commit to user
E. Kerangka Berpikir
Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu KPPT Kota Surakarta sesuai dengan Perda Kota Surakarta No. 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
Daerah Kota Surakarta, merupakan perubahan dari Unit Pelayanan Terpadu UPT. KPPT merupakan sebuah organisasi milik pemerintah yang mempunyai kewenangan
dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintah di bidang perijinan di Kota Surakarta. Prosedur pelayanan yang diselenggarakan di KPPT meliputi penerimaan berkas dari
para pelanggan, pemrosesan berkas, hingga penerbitan ijin. Hal tersebut sesuai dengan sistem pelayanan satu pintu one stop service yang berlaku di KPPT sebagai
pengganti dari sistem pelayanan satu atap. Kinerja KPPT Kota Surakarta merupakan kemampuan KPPT dalam
melaksanakan tugas-tugasnya dalam pelayanan jasa di bidang pelayanan perijinan guna mencapai tujuan dan misi secara optimal. Kinerja ini diharapkan mampu
menjelaskan apakah organisasi KPPT Surakarta mampu melaksanakan tugas-tugas dan fungsi-fungsi yang diembankan kepadanya secara optimal agar berhasil di dalam
melayani masyarakat sebagai pengguna jasa, khususnya dalam pelayanan IMB. Kriteria yang digunakan di dalam mengukur kinerja KPPT Surakarta ini
adalah produktivitas, kualitas layanan, dan akuntabilitas. Indikator produktivitas secara luas digunakan untuk mengukur dan mengetahui output atau keluaran yang
dihasilkan oleh KPPT Surakarta. Kemudian indikator kualitas layanan digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan KPPT Surakarta
dalam pelayanan IMB. Dan indikator akuntabilitas digunakan untuk mengukur
commit to user
apakah KPPT Surakarta telah melaksanakan tugas dan kegiatannya sesuai dengan proseduraturan yang ada dan pertanggungjawaban KPPT dalam melaksanakan tugas
dan kegiatannya dalam bentuk laporan kepada lembaga atau birokrat yang ada di atasnya dalam hal ini Walikota Surakarta.
Dalam penelitian ini Kinerja KPPT Surakarta dikatakan berhasil apabila Pertama, dalam melaksanakan pelayanan IMB apakah sudah dilakukan sesuai dengan
prosedur yang berlaku yaitu sesuai dengan Surat Keputusan Walikota Surakarta No: 06518712005 tentang Tata Laksana Pelayanan Perijinan pada KPPT Surakarta.
Kedua, pelayanan yang diberikan apakah berorientasi pada kepuasan pelanggan KPPT dalam hal ini pemohon IMB sehingga dapat diketahui apa saja keluhan-
keluhan yang dihadapi KPPT Surakarta dan bagaimana para pegawai menyelesaikan keluhanmasalah-masalah tersebut. Ketiga, apakah capaian penerimaan retribusi yang
diperoleh dari pembayaran IMB melalui KPPT Surakarta sudah sesuai dengan hasil yang diharapkan. Keempat, apakah pertanggungjawaban yang disampaikan oleh
KPPT Surakarta dalam bentuk laporan kepada Walikota Surakarta sudah dilakukan secara rutin tiap bulan dan setahun sekali.
Supaya kinerja KPPT Surakarta berhasil, maka perlu diketahui hambatan- hambatan apa saja yang dihadapi oleh KPPT dalam pelaksanaan pelayanan
penerbitan IMB, sehingga nantinya hambatan-hambatan tersebut bisa diatasi dan pada akhirnya dapat tercapai keberhasilan kinerja dari KPPT Surakarta dalam
melaksanakan pelayanan Izin Mendirikan Bangunan IMB. Kerangka berfikir dari penelitian ini dapat dilihat dari gambar berikut ini :
commit to user
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
Kinerja KPPT Kota Surakarta :
- Produktivitas
- Kualitas layanan
- Akuntabilitas
Keberhasilan Kinerja KPPT Surakarta dalam
melaksanaan pelayanan Izin Mendirikan Bangunan
IMB
Hambatan-hambatan yang dihadapi KPPT dalam
melaksanakan pelayanan perijinan IMB
commit to user
BAB III METODE PENELITIAN