Pengujian Impak Impact Test Pengujian Kekuatan Lentur

2.5.2.1 Pengujian Impak Impact Test

Kekuatan impak adalah suatu kriteria penting untuk mengetahui kegetasan bahan polimer. Pengujian impak Charphy dalam hal ini sering dipakai. Untuk melihat pengaruh tarikan ada cara pengujian dengan tarikan pada batang uji. Umumnya kekuatan impak bahan polimer lebih kecil dibandingkan bahan logam. Prinsip pengujian impak ini adalah menghitung energi yang diberikan beban dan menghitung energi yang diserap oleh spesimen. Saat beban dinaikkan pada ketinggian tertentu, beban memiliki energi potensial, kemudian saat menumbuk spesimen energi kinetik mencapai maksimum. Energi yang diserap spesimen akan menyebabkan spesimen mengalami kegagalan. Bentuk kegagalan itu tergantung pada jenis materialnya, apakah patah getas atau patah ulet. Kekuatan impak yang dihasilkan Is merupakan perbandingan antara energy serap Es dengan luas penampang A. Kekuatan impak dapat dihitung dengan persamaan: Suryati, 2012 � = � . dengan : Is = Kekuatan impak kJm 2 Es = Energi serap J A = Luas penampang m 2 Secara umum metode pengujian impak terdiri dari 2 jenis, yaitu :  Metode Charpy Pengujian tumbuk dengan meletakkan posisi specimen uji pada tumpuan dengan posisi horizontalmendatar, dan arah pembebanan berlawanan dengan arah tarikkan.  Metode Izod Pengujian tumbuk dengan meletakkan posisi specimen ui pada tumpuan dengan posisi, dan arah pembebanan serah dengan arah takikan. Surdia, T, 1999 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1. Ilustrasi skematis pembebanan impak pada benda uji Charpy dan Izod Gambar 2.2. Ilustrasi skematis pengujian impak dengan benda uji Charpy

2.5.2.2 Pengujian Kekuatan Lentur

Pengujian kekuatan lentur UFS dimaksud untuk mengetahui ketahanan polimer terhadap perbebanan. Dalam metode ini metode yang digunakan adalah tiga titik lentur. Pengujian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui keelastisan suatu bahan. Pada permukaan bagian atas yang dibebani akan terjadi kompresi, sedangkan pada bagian permukaan bawah akan terjadi tarikkan. Pada pengujian ini pembebanan yang diberikan adalah tegak lurus terhadap arah sampel dengan tiga titik lentur. Pada pengujian ini bila bahan diberi beban maka permukaan bawah akan memanjang dan terjadi perlengkungan sampel akibat Universitas Sumatera Utara regangan tarik dan regangan tekan. Besarnya perlengkungan pada titik tengah sampel dinamakan defleksi. Syahfitri, 2013 Gambar 2.3. Skematis pengujian kekuatan lentur Persamaan yang digunakan untuk memperoleh kekuatan lentur yaitu: � = � . dengan : UFS = Kekuatan lentur N m -2 P = Load beban N L = Jarak dua penumpu m b = Lebar sampel m d = Tebal sampel uji m

2.5.3 Pengujian Mikrostruktur Scanning Electron Microscope Energy-