Saran Polimer Hasil data sampel pengujian Termal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pembuatan dan karakteristik genteng polimer berbasis pasir dan limbah padat pulp dregs sebagai agregat serta resin polyester sebagai perekat, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Komposisi yang terbaik dari campuran pasir, limbah pulp dan resin poliester, komposisi terbaik pada sifat fisis, mekanik dan termal terdapat pada komposisi 90:10, yang dapat memberikan kepadatan dan kekuatan serta kelenturan yang baik, dan penambahan limbah padat pulp dregs yang bertindak sebagai penahan air yang meningkatkan sifat fisis genteng polimer ini. Hasil penelitian ini telah memenuhi standar sesuai dengan SNI 0096:2007 dimana batas maksimum kandungan air dalam campuran limbah padat pulp dregs adalah sebesar 10. 2. Sifat fisis dari genteng polimer dipengaruhi oleh komposisi limbah padat pulp dregs yang digunakan. Nilai daya serap air dan porositas semakin membaik dengan penambahan massa limbah padat pulp dregs. Penambahan massa limbah padat pulp dregs berpengaruh pada kekuatan impak dan kekuatan lenturnya dimana pada sampel genteng polimer semakin meningkat dengan penambahan massa limbah padat pulp dregs.

5.2. Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar mengembangkan limbah bahan - bahan polimer yang lain, sehingga diperoleh hasil penelitian yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat luas sebagai pengganti dari logam dan baja dengan kualitas yang lebih unggul. 2. Disarankan untuk penelitian selanjutnya agar melakukan pengujian sifat- sifat yang lain daripada yang telah dilakukan oleh peneliti agar dapat diketahui kualitas genteng polimer yang baik. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Genteng

Genteng merupakan bagian utama dari suatu bangunan sebagai penutup atap rumah. Fungsi utama genteng adalah menahan panas sinar matahari dan guyuran air hujan. Jenis genteng bermacam-macam, ada genteng beton, genteng tanah liat, genteng keramik, genteng seng dan genteng kayu sirap. Keunggulan genteng tanah liat lempung selain murah, bahan ini tahan segala cuaca, dan lebih ringan dibanding genteng beton. Sedangkan kelemahannya, genteng ini bisa pecah karena kejatuhan benda atau menerima beban tekanan yang besar melebihi kapasitasnya. Kualitas genteng sangat ditentukan dari bahan dan suhu pembakaran, karena hal tersebut akan menentukan daya serap air dan daya tekan genteng. Aryadi, Y, 2010 Genteng merupakan salah satu komponen penting pembangunan perumahan yang memiliki fungsi untuk melindungi rumah dari suhu,hujan maupun fungsi lainnya. Agar kualitas genteng optimal, maka daya serap air harus seminimal mungkin, agar kebocoran dapat diminimalisir. Musabbikhah, 2007 Genteng merupakan benda yang berfungsi untuk atap suatu bangunan. Dahulu genteng berasal dari tanah liat yang dicetak dan dipanaskan sampai kering. Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi dewasa ini genteng telah banyak memiliki macam dan bentuk dan tidak lagi berasal dari tanah liat semata, tetapi secara umum genteng dibuat dari semen, agregat pasir dan air yang dicampur dengan material lain dengan perbandingan tertentu. Selain itu, untuk menambah kekuatan genteng juga digunakan campuran seperti serat alam, serat asbes, serat gelas, perekat aspal dan biji-biji logam yang memperkuat mutu genteng. Dengan mengingat fungsi genteng sebagai atap yang berperan penting dalam suatu bangunan untuk pelindung rumah dari terik matahari, hujan dan perubahan cuaca lainnya. Maka genteng harus mempunyai sifat mekanis yang baik, seperti kekuatan tekan, kekuatan pukul, kekerasan dan sifat lainnya. Saragih, Deli, 2007 Universitas Sumatera Utara

2.1.1. Jenis - Jenis Genteng

Setiap jenis penutup atap rumah punya kelebihan dan kekurangannya masing- masing. Kita dapat memilihnya dengan mempertimbangkan penampilan, kepraktisan, bentuk dan umur rencananya masing-masing. Berikut akan dibahas beberapa jenis genteng yang popular saat ini : a. Genteng Kayu Sirap Penutup atap yang terbuat dari kepingan tipis kayu ulin eusideroxylon zwageri ini umur kerjanya tergantung keadaan lingkungan, kualitas kayu besi yang digunakan, dan besarnya sudut atap. Penutup atap jenis ini bisa bertahan antara 25 tahun hingga selamanya. b. Genteng Tanah Liat Tradisional Material ini banyak dipergunakan pada rumah umumnya. Genteng terbuat dari tanah liat yang dipress dan dibakar dan kekuatannya cukup bagus. Genteng tanah liat membutuhkan rangka untuk pemasangannya. Genteng dipasang pada atap miring. Warna dan penampilan genteng ini akan berubah seiring waktu yang berjalan. Biasanya akan tumbuh jamur di bagian badan genteng. c. Genteng Keramik Bahan dasarnya tetap keramik yang berasal dari tanah liat. Namun genteng ini telah mengalami proses finishing yaitu lapisan glazur pada permukaannya. Lapisan ini dapat diberi warna yang beragam dan melindungi genteng dari lumut. Umurnya bisa 20 – 50 tahun dapat ditanyakan ke distributor. d. Genteng Beton Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya bahan dasarnya adalah campuran semen dan pasir kasar, kemudian diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan kedap air. Sebenarnya atap ini bisa bertahan hampir selamanya, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 tahun hingga 40 tahun. e. Genteng Metal Bentuknya lembaran, mirip seng. Genteng ini ditaman pada balok gording rangka atap, menggunakan sekrup. Bentuk lain berupa genteng lembaran. Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng tanah liat hanya ukurannya saja Universitas Sumatera Utara yang lebih besar. Ukuran yang tersedia bervariasi, 60-120 cm lebar, dengan ketebalan 0,3 mm dan panjang antara 1,2-12 m. f. Genteng Seng Atap ini sebenarnya dibuat dari lembaran baja tipis yang diberi lapisan zinc secara elektrolisa. Tujuannya untuk membuatnya menjadi tahan karat. Jadi, kata seng berasal dari bahan pelapisnya. Jenis ini akan bertahan selama lapisan zinc ini belum hilang, yang terjadi sekitar tahun ke-30-an. Setelah itu, atap akan mulai bocor apabila ada bagian yang terserang karat. g. Genteng Aspal Genteng dari aspal ini tentu tak sepenuhnya dari material aspal. Genteng merupakan perpaduan antara bubuk kertas, serat organik, resin, serta aspal. Material ini diolah sehingga menghasilkan sebuah genteng yang ringan, lentur dan tahan air. Aspal dalam hal ini berfungsi sebagai anti tahan air sehingga atap menjadi tahan terhadap kebocoran. Selain anti bocor, genteng aspal juga lebih ringan dibandingkan genteng tanah liat, beton atau keramik. Dengan bobot yang ringan konstruksi atap pun bisa diminimalkan.Sigit, 2013

2.2. Polimer

Polimer merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit-unit berulang sederhana. Bahan-bahan seperti plastik, serat, film dan sebagainya yang biasanya dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari mempunyai berat molekul. Bahan dengan berat molekul yang besar itu disebut polimer, mempunyai struktur dan sifat yang rumit disebabkan oleh jumlah atom pembentuk yang lebih besar dibandingkan senyawa yang berat atomnya rendah. Umumnya polimer dibangun oleh satuan struktur tersusun secara berulang diikat oleh gaya tarik-menarik yang disebut ikatan kovalen, dimana ikatan setiap atom dari pasangan menyumbangkan satu elektron untuk membentuk sepasang electron. Surdia,1999. Molekul polimer disusun dalam satu struktur rantai seperti polietilen dan polipropilen, dalam struktur tiga dimensi dengan ikatan kovalen seperti phenol dan resin epoksi, dalam struktur hubungan silang seperti karet dimana sebagian molekul rantai terikat satu sama lain. Sifat-sifat termik dan mekanik dari polimer sangat berbeda tergantung pada keadaan. Universitas Sumatera Utara Sebagai contoh, kebanyakan molekul rantai memberikan sifat termoplastik dengan menaikkan temperatur, dapat mencair dan mengalir. Bahan tersebut dinamakan polimer termoplastik. Dilain pihak polimer yang struktur tiga dimensinya terkeraskan karena pemanasan, tidak bersifat dapat mengalir lagi karena pemanasan. Bahan tersebut dinamakan resin termoset. Polimer yang dihubung-silangkan secara tepat seperti halnya karet menunjukkan sifat elastomer, dapat berdeformasi karena direnggangkan dan kembali ke asal apabila dilepas. Beberapa diantaranya polimer rantai seperti polietilen, nylon dan sebagainya mempunyai molekul-molekul yang tersusun secara teratur membentuk kristal. Sifat-sifat khas bahan polimer pada umumnya adalah sebagai berikut : a. Kemampuan cetaknya baik. Pada temperature rendah bahan dapat dicetak dengan penyuntikan, penekanan, ekstruksi dan seterusnya. b. Produk ringan dan kuat. Berat jenis polimer rendah dibandingkan dengan logam dan keramik, yaitu n = 1,2 – 1,7 yang memungkinkan membuat barang kuat dan ringan. c. Banyak diantara polimer bersifat isolasi listrik yang baik. Polimer mungkin juga dibuat konduktor dengan jalan mencampurnya dengan serbuk logam butiran karbon dan sebagainya. d. Baik sekali ketahanannya terhadap air dan zat kimia. e. Produk-produk dengan sifat yang cukup berbeda dapat dibuat tergantung pada cara pembuatannya. f. Umumnya bahan polimer lebih murah harganya. g. Kurang tahan terhadap panas sehingga perlu cukup diperhatikan pada penggunaanya. h. Kekerasan permukaan yang sangat kurang i. Kurang tahan terhadap pelarut. j. Mudah termuati listrik secara elektrostatis. k. Beberapa bahan tahan abrasi atau mempunyai koefisien gesek yang kecil Surdia, 1999 Universitas Sumatera Utara

2.3. Genteng Polimer