Hasil Pengujian Kuat Lentur UFS Hasil Pengujian SEM-EDX

Dari tabel 4.4 maka dapat dibuat grafik hubungan antara kuat impak dengan komposisi limbah pulp dregs ditunjukkan pada gambar 4.4. Gambar 4.4. Grafik Hubungan antara Kuat Impak dengan Limbah Padat Pulp Dregs Dari data pengujian kuat impak yang diperoleh pada tabel diatas yaitu pada komposisi 75:25 merupakan nilai kuat impak yang maksimum dengan nilai 1992 Jm 2 dan pada komposisi 100:0 merupakan nilai kuat impak yang minimum yaitu 1227 Jm 2 . Hal ini dikarenakan nilai kuat impak dengan nilai densitas berbanding lurus. Semakin tinggi densitasnya maka semakin tinggi kuat impaknya. Karena daya rekat dari polyester semakin besar akibat fraksi volum limbah pulp dregs besar semakin bertambah.

4.1.5 Hasil Pengujian Kuat Lentur UFS

Besarnya nilai kuat lentur terhadap komposisi campuran pasir, limbah pulp dregs dan resin polyester ditunjukkan pada tabel 4.5 dibawah ini. Tabel 4.5. Hasil Pengujian Kuat Lentur No. Limbah Padat Pulp Dregs gr Panjang mm Lebar mm Tebal mm Jarak dua penumpu mm Kuat Lentur MPa 1 100 20 10 75 1,924 2 5 100 20 10 75 2,001 3 10 100 20 10 75 5,026 4 15 100 20 10 75 9,000 5 20 100 20 10 75 11,206 6 25 100 20 10 75 11,749 500 1000 1500 2000 2500 5 10 15 20 25 30 Ku at I m p ak J m 2 Limbah Padat Pulp Dregs gr Kuat Impak Vs Limbah Padat Pulp Dregs Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.5 maka dapat dibuat grafik hubungan antara kuat lentur dengan komposisi limbah pulp dregs ditunjukkan pada gambar 4.5. Gambar 4.5. Grafik Hubungan antara Kuat Lentur dengan Limbah Padat Pulp Dregs Dari grafik 4.5 menunjukkan hubungan antara kuat lentur dengan penambahan limbah pulp dregs pada campuran genteng polimer. Dari grafik tersebut terlihat nilai kuat lentur semakin membaik seiring dengan penambahan limbah pulp dregs pada campuran genteng. Dari data pengujian kuat lentur yang diperoleh pada tabel diatas yaitu pada komposisi 75:25 merupakan nilai kuat lentur yang maksimum dengan nilai 11,749 MPa dan pada komposisi 100:0 merupakan nilai kuat lentur yang minimum yaitu 1,924 MPa.

4.1.6 Hasil Pengujian SEM-EDX

Hasil analisis pengujian SEM-EDX genteng polimer dengan bahan baku pasir dan limbah padat pulp dregs dan resin polyester sebagai bahan perekat dengan suhu pemanasan 90°C selama 20 menit ditunjukkan pada gambar berikut: 2 4 6 8 10 12 14 5 10 15 20 25 30 Ku at L e n tu r MPa LImbah Padat Pulp Dregs gr Kuat Lentur Vs Limbah Padat Pulp Dregs Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6. Uji SEM-EDX Perbesaran 500X Gambar 4.7. Uji SEM-EDX Perbesaran 1000X Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8. Uji SEM-EDX Perbesaran 1500X Berdasarkan hasil pengamatan morfologi genteng polimer menunjukkan bahwa sampel genteng polimer dengan penambahan 5 gr limbah padat pulp dregs dan 20 gr resin polyester terlihat campuran bahan baku tercampur merata dan juga terlihat bahan baku telah berikatan sehingga kekuatan mekanik pada komposisi tersebut maksimum optimal. Dengan menggunakan SEM-EDX dapat diketahui komposisi unsur seperti pada Tabel 4.6. Tabel 4.6. Komposisi Unsur Menggunakan SEM-EDS No. Unsur Simbol Massa Atom 1 Oksigen O 44,24 44,91 2 Karbon C 31,18 42,17 3 Silikon Si 14,82 8,57 4 Aluminium Al 3,45 2,08 5 Besi Fe 2,85 0,83 6 Kalium K 1,46 0,61 7 Kalsium Ca 0,74 0,30 8 Belerang S 0,65 0,33 9 Titanium Ti 0,61 0,21 Universitas Sumatera Utara Unsur-unsur yang terkadung didalam sampel genteng polimer dengan penambahan 5 gr limbah padat pulp dregs dan 20 gr resin polyester adalah oksigen, Karbon, dan Silikon.

4.1.7 Analisis Termal DTA