentuan panjang gelombang serapan optimum chlorpheniramine maleate dalam larutan dapar fosfat pH 6,8

Dipipet 10,5 mL LIB II, dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL kemudian

dilarutkan dengan larutan dapar fosfat pH 6,8. Dicukupkan volumenya dengan

dapar fosfat pH 6,8 hingga garis tanda. Konsentrasi teoritis 21,18 μg/mL. Diukur

serapannya menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 200 nm-

400 nm.

3.3.3.4 Penentuan linearitas kurva kalibrasi chlorpheniramine maleate dalam larutan dapar fosfat pH 6,8

LIB II chlorpheniramine maleate dipipet berturut-turut sebanyak 5 mL;7,5

mL; 10 mL ; 12 mL ; dan 14,5 mL. Masing-masing dimasukkan ke dalam labu

ukur 25 mL kemudian dilarutkan dengan larutan dapar fosfat pH 6,8. Dicukupkan

volumenya dengan dapar fosfat pH 6,8 hingga garis tanda sehingga diperoleh

konsentrasi teoritis masing-masing 10 μg/mL, 15 μg/mL,19,5 μg/mL, 24 μg/mL,

dan 29 μg/mL. Serapan masing-masing larutan diukur menggunakan

spektrofotometer UV pada panjang gelombang maksimum 262 nm.

3.3.4 Evaluasi karakteristik sediaan ODFchlorpheniramine maleate 3.3.4.1 Karakteristik organoleptis

Karakteristik organoleptis sediaan ODF chlorpheniramine maleate yang

diamati meliputi homogenitas, warna, bau, rasa dan permukaan film yang dilihat


(67)

3.3.4.2 Bobot dan ketebalan film

Evaluasi bobot film dilakukan dengan menimbang satu per satu film yang

dipilih secara acak sebanyak enam film setiap formula. Berat setiap film tidak

boleh menyimpang secara signifikan dari bobot rata-rata (Galgatte, et al., 2013).

Evaluasi ketebalan film dilakukan dengan mengukur ketebalan film pada

bagian tengah dan keempat sudutnya menggunakan mikrometer sekrup terhadap

enam film setiap formula. Nilai rata-rata ketebalan film dihitung dan standar

deviasi harus kurang dari 5% dan ketebalan film antara 100-200 μm (Kalyan dan

Bansal, 2012).

3.3.4.3 pH sediaan

Sebuah film diletakkan dalam beaker gelas, dilarutkan dengan 5 mL air

suling. pH sediaan diukur menggunakan pH meter. Pengukuran dilakukan

terhadap enam film setiap formula (Kalyan dan Bansal, 2012).

3.3.4.4 Indeks mengembang

Sebuah film ditimbang dan dicatat bobotnya sebagai W0. Film dibiarkan

mengembang di dalam 15 mL medium dapar fosfat pH 6,8 pada cawan petri

selama 10 detik. ODF diambil dari cawan petri dan dihilangkan airnya dengan

kertas saring, kemudian ditimbang. Perendaman diulang hingga diperoleh bobot

konstan sebagai Wt. Indeks mengembang dihitung dengan persamaan berikut :

Indeks mengembang (%) =W t−W 0

W 0 � 100%

Keterangan: Wt : berat film pada waktu t

W0: berat film pada waktu 0


(68)

3.3.4.5 Penentuan kadarchlorpheniramine maleatedalam film

Satu lembar film dilarutkan dengan dapar fosfat pH 6,8 dalam labu ukur

100 mL, 15 mL larutan tersebut kemudian diencerkan dengan dapar fosfat pH 6,8

hingga 25 mL. Jumlah chlorpheniramine maleate ditentukan dengan

spektrofotometri pada panjang gelombang maksimum 262 nm. Rata-rata

kandungan obat dari tiga lembar film dihitung (Mohamed, et al., 2011).

3.3.4.6 Waktu hancur

Sediaan film chlorpheniramine maleate dimasukkanpada masing-masing

tabung dari keranjang alat uji waktu hancur, digunakan air suling sebagai medium

dengan suhu 37 ± 0,5°C kemudian alat dijalankan. Waktu hancur diamati pada

masing-masing film. Film dikatakan hancur ketika tidak ada lagi film yang tersisa

di dalam keranjang (Anand, et al., 2007).

3.3.4.7Disolusi chlorpheniramine maleate

Uji disolusi dilakukan dengan alat disolusi tipe dua, dengan metode

paddle, kecepatan putar 50 rpm, medium disolusi dapar fosfat pH 6,8 sebanyak

900mL pada suhu 37 ± 0,5°C. Satu film dimasukkan kedalam alat disolusi.

Larutan diambil sebanyak 5 mL pada menit ke 5, 10, 15, 20, 25, dan 30. Setiap

pengambilan larutan diganti dengan medium yang sama sebanyak 5 mL sehingga

volumenya tetap. Serapan larutan dihitung pada panjang gelombang maksimum

262 nm (Anand, et al., 2007).

3.4 Analisis Data Secara Statistik

Analisis data secara statistik dilakukan menggunakan program SPSS 18.0

melalui uji ANOVA untuk membandingkan nilai rata-rata dari data yang


(69)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembuatan ODF Chlorpheniramine Maleate

Pembuatan ODF chlorpheniramine maleate ini menggunakan polimer kombinasi

HPMC dan pektin dengan berbagai perbandingan. Diperoleh lima formula dengan

perbedaan konsentrasi perbandingan polimer setelah diolah menggunakan aplikasi

perangkat lunak Design-Expert® versi7.1.5. Formula 1F1 menggunakan polimer

kombinasi (HPMC : pektin = 4 : 0), Formula 2 menggunakan polimer kombinasi

(HPMC : pektin = 0 : 4), Formula 3 menggunakan polimer kombinasi (HPMC :

pektin = 1 : 3), Formula 4 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 3 :

1), Formula 5 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 2 : 2).

4.2 Penentuan Panjang Gelombang Serapan Optimum dan Linearitas Kurva Kalibrasi Chlorpheniramine Maleate dalam Larutan Dapar Fosfat pH 6,8 4.2.1 Penentuan panjang gelombang serapan optimum chlorpheniramine

maleate dalam larutan dapar fosfat pH 6,8

Clarke (2005) menyatakan bahwa chlorpheniramine maleate memberikan

serapan optimum dalam larutan NaOH 0,1 M pada panjang gelombang 262 nm.

Hasil penentuan panjang gelombang serapan optimum chlorpheniramine maleate

dalam larutan dapar fosfat pH 6,8 memberikan serapan optimum pada panjang

gelombang yang sama dengan literatur yaitu 262 nm meskipun menggunakan

pelarut yang berbeda (Spektrum ditunjukkan pada lampiran).

4.2.2 Penentuan linearitas kurva kalibrasi chlorpheniramine maleate dalam larutan dapar fosfat pH 6,8


(70)

Penentuan linearitas kurva kalibrasi chlorpheniramine maleate dalam

larutan dapar fosfat pH 6,8 dibuat pada konsentrasi 10 μg/mL, 15 μg/mL,19,5

μg/mL, 24 μg/mL, dan 29 μg/mL. Kurva menunjukkan garis yang linear dengan

nilai koefisien determinasi (r2) 0,99933 dan persamaan regresi Y = 0,01228X +

0,00309 (Kurva ditunjukkan pada lampiran).

4.3 Evaluasi Karakteristik ODF Chlorpheniramine Maleate 4.3.1Karakteristik organoleptis

Tabel 4.1Hasil evaluasi karakteristik organoleptis ODF chlorpheniramine maleate

Kategori F1 F2 F3 F4 F5

Homogenitas Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen

Warna Hijau

muda Hijau muda Hijau muda Hijau muda Hijau muda

Bau Aroma

Melon Aroma Melon Aroma Melon Aroma Melon Aroma Melon

Rasa Manis dan

asam Manis dan asam Manis dan asam Manis dan asam Manis dan asam

Permukaan Kasar,

lengket, tidak transparan Halus, tidak lengket, transparan Agak halus, tidak lengket, tidak transparan Agak kasar, agak lengket, tidak transparan Agak kasar, agak lengket, tidak transparan Keterangan:

F1 = Formula 1 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 4 : 0) F2 = Formula 2 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 0 : 4) F3 = Formula 3 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 1 : 3) F4 = Formula 4 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 3 : 1) F5 = Formula 5 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 2 : 2)

Karakteristik organoleptis sediaan ODF chlorpheniramine maleate yang diamati


(71)

visual dan diuji terhadap 10 panelis. Data hasil evaluasi karakteristik organoleptis

ODF chlorpheniramine maleate dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Hasil evaluasi karakteristik organoleptis sediaan ODF chlorpheniramine maleate

menunjukkan bahwa semua formula menunjukkan homogenitas, warna, bau dan

rasa yang sama. Pada kategori rasa, yang memberikan rasa asam pada film adalah

asam sitrat yang berfungsi sebagai zat penstimulasi saliva agar film cepat larut

dalam mulut, sedangkan yang memberikan rasa manis adalah aspartam dan

sorbitol yang berfungsi sebagai zat pemanis. Pada kategori permukaan, semakin

besar konsentrasi pektin dalam perbandingan polimer semakin baik teksturnya.

Lebih halus, tidak lengket dan transparan. Hal ini selaras dengan penelitian yang

dilakukan oleh Galgatte, et al., (2013) yang mengkombinasikan HPMC E15 dan

pektin menghasilkan film dengan tekstur yang halus dan transparan.

4.3.2 Bobot dan ketebalan film

Evaluasi terhadap bobot dan ketebalan film penting untuk menentukan

keseragaman bobot dan ketebalan sediaan karena hal ini berkaitan secara langsung

terhadap ketepatan dosis sediaan (Siddiqui,et al., 2011). Hasil evaluasi bobot film

menunjukkan bahwa bobot setiap film tidak menyimpang secara signifikan dari

bobot rata-rata. Hasil evaluasi ketebalan film menunjukkan standar deviasi kurang

dari 5% dan ketebalan film antara 100-200 μm. Data hasil evaluasi bobot dan

ketebalan film dapat dilihat pada Tabel 4.2.

4.3.3 pH sediaan


(72)

mukosa yang disebabkan oleh pH asam atau basa (Bansal dan Kalyan, 2012).

Hasil evaluasi pH sediaan menunjukkan bahwa semua formula memiliki pH

sediaan yang netral. Data hasil evaluasi pH sediaan dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil evaluasi bobot, ketebalan dan pH sediaan

Formula Bobot (mg)

(n = 6)

Ketebalan (mm) (n = 6)

pH Sediaan (n = 6)

F1 40,1 ±0,0001 0,148 ±0,020 6,5 ± 0,089

F2 40 ± 0,0002 0,099 ± 0,003 6,5 ± 0,063

F3 40 ± 0,0003 0,1 ± 0,006 6,46 ± 0,051

F4 40,1 ±0,0001 0,124± 0,006 6,53 ± 0,051

F5 40 ± 0,0002 0,143± 0,029 6,5 ± 0,089

Keterangan :

n = 6, pengujian dilakukan terhadap 6 film

F1 = Formula 1 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 4 : 0) F2 = Formula 2 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 0 : 4) F3 = Formula 3 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 1 : 3) F4 = Formula 4 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 3 : 1) F5 = Formula 5 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 2 : 2)

4.3.4 Indeks mengembang

Indeks mengembang penting untuk memprediksi pelepasan obat.

Pelepasan obat akan terjadi lebih cepat bila polimer lebih cepat terhidrasi,

mengalami swelling kemudian hancur. Indeks mengembang dihitung dengan

melihat besarnya peningkatan massa film yang dibiarkan mengembang dalam

larutan dapar fosfat pH 6,8. Peningkatan massa dari film menunjukkan jumlah air

yang diserap atau peningkatan hidrasi. Semakin banyak air yang diserap, maka

semakin baik daya mengembangnya (Semalty dan Kumar, 2008).


(73)

Daya mengembang F2, F3, dan F5 setelah detik ke 20 tidak diperhitungkan

karena film memiliki bobot yang konstan dan kemudiaan sediaan hancur. Hal

yang sama terjadi pada F4 dan F1 setelah detik ke 30 film memiliki bobot yang

konstan dan sediaan hancur sehingga tidak diperhitungkan karena dianggap

sediaan film tersebut tidak mengembang kembali. Data hasil evaluasi indeks

mengembang dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil evaluasi indeks mengembang

Formula

Indeks Mengembang (%)

10 detik 20 detik 30 detik

F1 87,13 128,48 233,81

F2 309,41 484,81 SH

F3 191,71 283,17 SH

F4 154,14 266,42 300,10

F5 158,40 266,80 SH

Keterangan:

SH = Sediaan hancur

F1 = Formula 1 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 4 : 0) F2 = Formula 2 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 0 : 4) F3 = Formula 3 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 1 : 3) F4 = Formula 4 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 3 : 1) F5 = Formula 5 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 2 : 2)

4.3.5 Penetapan kadar chlorpheniramine maleate dalam film

Penetapan kadar dilakukan untuk memastikan bahwa kandungan zat

berkhasiat yang terdapat pada film sesuai yang tertera pada etiket British

Pharmacopoeia (2002) menyebutkan kadar chlorpheniramine maleate tidak

kurang dari 98,0% - 101%. Hasil evaluasi penetapan kadar menunjukkan bahwa

semua formula memenuhi persyaratan. Data hasil evaluasi penetapan kadar dapat

dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil evaluasi penetapan kadar


(74)

F1 99,83 98,53 98,44 98,93±0,778

F2 97,98 98,79 98,43 98,4±0,406

F3 98,74 99,88 98,54 99,05±0,723

F4 98,64 98,11 99,44 98,73±0,669

F5 99,15 99,55 98,13 98,94±0,732

Keterangan:

F1 = Formula 1 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 4 : 0) F2 = Formula 2 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 0 : 4) F3 = Formula 3 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 1 : 3) F4 = Formula 4 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 3 : 1) F5 = Formula 5 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 2 : 2)

4.3.6 Waktu hancur

Dijelaskan dalamCDER guideline waktu hancur untuk oral disintegrating

tablet adalah 30 detik atau kurang dapat diterapkan untuk sediaan ODF. Waktu hancur akan bervariasi tergantung dari formulasinya tetapi pada umumnya waktu

hancur berkisar antara 5 sampai 30 detik meskipun belum ada pedoman resmi

yang tersedia untuk ODF (Thakur, et al., 2013).

Waktu hancur diharapkan dapat memberikan gambaran waktu sediaan

ODF mengalami desintegrasi. Hasil evaluasi waktu hancur lebih cepat

berturut-turut adalah F2 > F3 > F5 > F4 > F1 baik menggunakan cakram maupun tidak

menggunakan cakram. Data hasil evaluasi waktu hancur dapat dilihat pada Tabel

4.5.

Tabel 4.5 Hasil evaluasi waktu hancur

Formula n Tanpa Cakram (detik) Dengan Cakram (detik)

F1

1 79 50

2 84 50

3 90 55

4 95 55


(75)

6 107 70

Rata-rata 92 57

F2

1 42 23

2 45 25

3 47 25

4 50 30

5 52 35

6 55 38

Rata-rata 48 29

F3

1 50 30

2 51 30

3 51 37

4 55 37

5 55 43

6 58 43

Rata-rata 53 37

F4

1 72 43

2 84 43

3 84 47

4 92 47

5 92 51

6 95 55

Rata-rata 86 48

F5

1 57 37

2 65 45

3 65 45

4 70 50

5 75 50

6 75 55

Rata-rata 68 47

Keterangan:

F1 = Formula 1 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 4 : 0) F2 = Formula 2 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 0 : 4) F3 = Formula 3 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 1 : 3) F4 = Formula 4 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 3 : 1) F5 = Formula 5 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 2 : 2)

4.3.7 Uji Disolusi

Uji disolusi terhadap 5 formula ODF chlorpheniramine maleate dilakukan

pada menit ke 5, 10, 15, 20, 25 dan 30. Sebagai pembanding digunakan serbuk


(76)

untuk mengasumsikan obat terdisolusi dalam saliva yang memiliki pH 5,5-7

(Siddiqui, et.al., 2011). Laju disolusi dihitung berdasarkan persen kumulatif

chlorpheniramine maleate yang terlarut dalam medium terhadap waktu dan

berdasarkan luas area di bawah kurva untuk menentukan konsentrasi

chlorpheniramine maleate dalam medium terhadap waktu (AUC). Hasil persen

kumulatif rata-rata uji disolusi film dan hasil perhitungan AUC 0 - 30 dapat

dilihat pada Tabel 4.6 dan 4.7.

Tabel 4.6 Hasil persen kumulatif rata-rata uji disolusi film

Waktu (menit)

Persen Kumulatif (%)

F1 F2 F3 F4 F5

Serbuk chlorpheniramine

maleate

0 0 0 0 0 0 0

5 52,70 75,42 70,24 55,13 66,90 78,67

10 65,58 80,30 77,33 64,19 76,31 87,61

15 73,52 85,83 85,14 80,61 80,89 91,23

20 79,65 91,50 90,18 85,85 85,86 94,89

25 86,95 95,56 94,77 90,37 90,60 96,32

30 94,52 98,27 97,63 95,26 96,61 99,81

Dalam Tabel 4.6 persen kumulatif rendah pada menit ke 5 merupakan proses

pelepasan obat dari bentuk sediaannya dan kemudian meningkat pada menit ke 10

sampai menit ke 30 merupakan proses disolusi. Konsentrasi chlorpheniramine

maleate dalam medium pada waktu 0 menit hingga 30 menit secara berurutan,


(77)

Gambar 4.1 Grafik laju disolusi ODF chlorpheniramine maleate berdasarkan persen kumulatif terhadap waktu

Keterangan:

F1 = Formula 1 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 4 : 0) F2 = Formula 2 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 0 : 4) F3 = Formula 3 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 1 : 3) F4 = Formula 4 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 3 : 1) F5 = Formula 5 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 2 : 2)

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan AUC 0 – 30

Keterangan:

F1 = Formula 1 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 4 : 0) F2 = Formula 2 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 0 : 4) F3 = Formula 3 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 1 : 3) F4 = Formula 4 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 3 : 1) F5 = Formula 5 menggunakan polimer kombinasi (HPMC : pektin = 2 : 2)

Dalam Gambar 4.1 dan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa hasil perhitungan

AUCmenunjukkan bahwa konsentrasi chlorpheniramine maleate yang terlarut

0 20 40 60 80 100 120

0 5 10 15 20 25 30

% K u m u lat if O b at T er lar u t

Waktu (menit)

Profil Laju Disolusi Berdasarkan % Kumulatif

F1 F2 F3 F4 F5 Serbuk

Formula AUC 0 – 30 (% menit)

F1 2028,32

F2 2388,64

F3 2332,38

F4 2118,87

F5 2244,33


(1)

3.3.4.5 Penentuan kadar chlorpheniramine

maleate dalam film ... 31

3.3.4.6 Waktu hancur ... 31

3.3.4.7 Disolusi chlorpheniramine maleate ... 31

3.4 Analisis Data Secara Statistik ... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1 Pembuatan ODF Chlorpheniramine Maleate ... 32

4.2 Penentuan Panjang Gelombang Serapan Optimum dan Linearitas Kurva Kalibrasi Chlorpheniramine Maleate dalam Larutan Dapar Fosfat pH 6,8 ... 32

4.2.1 Penentuan panjang gelombang serapan optimum chlorpheniramine maleate dalam larutan dapar fosfat pH 6,8 ... 32

4.2.2 Penentuan linearitas kurva kalibrasi chlorpheniramine maleate dalam larutan dapar fosfat pH 6,8 ... 33

4.3 Evaluasi Karakteristik ODF Chlorpheniramine Maleate .. 33

4.3.1 Karakteristik organoleptis ... 33

4.3.2 Bobot dan ketebalan film ... 34

4.3.3 pH sediaan ... 35

4.3.4 Indeks mengembang ... 35

4.3.5 Penetapan kadar chlorpheniramine maleate dalam film ... 36

4.3.6 Waktu hancur ... 37

4.3.7 Uji disolusi ... 39

4.4 Analisis Data Secara Statistik ... 41 4.4.1 Hasil uji ANOVA dan Duncan disolusi menit ke-5


(2)

4.4.3 Hasil uji ANOVA dan Duncan disolusi menit

ke-15 ODF chlorpheniramine maleate ... 44

4.4.4 Hasil uji ANOVA dan Duncan disolusi menit ke-20 ODF chlorpheniramine maleate ... 45

4.4.5 Hasil uji ANOVA dan Duncan disolusi menit ke-25 ODF chlorpheniramine maleate ... 46

4.4.6 Hasil uji ANOVA dan Duncan disolusi menit ke-30 ODF chlorpheniramine maleate ... 48

4.4.7 Hasil uji ANOVA dan Duncan AUC ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Formula sediaan ODF chlorpheniramine maleate ... 26

4.1 Hasil evaluasi karakteristik organoleptis ODF chlorpheniramine maleate ... 33

4.2 Hasil evaluasi bobot, ketebalan, dan pH sediaan ... 35

4.3 Hasil evaluasi indeks mengembang ... 36

4.4Hasil evaluasi penetapan kadar ... 37

4.5Hasil evaluasi waktu hancur ... 38

4.6Hasil persen kumulatif rata-rata uji disolusi film ... 39

4.7Hasil perhitungan AUC 0 – 30 ... 40

4.8Hasil uji ANOVA disolusi menit ke-5 ... 41

4.9 Hasil uji Duncan disolusi menit ke-5 ... 42

4.10Hasil uji ANOVA disolusi menit ke-10 ... 43

4.11 Hasil uji Duncan disolusi menit ke-10 ... 43

4.12Hasil uji ANOVA disolusi menit ke-15 ... 44

4.13 Hasil uji Duncan disolusi menit ke-15 ... 45

4.14Hasil uji ANOVA disolusi menit ke-20 ... 45

4.15 Hasil uji Duncan disolusi menit ke-20 ... 46

4.16 Hasil uji ANOVA disolusi menit ke-25 ... 46

4.17 Hasil uji Duncan disolusi menit ke-25 ... 47

4.18 Hasil uji ANOVA disolusi menit ke-30 ... 48

4.19 Hasil uji Duncan disolusi menit ke-30 ... 48


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 2.1 Struktur kimia HPMC ... 20

2.2 Struktur kimia pektin ... 20 4.1 Grafik laju disolusi ODF chlorpheniramine maleate


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 1 Perhitungan pembuatan Oral Dissolving Film

chlorpheniramine maleate ... 56

2 Skema pembuatan larutan induk baku chlorpheniraminemaleate ... 57

3 Skema pengenceran LIB chlorpheniramine maleate untuk penentuan panjang gelombang serapan optimum ... 58

4 Skema pengenceran LIB II chlorpheniramine maleate untuk penentuan linearitas kurva kalibrasi ... 59

5 Skema pembuatan sediaan ODF chlorpheniramine maleate ... 60

6 Gambar spektrum panjang gelombang serapan optimum chlorpheniramine maleate dalam larutan dapar fosfat ph 6,8 .. 61

7 Kurva kalibrasi chlorpheniramine maleate ... 62

8 Data hasil penimbangan bobot ODF chlorpheniramine maleate ... 63

9 Data hasil pengukuran ketebalan ODF chlorpheniramine maleate ... 64

10 Data hasil pengukuran pH sediaan ... 65

11 Contoh perhitungan indeks mengembang ... 66

12 Data perhitungan indeks mengembang ... 68

13 Contoh perhitungan penetapan kadar chlorpheniramine maleate dalam film ... 70

14 Contoh perhitungan laju disolusi ODF chlorpheniramine maleate sebagai contoh ODF Formula 3 (Formula dengan HPMC dan pektin 1:3) ... 74

15 Data % kumulatif disolusi semua formula ODF ... 76


(6)

19 Uji ANOVA disolusi ODF menit ke 5, 10, 15, 20, 25 dan 30.. 89

20 Uji ANOVA AUC ... 96

21 Sertifikat analisis chlorpheniramine maleate ... 98

22 Sertifikat analisis HPMC ... 100

23 Sertifikat analisis Pektin ... 101

24 Gambar ODF chlorpheniramine maleate ... 102

25 Gambar alat yang digunakan ... 104

26 Gambar uji indeks mengembang (Contoh Formula 1) ... 106

27 Gambar uji indeks mengembang (Contoh Formula 2) ... 107

28 Gambar uji indeks mengembang (Contoh Formula 3) ... 108

29 Gambar uji indeks mengembang (Contoh Formula 4) ... 109

30 Gambar uji indeks mengembang (Contoh Formula 5) ... 110

31 Surat pernyataan persetujuan (informed consent) ... 111

32 Hasil evaluasi karakteristik organoleptis ODF chlorpheniramine maleate yang diuji terhadap 10 panelis ... 112

33 Hasil evaluasi waktu hancur ODF chlorpheniramine maleate yang diuji terhadap 10 panelis ... 113


Dokumen yang terkait

Formulasi Sediaan Oral Dissolving Film Cetirizin Hidroklorida Menggunakan Polimer Kombinasi HPMC dan Pektin

11 68 103

Formulasi Sediaan Oral Dissolving Film Cetirizin Hidroklorida Menggunakan Polimer Kombinasi HPMC dan Pektin

0 2 16

Formulasi Sediaan Oral Dissolving Film Cetirizin Hidroklorida Menggunakan Polimer Kombinasi HPMC dan Pektin

0 0 2

Formulasi Sediaan Oral Dissolving Film Cetirizin Hidroklorida Menggunakan Polimer Kombinasi HPMC dan Pektin

0 0 3

Formulasi Sediaan Oral Dissolving Film Cetirizin Hidroklorida Menggunakan Polimer Kombinasi HPMC dan Pektin

2 7 15

Pembuatan dan Evaluasi secara In Vitro Sediaan Oral Dissolving Film (ODF) Chlorpheniramine Maleate Menggunakan Kombinasi Polimer Hidroksi Propil Metil Selulosa (HPMC) dan Pektin

0 0 2

Pembuatan dan Evaluasi secara In Vitro Sediaan Oral Dissolving Film (ODF) Chlorpheniramine Maleate Menggunakan Kombinasi Polimer Hidroksi Propil Metil Selulosa (HPMC) dan Pektin

0 1 5

Pembuatan dan Evaluasi secara In Vitro Sediaan Oral Dissolving Film (ODF) Chlorpheniramine Maleate Menggunakan Kombinasi Polimer Hidroksi Propil Metil Selulosa (HPMC) dan Pektin

0 0 58

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Chlorpheniramine Maleate 2.1.1 Uraian bahan - Pembuatan dan Evaluasi secara In Vitro Sediaan Oral Dissolving Film (ODF) Chlorpheniramine Maleate Menggunakan Kombinasi Polimer Hidroksi Propil Metil Selulosa (HPMC) dan Pektin

0 1 19

PEMBUATAN DAN EVALUASI SECARA IN VITROSEDIAAN ORAL DISSOLVING FILM (ODF)CHLORPHENIRAMINE MALEATE MENGGUNAKAN KOMBINASI POLIMER HIDROKSI PROPIL METIL SELULOSA (HPMC) DAN PEKTIN SKRIPSI

0 1 17