Motivasi Belajar Kajian Teori 1.

commit to user 25 4 Lebih memantapkan pembelajaran dengan jalan meningkatkan kemampuan sumber belajar, penyajian informasi dan bahan secara lebih konkrit. 5 Memungkinkan belajar secara seketika yaitu mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit, memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung. 6 Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Huitt 2001 mengatakan motivasi adalah suatu kondisi atau status internal kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau hasrat yang mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka mencapai suatu tujuan. Jadi ada tiga kata kunci tentang pengertian motivasi menurut Huitt 2001, yaitu: 1 kondisi atau status internal itu mengaktifkan dan memberi arah pada perilaku seseorang; 2 keinginan yang memberi tenaga dan mengarahkan perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan; 3 Tingkat kebutuhan dan keinginan akan berpengaruh terhadap intensitas perilaku seseorang. Thursan Hakim 2000 mengemukakan pengertian motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam belajar, tingkat commit to user 26 ketekunan siswa sangat ditentukan oleh adanya motif dan kuat lemahnya motivasi belajar yang ditimbulkan motif tersebut. Pengertian motivasi yang lebih lengkap menurut Sudarwan Danim 2004 motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Motivasi paling tidak memuat tiga unsur esensial, yakni : 1 faktor pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal, 2 tujuan yang ingin dicapai, 3 strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut. b. Macam-macam Motivasi Menurut Syah 2006, motivasi dibedakan menjadi 2 macam yaitu : 1 Motivasi intrinsik Adalah hal atau keadaan yang berasal dari dalam diri peserta didik sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. 2 Motivasi ekstrinsik Adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu peserta didik yang juga mendorongnya melakukan kegiatan belajar. Macam motivasi menurut Stoltz dalam Rozyndra 2008, mengelompokkan individu menjadi tiga: quitter, camper, dan climber. Pengunaan istilah ini memang berdasarkan pada sebuah kisah ketika para pendaki gunung yang hendak menaklukan puncak Everest. Ia commit to user 27 melihat ada pendaki yang menyerah sebelum pendakian selesai, ada yang merasa cukup puas sampai pada ketinggian tertentu, dan pula yang benar-benar berkeinginan menaklukan puncak tersebut. Itulah kemudian dia mengistilahkan orang yang berhenti di tengah jalan sebelum usai sebagai quitter, kemudian mereka yang merasa puas berada pada posisi tertentu sebagai camper, sedangkan yang terus ingin meraih kesuksesan ia sebut sebagai climber. Teori ini sebenarnya tetap melihat pada motivasi individu. Mereka yang berjiwa quitter cenderung akan mati di tengah jalan ketika pesaingnya terus berlari tanpa henti. Sementara mereka yang berjiwa camper merasa cukup puas berada atau telah mencapai sebuah target tertentu, meskipun tujuan yang hendak dicapai masih panjang. Dan mereka yang berjiwa climber akan terus pantang mundur menghadapi hambatan yang ada di hadapannya. Ia anggap itu sebagai sebuah tantangan dan peluang untuk meraih hal yang lebih tinggi yang belum diraih orang lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel d bawah ini. commit to user 28 Tabel 1. Profil Quitter, Camper, dan Climber Profil Ciri, Deskripsi dan Karakteristik Quitter 1. Menolak untuk mendaki lebih tinggi lagi 2. Gaya hidupnya tidak menyenangkan atau datar dan “tidak lengkap” 3. Bekerja sekedar cukup untuk hidup 4. Cenderung menghindari tantangan berat yang muncul dari komitmen yang sesunguhnya 5. Jarang sekali memiliki persahabatan yang sejati 6. Dalam menghadapi perubahan mereka cenderung melawan atau lari dan cenderung menolak dan manyabot perubahan 7. Terampil menggunakan kata-kata yang sifatnya membatasi, seperti “tidak mau”, “mustahil”, “ini konyol”, dsb. 8. Kemampuannya kecil atau bahkan tidak ada sama sekali; mereka tidak memiliki visi dan keyakinan akan masa depan, kontribusinya sangat kecil Camper 1. Mereka mau untuk mendaki, meskipun akan “berhenti” di pos tertentu, dan merasa cukup sampai disitu. 2. Mereka merasa cukup puas telah mencapai suatu tahapan tertentu satis-ficer 3. Masih memiliki sejumlah inisiatif, sedikit semangat, dan beberapa usaha 4. Mengorbankan kemampuan individunya untuk mendapatkan kepuasan, dan mampu membina hubungan dengan para camper lainnya. 5. Menahan diri terhadap perubahan, meskipun kadang tidak menyukai perubahan besar karena mereka merasa nyaman dengan kondisi yang ada 6. Mereka menggunakan bahasa dan kata-kata yang kompromistis, misalnya, “Ini cukup bagus,” atau “Kita cukuplah sampai sini saja” commit to user 29 7. Prestasi mereka tidak tinggi, dan kontribusinya tidak besar juga 8. Meskipun telah melalui berbagai rintangan, namun mereka akan berhenti juga pada suatu tempat dan mereka “berkemah” di situ Climber 1. Mereka membaktikan dirinya untuk terus “mendaki”, mereka adalah pemikir yang selalu memikirkan kemungkinan- kemungkinan. 2. Hidupnya “lengkap” karena telah melewati dan mengalami semua tahapan sebelumnya. Mereka menyadari bahwa akan banyak imbalan yang diperoleh dalam jangka panjang melalui “langkah-langkah kecil” yang sedang dilewatinya 3. Menyambut baik tantangan, memotivasi diri, memiliki semangat tinggi, dan berjuang mendapatkan yang terbaik dari hidup; mereka cenderung membuat segala sesuatu terwujud 4. Tidak takut menjelajahi potensi-potensi tanpa batas yang ada di antara dua manusia; memahami dan menyambut baik risiko menyakitkan yang diimbulkan karena bersedia menerima kritik 5. Meyambut baik setiap perubahan, bahkan ikut mendorong perubahan tersebut ke arah yang positif 6. Bahasa yang digunakan adalah bahasa dan kata-kata yang penuh dengan kemungkinan-kemungkinan; mereka berbicara tentang apa yang bisa dikerjakan dan cara mengerjakannya; mereka berbicara tentang tindakan, dan tidak sabar dengan kata-kata yang tidak didukung dengan perbuatan 7. Memberikan kontribusi yang cukup besar karena bisa mewujudkan potensi yang ada pada dirinya 8. Mereka tidak asing dengan situasi yang sulit karena kesulitan merupakan bagian dari hidup Rozyndra, 2008 commit to user 30 Macam motivasi menurut pendapat ahli lain meliputi : 1 Motivasi positif Adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan hadiah. 2 Motivasi negatif Adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang kita inginkan tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan ketakutan Anonim, 2010. c. Bentuk-bentuk Motivasi Menurut Sardiman 2007, bentuk-bentuk motivasi bisa dengan memberikan hadiah, adanya saingan atau kompetisi, ego-implovement, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat, tujuan yang diakui. Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar disekolah yaitu sebagai berikut : 1 Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angkanilai yang baik, sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau niali-nilai pada rapot angkanya baik-baik. commit to user 31 2 Hadiah Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi. karena dengan adanya hadiah maka seseorang akan berusaha untuk belajar atau bekerja dan menguasai suatu pekerjaan atau bidang tertentu 3 Saingan kompetisi Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Saingan atau kompetisi ini menilai siswanya tentang keinginannya untuk maju dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, baik melalui persaingan individual maupun persaingan kelompok. Dalam dunia pendidikan persaingan individual maupun persaingan kelompok terjadi dalam diri siswa dimana siswa selalu menginginkan sesuatu yang terbaik bagi dirinya ataupun kelompoknya dibandingkan dengan lainnya. 4 Ego - Involvement Ego-Involvement berhubungan dengan ketekunan dan keinginan siswa dalam mengerjakan tugas, yaitu kesadaran siswa akan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan, sehingga bekerja keras dengan Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras denga mempertaruhkan harga diri. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri begitu juga untuk siswa si commit to user 32 subyek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya. 5 Memberi ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Tetapi harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering misalnya setiap hari karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. 6 Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi siswa untuk terus belajar. 7 Pujian Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri. 8 Hukuman Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. 9 Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud commit to user 33 untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. 10 Minat Motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. 11 Tujuan yang diakui Runusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar Sardiman, 2005. d. Fungsi Motivasi Menurut Sardiman 2007, fungsi motivasi antara lain : 1 Mendorong manusia untuk berbuat 2 Menentukan arah perbuatan 3 Menyeleksi perbuatan Fungsi motivasi menurut Masofa 2007 adalah sebagai berikut : 1 Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan seperti timbulnya dorongan untuk belajar. 2 Motivasi berfungsi sebagai pengarah artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan commit to user 34 3 Motivasi berfungsi sebagai penegak artinya besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu perbuatan. Ada tiga fungsi motivasi menurut Hamalik 2003 yaitu sebagai berikut : 1 Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar. 2 Motivasi berfungsi sebagai pengarah artinya menggerakkan perbuatan kearah pencapaian tujuan yang diinginkannya. 3 Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin, besar kecilnya motivasi akan menentukan sepat atau lambannya pekerjaan e. Ciri-ciri Motivasi Motivasi yang ada pada diri manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1 Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak bernah berhenti sebelum selesai 2 Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa,tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai. 3 Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah 4 Lebih senang bekerja sendiri 5 Cepat bosan dengan tugas-tugas yang rutin hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif commit to user 35 6 Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu 7 Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu 8 Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal Sardiman, 2007. Apabila peserta didik memiliki ciri-ciri di atas, berarti selalu memiliki motivasi belajar yang tinggi dan sebaliknya peserta yang tidak memiliki ciri-ciri di atas berarti memiliki motivasi belajar yang rendah. Semakin tinggi motivasi belajar seseorang semakin cepat dalam memperoleh tujuan Sardiman, 2007. f. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Faktor yang mempengaruhi terhadap motivasi yaitu sikap Masitoh, 1997, fisik dan proses mental, hereditas, lingkungan dan kematangan atau usia, intrinsic seseorang, fasilitas sarana dan prasarana, situasi dan kondisi, program dan aktivitas, audio visual aid Widayatun, 1999. Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri seseorang, sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain : 1 Faktor Ekstern a Lingkungan kerja · b Pemimpin dan kepemimpinannya c Tuntutan perkembangan organisasi atau tugas commit to user 36 d Dorongan atau bimbingan atasan 2 Faktor Intern a Pembawaan individu b Tingkat pendidikan c Pengalaman masa lampau d Keinginan atau harapan masa depan Anonim, 2009

3. Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB 3 MAHASISWA PRODI DIV KEBIDANAN FK UNS TAHUN AJARAN 2009 2010

0 4 75

HUBUNGAN BELAJAR MANDIRI DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH ASKEB I MAHASISWA SEMESTER II DI AKBID MITRA HUSADA KARANGANYAR

1 4 75

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB II PERSALINAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA PRODI KEBIDANAN STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO

0 1 91

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN BELAJAR, DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN III MAHASISWA SEMESTER III PRODI DIII KEBIDANAN KUSUMA HUSADA – SURAKARTA.

0 0 16

Hubungan Kebiasaan Belajar dan Dukungan Sosial dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Stikes Kusuma Husada Surakarta

0 0 9

1 HUBUNGAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEBIDANAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA Rahajeng Putriningrum

0 0 15

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN HAMIL PADA MAHASISWA PRODI D-III KEBIDANAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

0 0 10

PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB II MAHASISWA PRODI D-III KEBIDANAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA Hutari Puji Astuti1

0 0 7

MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB II MAHASISWI KEBIDANAN SEMESTER TIGA

0 0 6

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS (ASKEB III) MAHASISWA D.III KEBIDANAN STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Pada Mata Kuli

0 0 12